Alone

33 5 4
                                    


"N-Nona ?"

==================

Zwit bahkan tak percaya apa yang baru didengarnya, apa yang dari dirinya terlihat seperti gadis. Memang rambutnya sedikit panjang Tapi bukan berarti dia akan salah dikenali.

Zwit melihat sekitar untuk sebuah Cermin, kebetulan didekatnya sebuah Cermin ukuran sedang tergantung di dinding.

Zwit meneliti dengan seksama apa yang salah dengannya.

Dan ia tidak menemukan apa-apa.

"Um.. apa aku salah ?"

Zwit menatap pemuda itu dan berjalan kearahnya.

"Dengar baik-baik, aku adalah seorang laki-laki bukan wanita."
Ucap Zwit penuh penekanan.

"Eeeh....Kau bukan wanita ? Kupikir kau itu seorang gadis karena wajahmu sangat mirip dengan gadis."

Pemuda itu kemudian tertawa kecil dan memperkenalkan diri.

"Maaf, namaku adalah Xeon."

"Zwit."
Balas Zwit singkat.

"Jadi juga terjebak disini ?"
Tanya Xeon.

"Yah.. Kurang lebih begitu."

"Jadi kau sudah melihat semua hal aneh disini ya ?"

Zwit mengangguk.

"Heh... kurasa kita bisa bekerja sama untuk keluar dari sini. Lagipula tidak ada banyak pilihan....

Ini lebih baik daripada sendirian."

Zwit yang ingin menolak mulai berpikir sama setelah mendengar kata-kata Xeon.

"Apa yang terjadi dengan kakimu ?"

"Hm..?"

"Kakimu.. mereka berdarah."

Zwit melihat kearah kakinya dan menyadari beberapa sobekan dan luka ada disana.

"Mawar, aku dililit tangkai mawar."
Zwit duduk di lantai dan mulai menggulung celana panjangnya sampai lutut.

Luka di pergelangan kaki Zwit dapat terlihat jelas, darah juga mengalir dari sana.

"Kau bilang Mawar, apa warna mawar itu ?"

"Merah."

"Sial, kita harus segera menemukan mawar putih."

Zwit kebingungan mendengarnya tapi rasa sakit menyerang kepalanya.

"Ugh.."

"aku akan mengambil mawar putih. Kau diam disini."

Xeon membantu Zwit bersandar di tembok dan segera beranjak dari sana.

Sementara Zwit berusaha untuk meredakan sakit di kepalanya yang sangat menusuk.

"Ugh...*cough* hack..*cough*"

Rasa sakit berubah menjadi batuk yang sangat menyiksa.

Tiap batuk menyebabkan rasa sakit di dada Zwit.

Darah mulai mengalir dari sudut bibirnya.

"*Cough*...*Cough*...haah."

'ada apa ini ? Kenapa ini tiba-tiba terjadi ?'
Batin Zwit.

Darah semakin banyak mengalir dari mulutnya dan hidungnya mulai mengeluarkan darah.

Zwit mencoba untuk berdiri tapi menggerakkan tangannya saja menyebabkan rasa sakit di sekujur tubuhnya.

LUM : Secret GalleryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang