chapter 14

5K 197 1
                                    


Hal yang membuatmu membenciku, adalah sesuatu yang tak ku tahu.

*****


Ruangan gelap yang terasa menyesakkan ini, membuat seseorang didalamnya kebingungan.

"Gue dimana?" gumamnya.

Ia tak bisa melihat apapun, yang ada hanya ruang hampa dan kosong.

Hingga sebuah cahaya yang sangat terang dan menyilaukan matanya membuat ia terpejam.

"Sayang"

Panggilan lembut itu membuat ia membuka matanya perlahan.

"Astaga" sentaknya saat seseorang yang sangat cantik dengan gaun putih tepat berada didepannya.

Ia cengo melihat wanita cantik, tidak, tapi sangat cantik dengan wajah lebih kebarat-baratan ini terlihat menatapnya penuh keibuan, pancaran matanya entah kenapa menyiratkan rasa rindu tak terhankan, yang kemudian menimbulkan sesak tak terhingga tepat pada dadanya.

"Felis..." tangan lembut wanita itu ingin menyentuh pipinya, tapi ia reflek mundur beberapa langkah.

Dan mata wanita itu langsung menyendu, menatapnya dengan penyesalan yang tak terhingga menyakitkan.

"Maafkan aku...." lirihnya.

Felis tak tega melihatnya, rasanya ia seperti melihat sebagian dari jiwanya.

"Lo...lo siapa?" tanyanya takut-takut.

Senyum lembut terbit dari wajah yang sangat cantiknya.
"Aku mommymu dan kau adalah anakku"

"Mom..mommy?" ragunya.

Demi Tuhan, Felis tak pernah bahkan hanya untuk melihat foto ibunya.

Senyum wanita itu mengembang, sangat cantik.

"Iya sayang"

"Mom..mommy, apa benar kamu adalah mommy ku?" ragunya.

"Iya sayang."

"A..aku ingin ikut dengan mu" pintanya pelan.

"Tidak sayang" senyumnya lembut.

"Kenapa?" lirihnya.

"Karena tugasmu didunia belum selesai,"

"Tugasku?"

"Iya tugasmu"

"A..apa itu?"

Sekali lagi, senyum yang ia yakini akan membuat pria manapun bertekuk lutut, tampak terbit diwajah cantiknya. Menambah kecantikannya berkali-kali lipat.

"Kau akan mengetahuinya sayang, masa depan tidak untuk dilihat sekarang"

"Ta...tapi"

"Waktuku hanya sebentar, aku harus kembali" ia mengelus puncak rambut anaknya.

Ia sendiri sangat nyaman saat sentuhan yang tak pernah dirasakannya itu membuat hatinya bergetar.

"Mommy"

"Just take care of yourself dear" ucapnya lembut, hingga sentuhan itu perlahan menghilang tak berbekas, meninggalkan jejak tak rela pada diri gadis itu.

"Enggak mom, jangan pergi"

"Mom"

"MOMMY!!"

My Beautiful Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang