Part 12

426 11 0
                                    

Sesampainya di kamar zahra melepas mukenah yang dia gunakan sholat tadi kemudian beranjak ke tempat tidur untuk merebahkan badannya yang kelelahan dan naufal pun ikut duduk dan bersandar di kepala ranjang itu.

Suasana begitu canggung kali ini, tidak ada satupun dari mereka yang membuka suara dan mereka hanya sibuk dengan kegiatan masing masing.

Zahra yang sedari tadi sibuk dengan ponsel di tangannya dan membalas satu persatu ucapan selamat dari teman-temannya, tiba-tiba terkejut dengan perlakuan Naufal. Naufal yang sedari tadi merasa di abaikan tiba-tiba beranjak ke arah zahra dan mengangkat tubuh zahra dan membawah zahra berbaring di pangkuannya. Zahra yang terkejut dengan perlakuan naufal hanya mematung karena merasa gugup. Naufal hanya tersenyum melihat zahra.

Beberapa saat kemudian Naufal membuka suara
"Kok dari tadi aku di abaikan sih?" Tanya Naufal sambil mengelus kepala istrinya itu.

Tidak ada jawaban dari perempuan di depannya itu.

Naufal pun menoleh ke arah istrinya itu ternyata Zahra sudah terlelap dengan pulas. Naufal hanya tersenyum melihat wajah istrinya yang kelelahan, dia begitu bahagia bisa menjadi imam zahra. Naufal kemudian memindahkan tubuh zahra di sampingnya dan memakaikan selimut lalu mencium kening zahra dan dia pun berbaring di samping wanitanya itu sambil menatap wajah cantik istrinya sampai terlelap.

Pukul 03.00 Zahra terbangun dan mendapati sosok laki laki pujaan hatinya berada tepat di sampingnya dan masih terlelap zahra tersenyum memandang wajah laki laki yang dia idamkan sejak beberapa tahun yang lalu. Ketika hendak turun dari ranjang tiba tiba Naufal menarik tangan zahra sampai tubuhnya terbaring kembali dan Naufal memeluk tubuh  Zahra dengan erat dan sontak membuat zahra terkejut dan bahagia.

"Kak... kak Naufal bangun" kata zahra sambil memukul pelan pipi Naufal.

Naufal membuka mata dan mendapati wajah Zahra yang tidak jauh dari wajahnya. Dia tersenyum kepada zahra dan zahra membalasnya dengan senyuman manis khasnya.

Cup

Naufal mencium sekilas bibir zahra kemudian bangun dari tempat tidur. Lagi lagi zahra dibuat terkejut dengan perlakuan Naufal barusan.

"Sayang kok bengong sih?" Tanya Naufal kepada istrinya

Zahra terkejut dengan panggilan sayang Naufal untuknya rasanya begitu senang karena seumur-umur baru sekarang ada seorang laki-laki yang memanggilnya dengan panggilan sayang selain Ayah dan kakaknya

"Ehh enggak kok" jawab zahra salah tingka.

"Sholat yuk" Ajak Naufal

"Iya kak"

Setelah melaksanakan sholat tahajjud berjamaah bersama suaminya, Zahra mencium tangan suaminya dan Naufal membalas mencium kening istrinya. Sungguh demi apapun sepertinya kebahagiaan ini hanya milik mereka berdua.

Pukul 06.00 Zahra berjalan menuju dapur untuk mempersiapkan sarapan pagi. Setelah sampai dapur rupanya Bunda dan kakak iparnya sudah ada disana dan sedang sibuk dengan kegiatan masing masing.

"Assalamualaikum" zahra menyapa kedua wanita yang ada di hadapannya.

"Waalaikumussalam, Ehh adek" jawab bunda dan kakak iparnya itu

Setelah itu mereka bertiga mulai melanjutkan aksi mereka di dapur.
Beberapa menit kemudian masakan mereka sudah siap di atas meja dan zahra beranjak dari dapur untuk memanggil suami,Ayah, dan kakaknya untuk sarapan.

Tidak ada satu orang pun berbicara saat sedang makan dan hanya suara piring dan sendok yang saling bersentuhan yang memecahkan keheningan saat itu.

My Husband Is My Senior ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang