Agree or disagree?

18.2K 173 8
                                    

Revan pov

Dia?!Kenapa harus dia?!

Kenapa papa selalu memaksakan kehendaknya?

Kenapa aku gak dijodohin sama Elen?!

Iya aku tau Elen punya tunangan.Tapi kan masih ada harapan.

But the big deal is....

ZEANNA!!!Musuh bebuyutan dari SMA akan menjadi istriku?!!

MUSUH BEBUYUTAN PEMIRSAH !!!

Dijadiin istri lagi.Yang ada tu pernikahan bukannya langgeng,malah habis ijab kabul malah kabur.Yang aku cinta dan sayang itu cuma Elen.Gak ada yang lain.Apa aku gak pantas marah?

Aku kira papa terlalu banyak membaca novel pernikahan paksa yang berujung bahagia.Lah itu kan cuma fiction.Gak mungkin terjadi pada kehidupanku kan?.

Aku bener bener gak habis fikir sama papa.

'Dddrrrrtttt ddrrrttttt you'll never fly if you're too scared of the height Dddrrrttt ddrrrttt you'lol never live if you're just too scared to die'

(Hardwell-never say goodbye)

Sapa sih yang nelfon waktu hati lagi panas panasnya sih?Aku mengeluarkan ponsel ku dan melihat Caller Id "Elen".Ya tuhan...Kakiku benar benar lemas ketika memikirkan Elen.Aku mengangkatnya.

"Kenapa lama banget sih?"Kesalnya padaku

"Maaf"Hanya itu yang kukatakan

"Gue punya berita besar"Ujarnya lemas

"Hah?Apa?"Tanyaku penasaran

Kudengar dia menghela nafasnya berat

"Gue bakalan nikah bulan depan"

DEG!

Serasa ribuan pisau menusuk jantung ku-oke ini lebay.

"Ni-kah?"Tanyaku tergagap.Memastikan kalo aku tidak salah dengar.

"Iya"Ujarnya lemas

Aku terduduk lemas.Namun aku berusaha tegar.Setidaknya ketika aku mengingat Elen.Lengkap sudah penderitaanku.

"Wah selamat ya.Lo akhirnya nikah juga.Jadi gue gak perlu cemas kalo ntar lo jadi perawan tua.Hehe"Aku berusaha menahan emosi ku yang naik turun.

"Thanks ya.Doain gue bahagia.Gue bakalan coba buat cinta sama Tino"Jawabnya.

"Iya,Udah dulu ya.Gue mau mandi,gerah nih"Aku mencoba memutuskan sambungan.

"Iya sana!Pantes tadi ada bau yang gak ngenakin.ternyata bau lo.Bye"Elen mencairkan suasana

Belum sempat aku membalas.Telpon sudah diputus.Tak terasa air mataku mengalir.Bukannya aku cengeng.Kadang kala menangis membuat kita lebih baik daripada di pendam

Zeanna pov

Aku selalu berusaha berontak.Namun usahaku sia sia.Sial!Batinku.

Aku memutuskan untuk menelfon si kutu kupret Riani.

"Halo rin.lo dimana?"Tanyaku tak sabar

"Eitss...Woles bro,gue dirumah napa?"

"Ya udah gue kesana"Ujarku berusaha tanpa basa basi karena dia akan meluapkan semuanya di kamar Riani.Tempat paling pewe buat curhat.Sekaligus bikin tu kamar jadi sasaran emosiku.Maaf Riani,kayaknya kamar kamu bakalan ancur deh.

Tapi bukan Riani namanya kalo gak Kepo.

"Oh iya.tapi lo kenapa sih?"Riani gemas denganku yang tak berbasa basi

Aku menghela nafas.

"Ntar gue ceritain,udah ah bye!"Aku buru buru memutuskan sambungan.Takut Riani malah makin jadi keponya.

Aku melangkah cepat menuju mobil.Aku mengendarai mobil dengan kecepatan tak lazim bagi cewek.Tak heran Revan selalu mengataiku "Cewek Abstrak".Mengingatnya aku membuat emosiku memuncak.

Aku sampai di rumah Riani.Pak Eko-satpam cepat cepat membuka gerbang.Aku memarkir mobilku di garasi rumah Riani.Rumah Riani bagai rumah kedua bagiku.Riani mengajakku ke kamarnya.Disana sudah tersedia berbox box tissue.Dan tak lupa makanan ringan.Riani kau benar benar perhatian.Rasanya ingin aku memeluknya.Aku menatapnya dengan pandangan terharu.

"Apa?Gue udah tau kalo lo bakalan curhat habis habisan"Ujarnya sambil menarik tanganku ke ranjangnya.Aku langsung melompat ke tempat tidur Riani.

"Lo mau curhat apaan emangnya?"Tanya Riani intens.Riani kalo serius gini oke juga.Tapi kalo sifat bego nya dimunculin.Gak tau yang mau ngejelasin lagi.

"Lo inget Revan kan?"Aku membuka curhatku.

"Iya,Si mahluk astral itu kan?"Tebak Riani

Aku mengangguk lemas.Tiba tiba Riani menjentikkan jarinya

"Jangan bilang lo dijodohin sama dia?!"Teriak Riani

Sekali lagi aku mengangguk lemas.Dan tebak apa yang terjadi di detik selanjutnya.

"Wow...ini berita besar!Awesome"Teriaknya heboh.

"Biasa aja napa?"Kesalku.Riani nyengir kuda.

"Gue emang udah ngerasa kalo kalian jodoh"Riani dengan entengnya menjawab sambil mengunyah keripik kentang

"Riani!Gue serius!!!"Bentakku kesal

Riani menoleh tak sabar.

"Ya ampun Anna gue juga serius.Setiap gue ngeliat lo berdua tengkar entah kenapa gue selalu ngerasa kalo kalian jodoh!"Riani menegaskan dengan raut wajah yang sukses membuatku diam.

"Tapi ni-,"Aku berusaha membantah namun Riani cepat cepat memotong ucapanku

"Gue tau maksud lo.Ego kalian terlalu tinggi"

"Riani dengerin gue dulu"Aku mencoba menenangkan Riani

"Gue emang pernah berfikir buat nolak.Tapi gue sadar apa akibatnya buat papa.Jadi gue mutusin kalo gue bakalan terima perjodohan ini.Tapi yang menjadi pertanyaan gue,Apa dia bakalan mencintai gue setelah kita nikah?Gue gak mau kalo cinta gue ntar bertepuk sebelah tangan"Aku mengeluarkan bermacam macam emosi dalam setiap kata.Riani memandangku dengan pandangan yang tidak dapat diartikan.Tiba tiba dia memelukku.

"Gue pasti doain lo na.Lo udah kayak saudara buat gue"Ujar Riani

Aku menangguk.Lalu terjadilah adegan tangis menangis.

Aku sudah memantapkan keputusan ku.

Revan...

-------------------//////--------------

Akhirnya update juga

Sumpah demi apa author kangen berat buat Update

Oh iya,Selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankan

Jangan lupa Vote+Comment

-----

My sweet curse enemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang