Epilog

9.3K 379 85
                                    


Dalam setiap detik ku, dalam setiap hembusan nafas ku, bersama sang waktu aku akan terus menyayangimu.
Bersama cinta, aku akan pergi dengan kasih sayang tak terhingga untuk mu.

******

Beberapa jam sebelumnya.....

Felis mengerjap-ngerjapkan matanya. Menyesuaikan cahaya yang sangat terang masuk ke indra penglihatannya.

Bersamaan dengan itu, seseorang dengan pakaian serba putihnya yang terlihat sangat cantik tersenyum lembut menatapnya.

"Mom...mommy?" lirih Felis menatapnya tak percaya.

Dia yang dipanggil momi menatapnya dengan iris mata bak berliannya.

"Iya sayang, ini aku" Suara lembut yang menyapa, tak dapat dipungkiri, membuat siapapun akan tenang mendengarnya.

Felis langsung berlari menghampirinya, memeluknya kencang.

"Jangan tinggalin Felis mommy. Jangan" lirihnya dengan sangat memohon.

Tangan wanita itu kemudian mengelus kepalanya, "Iya sayang, kau telah menyelesaikan tugasmu. Kau telah membantu mereka"

Meskipun Felis tak mengerti, ia tetap mengangguk.

Dia yang tak lain Evellyne melepas pelukannya.

"Aku tak akan meninggalkan mu. Aku datang menjemputmu. Kau telah dengan sangat baik menyelesaikan apa yang tak bisa aku lakukan Felis."

"Ja..jadi aku akan ikut bersamamu?"

Wanita itu tersenyum mendengarnya sembari mengangguk, "Tentu"

Dan itu menerbitkan secercah senyum cerah diwajah cantik Felis. Tetapi sesaat kemudian, senyum cerahnya berganti menjadi senyum pedih dan miris.

"Tapi mommy, bagaimana aku akan pergi? Bagaimana dengan papa dan Felix?" lirihnya.

Ia tersenyum sembari mengatakan,
"Kau telah menyelesaikan seluruh tugasmu sayang. Kau membuat Ryan sadar, kau membuat kembaranmu menemukan jalan. Kau sangat baik. Kau telah menyelesaikan apa yang telah ditakdirkan untukmu. Sekarang, tugasmu telah selesai didunia ini"

Perempuan itu menyodorkan tangannya. Meminta Felis menggenggamnya.

Felis pun mengamitnya, melihat sesaat tubuhnya penuh dengan alat penopang hidup terbaring lemah tak berdaya diatas bangkar.

Wanita itu mengelus rambut Felis pelan, mencoba menenangkan.

Felis menghela nafas perlahan, ia tersenyum melihat dirinya, setelah sebelumnya berujar dengan sangat tulus dari hati terdalamnya,

"Papa, aku sangat menyayangimu. Terimakasih telah membantuku menghilangkan segala kesesatan atas segala pertanyaan dalam benakku."

"Felix, bersama kepergianku, bersama sang waktu, aku akan terus menyayangimu"

"Terima kasih untuk persahabatannya, terima kasih untuk senyumannya, terima kasih untuk cinta yang telah kau tunjukan walaupun itu hanya bersifat sementara. Hatiku patah dan ya, mataku menangis. Tapi semua rasa sakit akan berakhir sekarang, karena aku telah belajar untuk mengatakan selamat tinggal."

Kemudian cahaya yang sangat terang membawa pergi keduanya.

Meninggalkan raga yang terlepas dari jiwa.

Ke alam dimana hanya ada kebahagiaan yang sempurna.

*****

Semua orang bersedih.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 22, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Beautiful Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang