head over heels | taekook [ discontinued ]

t w e l v e

9.15 AM.

jam segini tuh jam laper-lapernya jungkook sama bambam.

iya alhamdulillah bambam udah pulang semalem, mana dompetnya seketika tebel kan, jadi bisa jungkook porotin sekalian. makanya sekarang dia lagi ngantri nasi goreng setelah tadi ngantri bubur ayam, bakso, sate padang, gorengan, soto makassar sama es cendol.

makanan impor dari indonesia.

di pojokan ada bambam yang sudah berkali-kali dicyduk jungkook lagi nyomotin makanannya. tiap bambam ketahuan pasti jungkook pelototin, bikin bambam gemes jadi pengen nyomotin makanan temennya lagi.

"setan," desis jungkook sambil bawa nasgornya ke meja. "heh! main makan makanan gua aje lu. mahal! muntahin cepet muntahin!"

"gua yang bayar anjing." bambam kesel jadi minum es cendol jungkook gak nyelo. "lagian pesen makan porsi kuli gini, cacingan kan lo?"

"enak aja. asal lo tau ya, selama lo ga di sini gua diet tau ga?" jungkook mulai minuk es cendolnya. "jimin ngelarang gue makan banyak-banyak, ntar mageran trus gamau gerak."

"jimin? siapa?"

"anak baru, temen lama gue." jungkook baru inget, bambam belom kenalan sama jimin. ini harusnya jadi hari pertama mereka ketemu, tapi kebetulan jimin kan anak dance, mau latian buat lomba dua minggu lagi. "dia baru pindah dari busan waktu lo shopping ke amerika."

"amerika? shopping? kata siapa bangsat?"

"yeri."

"yeu si wanita piton."

jungkook ketawa pelan. "udah gue tebak, yeri waktu itu lagi ngereceh."

"gue bayangin muka cengo yeri anjir," kata bambam sambil makanin cabe, bakwannya dibiarin. "ngomong-ngomong...—"

"kak taehyung?" sela jungkook.

"iya," jawabnya. "gimana lo sama dia? ada kemajuan? gitu-gitu aja? atau justru kemunduran?"

"kak taehyung udah punya pacar bam, jangan diganggu."

bambam melotot denger penuturan sahabatnya. "WHAT?!"

"alay."

"sumpah?! kak taehyung punya pacar?! gila, ini first time doi punya pacar selama di smantan, kook." bambam hebring dewe kan. "siapa emang?"

"gatau. maren gua cuma liat mukanya dari samping waktu mereka ciuman."

"lo liat mereka ciuman?"

"hooh." kalo ga inget kantin lagi rame, itu mangkok bakso udah penuh dengan water eyes jungkook kali ya. pasti makin asin, kan jungkook pake banyak micin.

"sakit gak?" tanya bambam membuatq ambigay.

"nggak, biasa aja."

"pendusta."

"emang."

"emang biasa aja?"

"emang pendusta. sakit banget bam rasanya," lirih jungkook. perlahan pegangan sendoknya melonggar, kepalanya tertunduk, dan air mata jadi finalnya.

"kook," ujar bambam lembut, ngelus-ngelus kepala jungkook sambil ngunyah sate padang. "maaf ya gua makan lagi, laper kook. tapi jangan nangis dong."

jungkook ngusap air matanya kasar trus senyum lebar lagi. "gapapa, gua gapapa. beneran dah."

"trus sekarang lo mau gimana?" tanya bambam sambil ngunyah risol.

"gatau dah."

"gue saranin jauhin dia deh, kook," lanjut bambam sambil ngunyah tahu goreng. "ntar doi kena karma, biar tau rasa." kali ini sambil makanin bakwan lagi. "ih ini bakwannya dibuat pake apa? enak! suka gue."