6. kebenaran

51 11 5
                                    

sekarang mereka sibuk mengatur kendaraan mereka. Mereka bingung untuk menaiki mobil yang mana.

Di parkiran hanya ada mobil Jhope dengan muatan max lima orang. Mobil jungkook dengan muatan dua orang. Mobil Autri denga muatan lima orang.

"jadi gimana nih?? aku sama siapa?" cemas Ratan karena di mobil Autri sudah penuh begitupun di mobil Jhope.

"lo di mobil gue aja" saran Jungkook yang berjalan mendekati Ratan.

"yaudah sih... lo sama Jungkook aja daripada naik taxi sendiri? kan lumayan deket sama si doi" ucap Bila tanpa pikir panjang dan mendapat injakan kaki Oleh Ratan sebab kesal atas perkataan Bila.

jungkook yang mendengar hal itu hanya tersenyum simpul.

"ehh... enggak usah Jungkook. gue sama Juga aja nanti naik taxi" kata Ratan sambil menunduk karena dia menyadari kalau pipinya pasti sudah seperti kepiting rebus.

"Nuha juga lagi di ruang guru. lo kan tahu kalau pengen ambil buku paket itu prosedurnya ribet and lama banget. Nuha juga udah pesen tadi kalau kita duluan aja, lo pasti nggak pengenkan nungguin sendiri di sini... udah gih sana! sama Jungkook aja, udah baik juga di beri tumpangan. inget rezeki itu enggak boleh di tolak" caramah lala panjang lebar.

"udah sama gue aja, yok" kemudian Jungkook meraih pergelangan tangan Ratan agar cepat ke mobilnya tanpa penolakan.

di mobil Jhope~~

"Siapa yang bawa mobil? gue lagi males, lagipula kan gue yang punya mobil masa gue juga sih yang nyetir?" keluh Jimin.

"yaudah gue aja. yok cepet masuk!" serah Rapmon.

"ihh, itukan mobilnya si Autri belum jalan. emangnya lo tau rumahnya Divjet?" heran Taehyung saat mobil mereka melewati mobil Autri.

"udah... tenang aja! Rapmon kan orangnya ajaib. pasti tau deh" sela Jimin karena orang yang di tanya hanya diam tak bergeming.

*****
Saat Nuha keluar dari Ruang guru ia secara tidak sengaja menabrak orang, dan membuat buku yang ada di tangannya jatuh.

Saat dia sibuk mengambil bukunya yang berserakan, tiba tiba ada sepasang tangan putih dan kekar juga membantunya untuk memunguti bukunya.

Saat Nuha berdiri dia baru sadar kalau yang di tabraknya adalah Suga. salah satu anak bangtan.

"lho kok lo masih di sini sih? lo bukannya udah pergi sama yang lain ke rumahnya siapa tuh?? teman lo?"
tanya Suga karena bingung melihat Nuha yang masih berada di sekolah.

"eh.. iya, gue suruh mereka duluan tadi, soalnya gue mau ambil buku paket dulu. lo kan tau kalau gue anak baru jadi gue enggak punya buku paket. terus nama teman gue itu Divjed" jawab Nuha
"lo sendiri kenapa masih di sini?" lanjut Nuha yang juga penasaran.

"gue tadi habis dari loker, naruh buku-buku soalnya gue ribet ke rumah temen bawa buku segitu banyak"
jelas Suga.

"tapi kok lama banget?" tanya Nuha kembali

" itu dia! tadi gue lupa naruh kunci loker di mana? jadi alhasil gue cari dulu deh" jawab Suga.
"terus lo kesana naik apa?" lanjut Suga, bertanya.

"gue naik taxi soalnya tadi belum di bolehin bawa kendaraan ke sekolah" balas Nuha, jujur.

"yaudah sama gue aja, naik motor" tawar Suga.

"lo naik motor? terus buku-buku gue ini gimana? tas gue udah penuh nih" Nuha

"siniin aja, di tas gue. kan tadi gue udah kosongin tas gue." Suga

"lo kan nggak suka bawa buku ku rumah teman? emangnya enggak repotin nih gue?" Nuha

BTS Is The One And Only Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang