Selamat Tidur (satu)

4.6K 148 2
                                    

"Sampeee"

"Kei, udah nyampe. Oyy?"

"Idup gak sih ni orang?" Kenzo melihat Keira dari kaca spion motornya.

"Huh gini nih kalo abis makan es krim. Gimana gue turun nya ya? Bangunin Keira kesian. Duhh ngeces gak yaa di baju gue?"

Kenzo yang sibuk sendiri dengan pertanyaan konyolnya akhirnya mendapatkan bantuan dari Kak Farhan alias abang ipar. Eh?

"Ken, Keira tidur lagi ya?"

"Ehh iya bang. Bisa pegangin dulu gak bang? Berat nih pegel di motor mulu"

"Iya bentar, gue langsung bawa balik aja ya. Maaf jadi ngerepotin"

"Heheh engga kok bang, udah biasa di repotin Keira mah"

Kak Farhan langsung menggendong adiknya menuju rumah mereka. "Makasih ya Ken"

"Iya bang sama sama, ati ati bang"

"Iyaa tenang"

Seulas senyum tercipta di bibir indah Kenzo. Menurutnya tak ada kata kerepotan jika yang merepotkannya adalah tetangganya sendiri. Bahkan jika boleh, Kenzo mau direpotkan oleh Keira setiap hari. Gila memang. Tapi apalah daya jika hati ini sudah mengenal cinta.

Kenzo berbalik dan mulai memasuki rumahnya yang nyaman. Membersihkan dirinya dan tidur telentang di atas kasur king size nya.

"Selamat tidur Princess Keira"

                                 ####
Keira POV

Sore itu, aku dan Kenzo baru saja makan es krim di kedai langganan kami. Mungkin sudah seperti kebiasaan, ketika aku selesai memakan es krim pasti rasa kantuk datang menyerang. Walaupun aku sadar kita sedang di atas motor tapi itu tak merubah rasa kantukku sedikitpun.

Ditambah dengan suasana sore yang cerah dan angin yang menerpa setiap inci wajahku, membuat aku ingin segera masuk ke dalam mimpi. Aku mulai melingkarkan tanganku di perut Kenzo dan menempelkan kepalaku di punggungnya.

Nyaman. Itulah yang kurasakan sekarang. Dari dulu hingga sekarang punggung Kenzo adalah sandaran ternyaman ketika di atas motor. Rasanya punggung Kenzo adalah bantal terempuk yang pernah ada. Mataku mulai terpejam di bawah indahnya suasana sore di atas motor Kenzo.

Saat aku terbangun, aku sudah ada di sebuah ruangan dengan warna dominasi biru muda. Aku yakin ini adalah kamarku. Pasti Bang Farhan yang sudah menggendongku dari motornya Kenzo. Aku pun bangun dan segera mengganti bajuku. Tidak perlu mandi ku rasa, karena ini juga sudah malam tidak baik untuk kesehatan, heheh.

Jam sudah menunjukkan pukul 22.00 itu artinya aku sudah tertidur 4 jam lamanya. Jujur, menurutku lebih nyaman tertidur di punggung Kenzo daripada di kasur Queen Size ku. Lebay memang, tapi itu yang kurasakan.

Aku pun mulai merebahkan tubuhku kembali di atas kasur dan memandangi langit langit. Sebuah senyuman terukir di bibirku. Terimakasih Tuhan, kau telah mengirimkan seorang pangeran bermotor merah di kehidupanku. Semoga kebersamaan kita, sampai maut memisahkan.

"Selamat tidur Prince Kenzo"

My Boy Friend [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang