Part 5

684 13 0
                                    

Dalam perjalanan ke rumah sakit ibu syila terus menangis dan berdo'a untuk syila, semoga dia baik baik saja.

Sesampainya di rumah sakit Syila langsung dibawah ke ruang ICU oleh suster dan ibu syila menunggu di depan ruangan sambil menghubungi keluarganya untuk memberitahu keadaan Syila.

Setelah lama menunggu seorang dokter keluar dari ruangan Syila dan langsung memanggil ibu syila untuk ikut keruangannya. Mereka berjalan beriringan menuju ke ruangan, setelah sampai di ruangan dokter langsung memberitahu tentang penyakit yang di derita oleh Syila, dan ternyata Syila mengalami penyakit kanker otak dan sudah stadium akhir. Sontak membuat ibu Syila terkejut dan tidak percaya atas penyakit yang dialami oleh putri sematawayangnya itu.
Setelah itu ibu syila menuju ke ruangan syila dan duduk di samping tempat tidur syila sambil mengelus kepala sang putri dan meneteskan air mata. Tiba tiba pintu ruangan terbuka dan terdengar seorang perempuan berkhimar panjang hingga menutupi tangan memberi salam.

" Assalamualaikum, tante.." Ucap Zahra langsung menyalimi tangan tante Astrid dan memeluknya.
"Waalaikumussalam sayang" jawab tante Astrid dan langsung membalas pelukan Zahra sambil meneteskan air mata.
"Tante kenapa nangis ? Emangnya apa yang terjadi sama Syila, tan ? Syila gak kenapa kenapa kan tan ?" tanya panik dengan keadaan sahabatnya itu.
Iya sayang Syila gak kenapa kenapa kok. Sini sayang duduk sama tante, kata tante Astri lalu menarik kursi yg ada disampingnya agar Zahra duduk didekatnya.
Tante, Syila belum sadar yah ? Tanya Zahra dengan hati hati.
Iya sayang Syila belum sadarkan diri sejak tadi.

Tiba tiba Azan Ashar berkumandang dan Zahra berpamitan kepada tante Astri untuk pergi ke Masjid untuk mengerjakan sholat.

Tante, Zahra pamit ke masjid yah, setelah sholat Insyaa Allah Zahra kesini lagi.
Iya sayang kamu hati hati yah,
Iya tante, Zahra pergi dulu Assalamualaikum. Kata Zahra sambil menyalimi tangan tante Astri.
Waalaikumussalam. jawab tante Astri.

***
Setelah sampai masjid Zahra langsung menuju toilet wanita yg tidak jauh dari tempat wudhu perempuan. Zahra bergegas menuju toilet tiba tiba seorang pria menyenggolknya.
Astaghfirullah haladzim. Kata Zahra kaget dan langsung menundukkan pandangannya karena dia sadar seseoeang yang ada di hadapannya adalah seorang pria.

Maaf saya gak sengaja soalnya saya lagi buru buru. Kata pria itu

Iya. Saya permisi dulu, Assalamualaikum. Zahra langsung meninggalkan lawan bicaranya tadi yang belum menjawab salam darinya .

Waalaikumussalam. Kata pria itu setelah Zahra meninggalkannya.

Setelah sholat Ashar Zahra langsung menuju ke RS untuk menemani tante Astri menjaga Syila, karena sejak tadi hanya dirinyalah dan tante Astri yang menjaga Syila.

Setelah sampai di depan ruangan Syila, Zahra langsung membuka pintu ruangan dan memberi salam.

Assalamualaikum. Kata Zahra

Waalaikumussalam. Jawab seisi ruangan

Zahra langsung masuk dan sontak membuatnya terkejut karena ada beberapa anggota keluarga Syila yang menemani tante Astri dan pandangan mereka tertuju pada wanita cantik yang mengenakan khimar cream yang senada dengan gamis yang ia pakai.

"Permisi" kata Zahra sopan

"Sini sayang duduk disamping tante" ujar tante Astri dan langsung diangguki oleh Zahra.

Oh iya kenalin ini Zahra, sahabatnya Syila. Kata tante Astri mengenalkan Zahra kepada anggota keluarganya yang nampak bertanya tanya semenjak kehadiran Zahra beberapa menit yang lalu.

Dan Zahra pun hanya bisa tersenyum karena ia bingung harus melakukan apa.

🐳🐳🐳

Radit yang sedari tadi memainkan ponselnya tiba tiba mengalihkan pandangannya ke pintu ruangan yang terbuka menandakan ada seseorang yang datang.

Assalamualaikum, kata wanita yang mengenakan gamis cream senada dengan khimarnya yang muncul dari luar ruangan.

Waalaikumussalam, jawab seisi ruangan dan langsung mengarahkan pandangan kepada wanita itu.

Permisi, kata gadis itu dengan ramah dan langsung duduk di samping tante Astri karena tante Astri yang mempersilahkannya duduk.

Radit langsung mengingat kejadian beberapa jam yang lalu sebelum melaksanakan sholat Ashar, dia menabrak seorang wanita dan ia tidak sempat menanyakan namanya wanita itu berlalu begitu saja. Dan ternyata wanita itu adalah sahabat adik sepupunya, yang sekarang ada di depan matanya.Dan nampaknya wanita itu tengah sibuk dengan ponsel miliknya.

Tiba tiba ponsel Zahra berdering menandakan ada panggilan masuk, Zahra langsung melihat ke layar ponsel yang tertulis Bunda dan langsung meminta izin keluar ruangan untuk menjawab telepon dari bundanya.

" Hallo, Assalamualaikum bun"

"....."

"Oh iya bun, bentar lagi juga Ara pulang"

"....."

" Iya gak papa bun, nanti Ara pulang naik taxi aja"

"....."

"Ok bundaku sayang, Waalaikumussalam"

Setelah panggilan berakhir, Zahra memutuskan untuk segera masuk ke ruangan yang berdinding putih bersih dan langsung pamit pulang karena hari mulai gelap.

Tante, Zahra pamit pulang dulu Ya.

Loh kok buru buru amat Ra ?

Iya tan, soalnya tadi bunda telepon Zahra katanya Bunda minta ditemani pergi ke toko.

Ra, pulang sama siapa ?

Zahra naik taxi aja tan.

Memang Zahra sengaja tidak membawah motor karena kakaknya yang menawarinya untuk mengantarnya ke RS dan berjanji untuk menjemputnya sebelum sholat magrib, tapi tadi bunda meneleponnya katanya kak Yafiq gak bisa jemput Zahra soalnya ada urusan penting. Dan terpaksa Zahra harus pulang naik taxi.

Kamu gak usah naik taxi Ra, bahaya sayang mending kamu diantar sama Radit ya biar lebih aman dan tante gak khawatir.

Gak usah repot repot tante , Zahra gak papa naik taxi aja.

Gak papa kok sayang , kamu diantar sama Radit ya lagian radit gak kerepotan dan kebetulan rumah Radit searah dengan rumah kamu, iya kan Dit ?

Iya Mi, gak papa kok sekalian aku juga mau pulang ke rumah.

Makasih ya Tante, Zahra pamit dulu Assalamualaikum dan menyalimi tante Astri dan beberapa anggota keluarga Syila.

Hati hati ya Dit, jangan ngebut ngebut.

Iya Umi, Radit pamit ya Assalamualaikum

Waalaikumussalam.

(Umi adalah panggilan Radit kepada ibunya Syila)

Zahra mengikuti langkah radit yang berada di depannya hingga mereka berhenti di depan mobil jazz berwara hitam dan radit langsung membuka pintu mobil dan mempersilahkan Zahra masuk. Zahra langsung membuka pintu belakang dan akan duduk di kursi penumpang tetapi dilarang oleh Radit.

Zahra pun mengalah dan mengikuti kata Radit.

Dalam mobil keadaan sangat hening karena Zahra sangat canggung ketika berduaan dengan pria yang bukan mahromnya dan tibalah mereka di rumah zahra yang memiliki pekarangan yang luas nan indah.
Setelah itu Radit berpamitan kepada Zahra karena hari sudah mulai gelap dan zahra pun berterima kasih karena Radit telah mengantarkannya sampai rumah.







Assalamualaikum readers😊

Jangan lupa vote dan comment ya

Happy reading guys❤

TBC

My Husband Is My Senior ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang