hzf

25 4 0
                                    

Bahasanya sedikit aku ubah yahh...

Happy reading

Sepulangnya dari rumah sakit Ratan dan Nuha menjalani hari-hari mereka seperti biasa tidak ada lagi pembullyan dan tidak ada lagi masalah yang begitu berarti.

Kedekatan mereka pun semakin membaik. Seminggu setelah kepulangan Nuha dari rumah sakit, Jimin pun telah kembali tinggal di rumahnya sebab perjalan bisnis kedua orang tuanya telah usai.

Meskipun begitu Jimin tetap lebih sering berada di rumah Nuha dikarenakan Rapmon yang masih tinggal di sana.

Rapmon belum kembali ke rumahnya, kedua orang tuanya meneruskan bisnis ke Thailand dan karena Rapmon anak tunggal jadilah ia di bolehkan tinggal sampai kedua orang tuanya kembali.

2 bulan kemudian

"Bang ajak anak anak yang lain yuk buat nginap di sini malam ini, libur musim panas kan seminggu bosen tau nggak ngapa ngapain" bujuk Jimin kepada Rapmon dan Illam dengan nada yang kelewatan imut.

"Nggak ah, entar tante marah... kondisi Nuha juga lagi menurun nggak bisa di ganggu" tolak Rapmon.

Yahh Jimin mengajak untuk menginap di rumah nuha malam ini bersama anak bangtan yang lain.

Tanpa mereka sadari pembicaraan mereka terdengar oleh mama Nuha yang sedang berjalan menuju kamarnya, ia tidak sengaja melihat pintu kamar Rapmon terbuka dan bermaksud untuk menyapanya.

"Nggak apa-apa kok mungkin itu bisa sedikit menghibur Nuha sebelum waktunya tiba" ucap mama Nuha dengan sedikit nada sedih di dalam ucapannya itu.

"Emang nggak ketemu donornya yahh tante?" Tanya Illam yang peka akan suasana.

Mama Nuha hanya mengangguk lirih, sudah dua bulan ia mencoba mencari pendonor untuk Nuha dan tak kunjung di dapatkannya, kondisi Nuha mulai menurun dan bataw waktu 3 bulan itu tak lama lagi.

"Jangan bersedih, kita harus kelihatan kuat di mata Nuha agar ia yakin untuk menjalani apapun itu" ucap Rapmon sambari menarik tantenya itu kedalam rengkuhannya.

"Ini semua salah ku, seandainya dulu aku nggak sejahat itu pasti Nuha tidak akan terluka seprah ini dan melihat Nuha kembali di larikan ke rumah sakit kemarin malam itu membuat hatiku sakit tetapi aku yakin bahwa sakit yang di derita Nuha lebih menyakitkan. Maaf kan aku, aku tidak pantas menjadi kakak yang baik untuk Nuha" racau Jimin sambil menjambak sendiri rambutnya.

"BAERHENTI JIMIN! INI SEMUA BUKAN SALAH KAMU! INI SUDAH KEHENDAK TUHAN!" bantah Illam sembari menarik tangan Jimin agar tidak melukai dirinya sendiri.

"Hiks... hiks... ini semua bukan salah mu nak, yang di katakan Illam itu benar, ini semua itu sudah kehendak Tuhan hiks... hiks... sekarang sebaiknya kalian mengajak teman-teman kalian untuk menginap dan hapus kesedihan kalian" sahut mama Nuha menenangkan keadaan lalu berlalau keluar kamar menujut tujuan utama sebelumnya.

Rapmon dengan segera menyeka air mata yang berada di sudut matanya dengan kasar dan berlari ke dalam kamar Nuha dengan senyum ceria yang palsu.

Cklek... suara pintu terbuka

"Nuha... sekarang coba kamu hubungin semua anak cewe buat nginap malam ini, kita seru seruan... bosan tau libur males malesan di rumah melulu" kata Rapmon dengan ceria menghampiri Nuha yang tengah duduk santai di jendela kamar sambil membaca novel.

Mendengar itu Nuha seketika bangkit dan menyambar handpone yang selalu ia letakkan di nakas samping tempat tidurnya, dan bertelfon ria tanpa memperdulikan Rapmon yang terkacangin.

"yaudah dehh aku ke kamar dulu yahh buat kabari anak cowo" sahut Rapmon yang hanya di balas kibasan tangan oleh Nuha.

Merasa di acuhkan Rapmon pun keluar dari kamar Nuha dan taklupa menutup pintu kamar.

BTS Is The One And Only Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang