kecewa, namun rindu.

2.2K 111 0
                                    

"aku mencari, aku berjalan, aku melangkah pergi, kau pun tak lagi kembali"

Sera menenggak latte dinginnya dengan mata yang tetap fokus membaca novel di hadapannya dan telinga yang tersumpal earphone, menanti Bintang di sebuah kafe dekat kantor mereka. Bintang tadi mengabari kalau ia harus pergi sebentar untuk menghadiri sebuah meeting, dan meminta Sera untuk menunggunya di kafe ini.

Sera tetaplah Sera dengan segala keintrovertan dirinya. Maklum sudah terlalu biasa menyendiri,  jadi tak terlalu menghiraukan keadaan sekitar.

Tiba-tiba ada seorang ibu-ibu yang mendekati mejanya.

"permisi" ucap ibu itu namun tak di hiraukan Sera karna telinganya tersumpal.

Dengan takut-takut Ibu itu menyentuh lengan Sera. Otomatis Sera langsung mengangkat kepalanya dan  melepas earphonenya.

"ya? MAMA?" Sera terkejut.

"ini beneran kamu saying, Sera anak mama?" ucap Ibu itu yang nyatanya adalah ibu Sera.

"ngapain mama disini?" ucap Sera ketus dan memalingkan wajahnya.

"kamu apa kabar Sera? kamu udah besar ya sekrang sayang" ucap ibu Sera dengan air mata menggenang.

"mama masih inget sama aku?" Sera tertawa maksa.

"maafin mama Ser, waktu itu mama gatau harus gimana. mama takut kamu bakalan sengsara kalau hidup sama mama." Ucap ibu Sera pilu.

"udah lah mah, aku rasa kita semua udah selesai." Sera merapihkan barang-barangnya, lalu bangun dari duduknya dan meninggalkan ibunya.

Namun belum genap Sera melangkah, tiba-tiba ibunya memeluknya erat dari belakang.

"Sera maafin mama, mama mohon, cuman kamu satu-satunya yang mama punya Ser. mama bener-bener nyesel dulu ninggalin kamu" ucap Ibunya di sela-sela tangisan.

Sera pun ikut menangis. Menangisi betapa menyedihkan hidupnya.

"kenapa? kenapa baru datang sekarang? hampir 6 tahun, mama kemana aja?" batin Sera.

"lepas ma lepas" Sera berusaha melepaskan pelukan mamanya di perutnya dengan air mata yang mengalir deras.

"Maafin mama Sera, mama nyesel" Ibu Sera semakin mengeratkan pelukannya.

Lalu dengan sekali hentakan, Sera melepaskan pelukan itu lalu pergi meninggalkan sang Ibu tanpa menoleh sedikit pun.
"Aku kecewa ma"batin Sera.

Ibu Sera jatuh terduduk di lantai kafe. Para pengunjung yang lain hanya bisa melihat Ibu Sera dengan iba tanpa ada yang mau membantu. Tak sesikit juga yang membicarakannya diam-diam.

"Masalah keluarga ya?"

"jahat banget ya anaknya ngebiarin Ibunya kayak gitu"

"Kasian ya"

"Sera tunggu nak, maafin mama Ser" Ibu Sera menangis dengan pilu.

Untungnya hari ini keberuntungan sedang berpihak kepadanya. Saat dia keluar kafe, ia melihat ada taxi yang baru saja di turuni penumpang sebelumnya. Dengan sigap ia langsung menaiki taxi tersebut.

"Jalan pak" Ucap Sera dengan suara khas habis nangisnya.

Setelah selesai meeting, Bintang langsung bergegas pergi ke kafe untuk menjemput Sera. Namun bukan Sera yang ia dapat, ia malah mendapatkan kerumunan orang yang sedang mengerumuni seorang ibu-ibu yang menangis terduduk di lantai kafe.

Alone.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang