'5

32 6 0
                                    

Aku masih terus berjalan memasuki hutan Altophrodite ini semakin dalam. Entah kenapa masih sepi rasanya meski sekarang aku tengah berjalan dengan orang yang sudah 2 kali menyelamatkanku, ya Alca ini. Tapi aku merasa nyaman karna merasa ada yang melindungi, meski dengan kemampuanku seperti ini yang sebenarnya tak patut untuk diremehkan. Tapi, aku tak apa-apa dia hanya belum mengenalku saja.

"Ada pohon besar disana, aku lelah juga kita bisa bersandar setelah perjalanan cukup jauh dari rumah-rumah clan Nemusto" dia menunjuk pohon besar nan rindang itu.

"Aku juga lelah, Al" aku menghela nafas berat dan berjalan kearah pohon besar itu lalu dengan segera duduk bersandar dipohon itu.

Alca menghampiriku dan duduk bersandar disampingku.

"Kau belum menceritakan apa tujuanmu berkelana, Ze"

"Ah... Aku lelah Alca" aku harap Alca memaklumi dirinya yang memang terhitung sebagai orang asing untukku, aku harap juga dia masih mengingat perkataanku saat di gua Galchone itu.

"Ah iya aku lupa, perkataanmu sewaktu di gua Galchone itu yang tidak akan memberi tahukan apapun pada orang asing"

Aku menangguk kaku. Apa dia memang ingat tepat saat aku sedang memikirkannya atau dia sebenarnya memang bisa membaca pikiranku? Ah memangnya clan apa yang bisa membaca pikiran itu? Ya aku tahu, ketidaktahuanku akan kekuataan dari masing-masing clan di Negeri Maldhivyst ini sangat sangat tidak membantuku untuk mengenali dari clan apakah mereka-mereka itu.

"Lo siento Al..." Aku menoleh kearahnya tetapi dia telah jatuh terlelap. Aku menghela nafas lega. Untung saja dia sudah terlelap. Aku merasakan mataku sudah mulai berat dan yang terakhir kulihat hanyalah gelap.

~

Aku mendesah pelan terbangun karna mendengar suara yang cukup bising.

"Apa itu?" Aku mengerjapkan mataku berkali-kali mencoba menyesuaikan mataku dengan cahaya yang muncul dari celah-celah pepohonan.

Kumelirik kearah Oscuro lalu mencari-cari seseorang lagi "Alca, dimana kau?"

Tiba-tiba seseorang yang dicari datang juga "Hey darimana saja, Al?"

Dia semakin mendekatkan dirinya kepadaku "ayo cepat pergi dari sini"

Aku memandangnya bingung. Memangnya ada apa?

"Demon, disekitar sini. Entah apa yang dicarinya sepertinya hal penting karna mereka terlihat terlibat langsung padahal biasanya mereka tak ingin susah-susah, tapi kita harus pergi dari sini secepatnya!" Sepertinya dia bisa membaca pikiranku, ya? Tiba-tiba tanpa menunggu persetujuanku dia langsung menarik tanganku dan berlari secepatnya

"Apa yang para Demon itu cari? Mengapa mereka tidak menyuruh clan lain yang bersekongkol dengan mereka untuk mencari 'sesuatu' itu? Tapi mengapa mereka malah keluar dari Inferno--neraka-- dan malah turun langsung mencari 'sesuatu' itu? Dan sebenarnya apa sesuatu itu?" Dia terus memegang tanganku kencang sambil terus berlari sejauh mungkin. Oke aku mulai lelah, Alca.

"Simpanlah pertanyaanmu itu nanti saat sudah aman, Zeca dan sebenarnya aku juga sama lelahnya denganmu" oh oke. Aku makin yakin dia sepertinya bisa membaca pikiranku.

Dia terus menggenggam tanganku semakin erat tapi tiba-tiba dia menghentikan berlarinya membuat badanku yang berhenti mendadak menabrak dirinya. Ada ap..? Oh! Oh!

Alca menarikku kebelakang tubuhnya seolah menjadikan tubuhnya tameng untuk melindungiku.

Aku merasakan hawa panas disekitar sini, semakin dekat hawa panas itu menyergap kami. Oh gawat! Apa dia sedang mendekati kami?

"Hahahahaha lihat siapakah kedua orang ini? Dan oh hallo Alca!" Salah seorang dari para Demon yang memiliki muka paling menyeramkan menyapa Alca. Kenapa Demon ini mengenal Alca?

BetrayalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang