Prolog

48.4K 466 3
                                    

Cerita baru dari aku. Cerita Adimas dengan adik dari Sellia temannya Aqilla ya. Semoga suka aku.

Selamat membaca 😘

Scarlett Bellea Guralt gadis belia yang berusia enam belas tahun kelas dua SMA di Morgan High School. Scarlett adalah gadis yang terkenal ceria dan pintar dan satu gelar lagi yang selalu melekat padanya yaitu sombong. Namun gelar itu sepadan dengan apa yang melekat pada Batinnya.

Gadis itu sejak beberapa menit lalu duduk dengan gelisah tak tenang karena memikirkan sesuatu yang tak biasa yang dirasakan oleh hatinya. Itu semua karena lelaki yang menarik perhatiannya semenjak kedatangannya di pesta yang di pestq pamannya. Lelaki dewasa yang terlihat tenang duduk berdampingan dengan perempuan yang sangat ia kenal.

Pandangannya masih keterus memperhatikan lelaki dewasa yang telah muncuri perhatiannya. Sejak beberapa menit kedatangan lelaki itu Scarlett terus memperhatikan gerak geriknya. Lelaki yang terlihat jelas sedang menggendong anak perempuan kecil yang cukup cantik. Dan lelaki itu terlihat semakin menarik perhatiannya. "Hot daddy. Oh... Apakah aku sudah mulai gila, karena suka sama lelaki beristri." Batinnya

Scarlett masih duduk di antara keluarga besar ibunya Susan Guralt. Entah kebetulan atau sengaja dia mencuri dengar dari kumpulan tetua keluarga Kenedict kalau lelaki yang dia pandangi dari beberapa menit itu ternyata adalah seorang duda beranak satu. Dan anak yang ada dalam pangkuannya saat ini adalah anak lelaki itu dengan kak Aqilla sahabat baik kakaknya, Sellia.

Tak terasa waktu terus bergulir. Namun tak ada rasa jenuh bagi Scarllet untuk terus memandang lelaki berstatus duda itu, Scarlett tidak menyadari kalau acara ulang tahun perusahaan pamannya D'Morgan hampir selesai. Dan terlihat lelaki itu berdiri hendak pergi.

Scarlett mengikuti langkah lelaki itu. Yang ia perkirakan umurnya sekitar dua puluh enam atau dua puluh tajuh tahun. Lelaki itu berjalan sudah sampai pada lobby hotel. Gerakan gesit dilakukan oleh Scarlett untuk menghalangi jalan lelaki itu.

"Om bolehkah aku tahu namamu." Scarlett telah berdiri tepat di depan lelaki itu dengan merentangkan kedua tangan untuk menghalangi langkah lelaki yang sedang menggendong anak kecil dibahu depan. Scarlett memberanikan diri bertanya pada lelaki dewasa yang sudah menarik perhatiannya sejak awal kedatangannya di pesta ini.

Lelaki dengan setelan jas hitam dengan kemeja biru muda terlihat macho dan gentle man. Apalagi dengan adanya anak kecil yang berada dalam gendongannya menambah kesan kalau dia adalah seorang hot daddy. Pembawaan tenang berwibawa dengan sorot matanya yang tajam dan mengintimidasi itu sangat mengagumkan di mata Scarlett.

Lelaki itu tersenyum melihatnya masih berdiri mempertahankan keberadaanya dengan kondisi kedua tangannya yang membentang untuk menghadang jalannya. "Kamu siapa gadis kecil?" Tanyanya dengan salah satu alis terangkat.

"Cukup jawab pertanyaanku Om!" Pintanya keras kepala dan tak mau tau malu, khas ciri anak remaja.

"Adimas.... Adimas Raindra Sujatma." Ucapnya tegas sambil melemparkan senyum tipis serta gelengan kepala. Dan gerakan tangannya yang mengacak rambut panjang milik Scarllet. "Bolehkah om pergi sekarang. Putri om butuh istirahat." Lanjutnya meminta agar Scarllet memberikan jalan untuknya segera pergi.

Scarlett menegang merasakan tangan besar itu mengacak rambutnya. "Hangat" batinnya. Kemudian kakinya bergerak memberi jalan pada lelaki dewasa itu untuk melanjutkan langkahnya menjauh dari tempatnya berdiri.

Scarlett memutar badan setelah beberapa langkah Adimas melewatinya. "Om... Bolehkah aku menggantikan kak Aqilla menjadi ibu dari adik kecil itu?" Scarlett terlalu frontal mengungkapkan keinginannya. Tapi dia masa bodoh dengan semua itu dia tak perduli. Ini kesempatannya, dia tidak mengetahui banyak mengenai lelaki dewasa itu. Ini adalah kesempatan dan belum tentu dia akan bertemu lagi dengan Adimas setelah ini.

Adimas berbalik menghadap ke arah gadis yang belum diketahui namanya itu. "Luluslah dengan nilai terbaik. Kemudian temui aku. Kita bicara lagi nanti, setelah kamu lulus sekolah." Setelah mengatakan itu Adimas berbalik meninggalkan gadis belia itu dengan geleng geleng kepala. "Tingkah gadis jaman sekarang." Batinnya

Adimas tanpa berpikir dahulu ketika mengatakan kata itu. Lain halnya dengan Scarlett apa yang dikatakan Adimas menurutnya itu adalah sebuah janji. Sebuah janji yang suatu saat nanti akan dia pinta untuk di penuhi.

                         -o0o-

Salam cinta untuk kalian pembaca setia cerita aku

Nganjuk 1 Mei 2018

Q_Assya

My SEXY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang