Bab 4

19 1 0
                                    

Cuaca di luar sedang panas padahal tadi hujan deras, akhir-akhir ini memang cuaca sedang tidak bersahabat. Dan kalau sudah seperti itu, artinya harus pintar-pintar jaga kesehatan, kalau tidak nanti akan kena flu. Apalagi dia yang mudah sekali sakit butuh ekstra vitamin nih buat stok.

"Nih...coklat pesanan ibu bos," Avita meletakan cangkir di depan jessy, yang tentu saja langsung di sambut riang olehnya. Avi menarik kursi besi di dekatnya lalu duduk di sana, dia memandang keluar jendela di mana kendaraan dan para pejalan kaki berlalu lalang. Tangannya kirinya menopang dagunya sementara tangan kanannya mengetuk-ngetuk meja. Jessy yang tengah menyeruput coklatnya mengintip avita dari sela-sela bulu matanya. Tumben diem? Sepertinya avi sedang ada masalah dengan kawah. Jangan tanya kenapa dia bisa tau? Karna dia memang tau, hehe...

Yang bisa membuat seorang avita uring-uringan ampe bibirnya monyong lima senti itu, yah cuma si kawah gunung berapi. Cowok kurang peka sekaligus sahabatnya yang tak lain juga adalah pacar avita. Entah masalah apa lagi yang kawah lakukan hingga membuat sang tuan putri ngambek dengan wajah di tekuk.

"Si kawah kenapa lagi? Nga ngasih lo kabar? Atau dia genit sama cewek-cewek di maluku?" Tanya jessy membuka pembicaraan, dia sangat hapal kebiasaan avi kalau sudah ngambek. Nunggu dia bicara itu sama kaya nunggu lamaran Opa-Opa kesayangannya yang nga akan pernah terjadi.

"Gue kessel sama dia, jadi jangan sebut namanya lagi." Ketusnya masih setia memandang keluar.

Dia mencibir"Heleh...kzl-kzl tapi kalo udah ketemu kek koala, gelendotan mulu."

"Paan sih jeje nga lucu tau nga."

"Siapa juga yang ngelawak, wong gue ngomong fakta kok."

"Tau ah..tambah kessel gue."

Jessy terkikik dan melempar avi dengan tangkai bunga. Sebenarnya ada rasa iri dalam hati jessy pada avita, Ini bukan rasa iri karna avita punya pacar atau dia tidak lebih cantik darinya yah? Hanya saja dia merasa iri karna kawah si mantan playboy cap kadal itu cinta mati pada avi. Jessy merasa iri pada avi yang mempunyai seseorang yang sayang padanya dengan tulus, tanpa memandang siapa avi dan dari mana asalnya, kawah itu tipe cowok yang kalo udah sayang yah dia bakal setia sampai mati.

Memikirkan tentang cowok setia entah mengapa banyangan seseorang tiba-tiba melintas di benaknya. Dia geleng-geleng...kok dia malah membayangkan wajah kaifan sih? Aneh banget. Ini salah...duh, jeje..jangan mikir yang aneh-aneh deh. Kamu itu baru kenal sama dia. Rutuknya dalam hati.

Avi menaikan alis kirinya, heran melihat jessy geleng-geleng kepala, mirip orang lagi dandutan aja.

"Obat lo abis yah?"

"Ha! Kok tau kalau vitamin gue abis? Jangan-jangan lo dukun yah?" Tanya jessy polos.

Avita menepuk keningnya, astaga..dia lupa kalau terkadang jessy itu kelewat polos atau lebih menjurus ke ogeb.

"Demi opa-opa korea yang unyu-unyu, lo itu bener-bener minta di tabok atau apa sih?!" Kesal avita. Jessy terkekeh melihat ekspresi avita yang mirip ikan koi.

"Jiahh...nga usah pasang muka sok imut gitu, nga pantes tau nga." Cibir jessy masih terkekeh.

Karna malas berdebat dengan jessy akhirnya avita pun meninggalkan gadis itu, lebih baik dia mengurus bunga-bunga yang akan di kirim dari pada berurusan dengan mahluk menyebalkan macam jessy.

Jessy yang di tinggal hanya mengangkat bahu acuh lalu kembali merangkai bunga yang tadi sempat tertunda. Saat sedang menyatukan bunga matahari dengan beberapa mawar pink. Ponselnya berbunyi menandakan ada pesan masuk.

Dia meletakan buket bunga yang belum jadi kembali di atas meja sebelum kemudian mengambil dan menekan tombol power pada ponselnya. Setelah ponselnya menampilkan gambar dirinya dengan pussy di taman bermain. Dia menggeser locknya lalu ibu jarinya menyentuh Aplikasi WA di mana ada pesan masuk.

Kaikai: Ku kira malaikat ternyata hanya kembarannya minion.


Mata jessy melotot dengan wajah memerah melihat foto yang di kirim kai. Dari mana kaifan mendapat foto laknat ini?! Omg! Memalukan sekali. Gadis itu memekik menutup wajahnya dengan telapak tangan. Duhh...malu sekali rasanya. Dia nga punya muka lagi kalo mau ketemu kai nanti.

Me: Ihhh nyebelin...dapat dari mana foto aib ku?

Kaikai: nga penting tapi kamu lucu deh...mirip kura-kura peliharaan saya.

Jessy mengembungkan pipi karna kai menyamakannya dengan kura-kura, enak saja! Dia ini lebih cantik tau dari kura-kura yang jelek dan jalannya lambat itu.

Me: sebbelll...😡

Me: hps ga fotonya? Itu malu-maluin tau.

Me: Plisshh 😢 hps dong? Yayayahh 🙏

Kaikai: makin cantik deh kalo lagi marah, makin mirip kura-kura saya. 😊

Kaikai: ga ah..lucu, aku suka, rasanya mau aku karungin biar bisa di bawa pulang 😁😜

Kaikai: imbalanya apa?

Me: kok pake imbalan? Ihh...ini namanya pemerasan tau! Aku laporin ke ka seto yah.

Me: Kaiiiiiiii hapus ga? Itu jelekkk banget tau!

Kaikai: serah saya dong. Kalau nga mau yaudah.

Kaikai:😋

Jessy tidak lagi membalas pesan kaifan, dia menggeram dengan kepala menelungkup di atas meja, kaifan sialann...dari mana dia dapat fotonya yang penuh aib itu? Demi song jong ki yang wajahnya baby face. Rasanya jessy mau tenggelam saja kalau begini.

Avita yang sudah selesai dengan kerjaannya datang menghampiri jessy yang tengah mendumel.

"Kenapa lagi lo?" Heran avita berdiri di samping jessy.

Jessy mengangkat kepalanya dari meja, dia menengadah memandang avita, raut wajahnya begitu frustasi dan itu membuat avita bingung. Karna tadi saat dia meninggalkan jessy, anak itu baik-baik saja. Tapi kenapa sekarang mirip kucing mau kawin?

"Aviii...gue abiss dehh.."

Avita menaikan satu alisnya, maksudnya apa? Karna tidak mendapat jawaban, dia menempelkan punggung tangannya di kening jessy. Tidak panas. Tapi kok ni anak malah bertingkah aneh yah?

Jessy mendesis lalu menepis tanga avita dari keningnya, sebelum tiba-tiba berteriak membuat avita tersingkap dan kaget bukan main.

"Aaaarrrgghhttt...mama jeje maluuu!!!" Jeritnya membahana.

Avita menutup kedua telinganya, suara jessy sangat cempreng kalo teriak malah kaleng rombeng aja kalah. Tckk...

"Apa sih jeje? Teriak-teriak, ini bukan di hutan woyy!" Jengkel avita.

Jessy mengembungkan pipinya, avita jahat banget sih? nga tau apa kalau jessy bener-bener lagi galau 98 kuadrat.

"Avii!!! Tega amat si lo?! Kaga tau apa kalo kembarannya suzy lagi kessel? Ini itu masalah hidup dan mati tau!"

Avita merotasi matanya melihat kelebayan jessy yang mulai deh..

"Gila lo...pantatnya suzy juga nga ada tandingannya sama muke lo"

"AVITAAA!!!"

Avita ngancir masuk kedapur mengindari amukan jessy yang mulai berubah jadi hulk kalau marah.

MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang