Part 8

493 19 1
                                    

**Zahra Pov**

Malam ini aku berada di rumah Syila dan menginap beberapa hari sesuai permintaan tante Astri. Malam ini di kediaman Syila akan mengadakan tahlilan untuk Syila dan beberapa tamu sudah mulai berdatangan tetapi aku belum melihat keluargaku datang, mungkin mereka masih dalam perjalan menuju kesini, ujarku dalam hati. Tak berapa lama kemudia Bunda datang menemuiku dan tante Astri yang sedang ngobrol.

"Assalamualaikum" kata bunda

"Waalaikumussalam, eh bunda sudah datang" jawabku sambil menyalimi tangan wanita terhebatku itu.

"Eh udah lama say?" tanya tante Astri sambil cipika cipiki dengan bunda.

"Barusan datang kok say" jawab bunda.

"Ra, baju kamu masih ada di mobil" kata bunda

"Iya bun, nnti Zahra ambil kalau bunda udah mau balik. Bun, Ayah sama kak Yafiq dimana yah? Tanyaku karena aku belum melihat mereka.

"Tadi Ayah sama kak Yafiq masih di luar lagi ngobrol sama om Hendra" jawab bunda.

Dan Zahra hnya membulatkan mulutnya membentuk huruf o.

**Author pov**

Setelah acara selesai orang orang mulai berpamitan untuk pulang ke rumah masing masing. Dan tinggalah Ayah, Bunda, Yafiq, Zahra dan keluarga Syila.
Ayah Zahra langsung berpamitan pulang karena sekarang sudah menunjukkan pukul 22.47.
Setelah berpamitan, ibu dan ayah Syila mengantar mereka sampai depan rumah dan Zahra mengikuti Bundanya menuju mobil untuk mengambil pakaiannya.
Setelah itu mobil keluarga Zahra meninggalkan pekarangan rumah Syila dan Zahra pun menghampiri ibu dan Ayah Syila dan sama sama memasuki rumah.

Dan sekarang Zahra mulai teringat kembali kepada sahabatnya itu, rasanya air matanya ingin tumpah tapi dia berusaha menahannya karena malu jika dia dilihat sedang menangis oleh keluarga Syila.

Zahra pun berjalan menuju anak tangga dan akan pergi ke kamar sahabatnya itu. Sesampainya di depan kamar zahra langsung membuka pintu kamar dan masuk ke dalam kamar untuk beristirahat.

Setelah membaringkat tubuhnya di atas tempat tidur, tiba tiba air mata zahra mengalir begitu saja, pasalnya zahra sedang merindukan sahabatnya itu. Bukannya zahra tidak ikhlas atas kepergian Syila, tapi zahra belum percaya bahwa sahabatnya itu benar benar meninggalkannya untuk selama lamanya.

Terdengar suara ketukan pintu, zahra dengan cepat menghapus air matanya dan bergegas untuk membuka pintu.

Tok.. Tok.. Tok

Zahra pun membuka pintu dan melihat siapa yang sedang berada di hadapannya dan ternyata dia adalah kak Radit yang tak lain adalah kakak sepupu Syila.

Zahra pun Langsung menundukkan pandangannya.

"Ra, kamu di panggil sama tante Astri untuk makan malam di bawah" kata kak Radit dan langsung meninggalkan zahra.

Zahra langsung menuruni anak tangga dan langsung menghampiri tante Astri dan Om Hendra yang berada di meja makan.

"Eh sayang, sini makan sama om dan tante" kata tante Astri kepadaku dengan ramah.

Akupun duduk disamping tante Astri dan mulai memakan makananku.
Tidak ada percakapan selama kami makan, yang terdengar hanyalah suara sendok yang memecahkan keheningan.

*Zahra pov*

Aku terbangun tepat pukul 05.00 dan aku langsung bergegas menuju kamar mandi dan mengambil air wudhu setelah itu aku langsung melaksanakan sholat subuh.

Setelah sholat subuh aku langsung menyiapkan seragam sekolahku dan bergegas ke kamar mandi.
Setelah mandi aku langsung mengenakan seragamku dan bergegas menuju ke lantai bawah mengahmpiri tante Astri yang sedang menyiapkan sarapan pagi ini.

My Husband Is My Senior ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang