Morning kiss

12.5K 180 3
                                    

Zeanna pov

Cahaya matahari pagi menembus jendela ruang tengah.Ruang tengah?

Tentu saja,karena semalaman aku tidur di sofa.Aku menggeliat diatas sofa.Ugh...

Badanku benar benar sakit.

"Awas lo Revan"Aku mendengus kesal.Aku bangun dari sofa terkutuk itu.Aku melangkahkan kakiku menuju dapur.Samar samar aku bisa mencium aroma masakan.Benar benar menggiurkan,batin ku.

Aku mempercepat langkah ku menuju dapur.Aku sangat tergesa-gesa.Aku ingin tau siapa yang berhasil menciptakan aroma itu.Aku berbelok menuju dapur tanpa memperhatikan sekitar dan

Brukkk!!!!

Aku merasakan sesuatu yang basah menempel di bibirku.Aku membuka mataku dan melihat sepasang mata menatapku kaget.Aku diam tak berkutik.Aku kehilangan alam bawah sadar ku.Aku mengedip-kedipkan mataku.Aku sadar bahwa ini tidak boleh terjadi.Aku mendorong tubuh Revan menjauh.Sedangkan Revan menghiasi wajahnya dengan ekspresi kaget.Aku berteriak

"Kyaaaaaaa!!!Bibir gue udah gak perawan!"Aku berteriak histeris dan lari menuju kamar.Aku sudah tak menghiraukan makanan tersebut.Aku mengunci pintu dan bersandar di pintu kamarku.Aku menyentuh bibir ku.Otak ku memutar ulang peristiwa mamalukan itu.Aku menggeleng dengan cepat.Aku tidak akan mengingat peristiwa itu.Tidak akan pernah!

Revan pov

Ini baru yang namanya sial pangkat 12!

Kenapa hal itu bisa terjadi?

Masih terbayang di benakku bibir mungil Zeanna mendarat di bibir ku.Aku memukul pipi ku sendiri.Sadar Revan!Lo Harusnya benci sama Zeanna.Tadi itu cuma kecelakaan.

"Dari pada mikir gak beres.Mending gue makan aja"Aku memutuskan untuk makan daripada memikirkan kejadian itu.

Aku bersiap-siap berangkat kerja.Aku mencari kunci mobilku.Setelah menemukannya aku bergegas ke garasi.Tiba-tiba aku berpapasan dengan Zeanna.Zeanna langsung menunjukkan ekspresi kaget dan malu.

"Lo kenapa?"Tanyaku

Tiba-tiba dia bergegas lari.Aku langsung menarik tangannya.Dia menoleh.Menunggu responku.

"Soal yang tadi,Gak usah dipikirin.Cuma insiden kecil.Gak berarti apa-apa"Ujarku lalu melepas tangannya.Tapi apa aku menghempaskannya?Bodo amat.

Aku menekan kunci otomatis mobil lalu meninggalkan Zeanna yang terpaku di garasi.Tapi kenapa dia terpaku?

Aku menepuk pipi ku.

"Ngapain juga gue pikirin"Aku berkonsentrasi dengan kemudiku.

------------

Author pov

Zeanna diam terpaku di bagasi.Berusaha menelaah kalimat Revan barusan.Kalimat yang tidak seharusnya diucapkan.Tanpa terasa air mata Zeanna turun tanpa sadar.Zeanna terkejut lalu menyentuh air matanya.

"Gue???Kenapa gue nangis?" Tanya Zeanna pada diri sendiri.

Zeanna menundukkan wajahnya.Apa rumah tangga ini akan bertahan?

Zeanna menghapus bekas air matanya lalu mengunci rumah dan berangkat.Dia berpikir untuk naik taksi.Di dalam taksi Zeanna hanya merenungkan kejadian tadi.Bahkan Zeanna tidak mengangkat telfon Riani.Dia kembali fokus oada masalahnya.Dirinya tidak mungkin jatuh cinta dengan Revan kan???Mungkin dirinya hanya sakit hati karena merasa tak dianggap.

Sesampainya di kampus,Zeanna langsung disambut dengan celotehan Riani.

"Anna,Lo gak papa kan???kok telepon gue juga gak diangkat???"Cecar Riani.

"Ri!Gue baru dateng langsung lo serbu gitu,Gak kasian gitu sama gue?"Tanya Zeanna kesal

"Heheh maap maap :-D,khilaf gue.Habisnya kan gue khawatir sama lo.Makanya gue telfon,jadi kalo lo lagi diujung mau karena habis dilindes odong odong gue bisa tau dong ya" Riani ngeles dengan wajah super ekspresif.

"Iam fine"Jawab Zeanna singkat lalu berlalu dari hadapan Riani.

Riani heran dengan tingkah Zeanna yang ceria.Pasti ini karena Revan.Awas lo ya Revan!Gue bakalan kasih lo pelajaran!.Sumpah Riani pada dirinya sendiri.

Riani memandang tubuh Zeanna yang berjalan bagaikan zombie.

Dari kejauhan Riani bisa,melihat Zeanna menabrak tembok.Zeanna menendang tembok itu.Lalu berteriak.

"SIAPA SIH YANG NARO TEMBOK DEPAN GUE????!!!!!" Teriak Zeanna kesal.

Riani menggeleng-geleng kan kepalanya.

"Terkadang Anna lebih pintar dari gue,Tapi kadang dia juga bisa lebih bodoh dari gue"Guman Riani.

"Ck...Zeanna!"Panggil Riani sambil mengejar Zeanna.

"Na!Lo kenapa sih?"Tanya Riani

"Gue gak,-"

"Zeanna"

Belum selesai Zeanna mengucapkan kalimatnya.Ada seseorang yang memanggilnya.Zeanna menoleh ke arah sumber suara tersebut.Betapa terkejutnya Zeanna melihat siapa yang berdiri di depannya.

"Alvo"Tanpa sadar Zeanna menyebutkan nama itu.Nama yang tidak ingin dia ingat lagi.

"Bisa kita bicara?"Ajak Rama

Zeanna kembali mengingat masa-masa itu.Riani yang mengetahui masalah antara Zeanna dan Alvo tidak tinggal diam.

"Sorry,Zeanna gak bisa!"Riani cepat-cepat menarik tangan Zeanna,Tapi Zeanna melepaskannya.

"Bisa"Tegas Zeanna

"Tapi na,-"Riani berusaha meyakinkan Zeanna untuk tidak mengikuti kemauan Alvo.

"Kita bicara di kantin"

"Kenapa gak disini aja?"Tanya Zeanna heran.

"Banyak orang"Jawabnya enteng

"Lo kira dikantin gak rame?Di lorong aja rame apalagi di kantin?"Riani mendengus kesal.

------------

Sorry dikit chap nya :-D

Tapi ntar author banyain Part nya :-D

Sorry for the late post :-D

My sweet curse enemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang