jangan sampai Sera tahu.

2.1K 110 11
                                    

"Kuharap, semua yang kulakukan ini adalah yang terbaik untuk mu"

Malam ini, udara cukup dingin. Hujan baru saja mengguyur Ibu kota, menyisakan aroma khasnya yang memabukkan jiwa.

Dengan segelas kopi hitam di tangannya, Bintang duduk terdiam di balkon kamarnya. Ini sudah pukul sebelas malam, dan besok pagi ia ada meeting. Namun, apadaya kantuk belu juga menghampirinya.

Mungkin ini juga efek kopi yang diminumnya.

Sekali lagi, Bintang menghembuskan nafasnya. Entah sudah yang keberapa kali.

Menyesap kopinya dengan pelan, seraya menghirup aromanya dalam-dalam.

*drrt*drrrt*

Ada sebuah pesan masuk. Dengan malas ia mengambil ponselnya yang ada di meja sebelahnya.

Rey.

Gua udah nemuin satu fakta baru, besok ketemu di kafe kemarin.

Bintang hanya membaca pesan itu dengan malas, lalu menaruh kembali ponselnya ketempat semula.

Apa yang ini sudah benar? Pikirannya bertanya.

Iya, jawab Hatinya.

Bagaimana jika Sera tahu dan marah? Tanya Pikirannya lagi.

Aku punya alasan, jawab Hatinya.

Bagaimana jika Sera tak menerima alasanmu?

Akan ku yakinkan sampai ia menerima alasanku.

Bintang bangun dari duduknya dengan gelas kopi yang masih setia di genggamannya. Berjalan dengan pelan menuju dapur. Menaruh dengan pelan gelasnya yang masih separuh penuh.

"eh abang belum tidur?" Tanya Shilla, yang tiba-tiba sudah ada di belakang Bintang.

"eh Shill, kamu juga belum" saut Bintang pelan seraya berjalan ke kursi pantry.

"Shilla ada tugas kampus, besok pagi harus dikumpulin jadi mau gamau ya begadang deh, abang?" Shilla membuka lemari pendingin, lalu mengambil sekotak susu.

"Abang..." Ucap Bintang mnggantung.

"Iya abang kenapa jam segini masih belum tidur?" Shilla menenggak susu, yang sebelumnya sudah ia tuangkan kedalam gelas.

"Abang..." ucap Bintang sekali lagi dengan nada yang sama seperti sebelumnya.

"Mau cerita?" Shilla duduk di hadapan Bintang dengan gelas ditangannya.

"Jadi..." Bintang pun menceritakan semua hal yang mengganjal hati dan pikirannya.

"Aduhh jadi ini masalahnya ga jauh-jauh dari kak Sera ya?" Shilla tertawa mengejek.

"Serius abang Shill" Bintang mencubit pipi Shilla.

"Ih abang sakit!" Protes Shilla seraya mengusap pipinya.

"Abis kamunya ngeledek si" Ucap Bintang sengit.

"Oke oke ampun hehe" Shilla mengangkat tangannya yang membentuk huruf V.

"Jadi gimana Shill menurut kamu?"

*****

Sepulang kantor, Bintang langsung mendekati meja Sera.

"Ser maaf ya hari ini aku ga bisa nganterin kamu pulang lagi" ucap Bintang.

"Ohh gituu, gapapa kok, urusan yang kemarin belum selesai ya?" Tanya Sera.

Alone.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang