Part 4 - ketemu big boss
Hari ini Putri sedang sibuk dengan pekerjaannya. Berkas-berkas di meja kerjanya sudah sangat menggunung. Sesekali ia memijat kening. Kepalanya mulai pening, karna sudah berjam-jam ia berhadapan dengan layar komputer.
Sudah hampir sebulan Putri bekerja di perusahaan ini. Tiap hari pekerjaannya hanya bertambah makin banyak. Rekan-rekannya pun tak kalah sibuk. Bahkan Mia jarang berada di kantor karna harus sering menghadiri meeting dengan client. Bukan tanpa alasan mereka semakin sibuk seperti ini.
Ferdinand Corps sedang menjalankan beberapa proyek penting, mau tidak mau mereka ikut kebagian dalam pengerjaan proyek tersebut.
Putri memutuskan untuk mengistirahatkan matanya sejenak dan pergi ke toilet untuk membasuh wajah. Dinginnya air membuatnya sedikit lebih rileks. Putri berfikir mungkin secangkir kopi bisa menghilangkan sedikit peningnya.
Baru saja ia akan memasuki pantry untuk membuat secangkir kopi, namun pandangan matanya teralihkan pada sosok pria yang sedang berjalan menjauh di koridor.
Iya tidak salah lagi, itu pria yang selama ini Putri harapkan agar bisa bertemu. Pria yang pernah bertubrukan dengannya dua kali.
Dalam benak Putri bertanya-tanya, apa pria itu masih ingat dengan perjanjian itu ya?
Sekilas putri mengingat kembali percakapannya tempo lalu dengan pria itu.
-Flashback-
"Begini saja, kita buat perjanjian," lanjut pria itu.
Putri menaikan satu alisnya menatap bingung pria itu. "Perjanjian?"
Pria itu mengangguk. "Kalau kamu diterima kerja di perusahaan ini, nanti kamu harus mentraktir saya makan siang selama tiga hari berturut-turut, dan tiga hari berikutnya saya yang akan mentraktir kamu, gimana?"
Putri tersenyum mengembang. "Oke. Siapa takut, deal!" kemudian mereka berjabat tangan menandakan suatu perjanjian telah dibuat.
-Flashback end-
Putri tersadar dari lamunannya, namun saat ia hendak mengejar pria itu tapi sayangnya pria itu sudah tidak terlihat. Putri kehilangan jejaknya, ia berputar-putar mengelilingi koridor, ia bahkan mengintip satu persatu ruangan yang berada di sekitar situ. Namun ia tetap tidak menemukan pria itu. Dengan langkah gontai Putri kembali masuk ke dalam pantry untuk membuat secangkir kopi.
Saat Putri kembali ke ruangannya, di sana sudah ada Mia yang baru kembali dari meeting luarnya.
"Loh mba Mia, tumben jam segini udah balik lagi ke kantor?" tanya Putri yang merasa heran, karna biasanya Mia akan kembali setelah makan siang atau menjelang sore, padahal ini masih pukul setengah sebelas siang.
Saat Mia ingin menjawab pertanyaan Putri ponselnya tiba-tiba saja berdering. Itu panggilan dari bosnya. Setelah menutup sambungan telepon, Mia pamit untuk pergi ke ruangan bosnya.
Sejenak, Putri merasa sangat kagum dengan keuletan Mia. Wanita yang mempunyai satu orang anak itu sangat cekatan dan energik. Ia sangat bertanggung jawab terhadap pekerjaannya, tidak heran kalau banyak yang bilang bahwa Mia salah satu pegawai kesayangan bos. Dedikasinya untuk perusahaan ini sangat besar.
Putri tidak pernah melihat Mia nampak kelelahan, wanita itu selalu ramah dan tersenyum kepada siapapun. Saat sedang berada di meja kerjanya pun Mia sangat fokus dan dapat dengan cepat menyelesaikan pekerjaannya.
Bayangkan saja hanya dalam waktu tiga puluh menit Mia bisa menyelesaikan tiga berkas sekaligus. Sementara Putri mengerjakan dua berkas saja membutuhkan waktu satu jam.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine
General Fiction(18++) "Disaat aku menyadari cinta ini, disaat itu juga aku tidak akan pernah melepasmu, saat ini, esok ataupun selamanya." -Samuel Ferdinand- "Aku mencintaimu, sangat mencintaimu, namun cintamu sungguh menyakitkan, aku tak mampu menahannya." -Putr...