Bab 4.1 Inner Voice

9.9K 324 31
                                    

Hai guys... QA lagi baik hati dan rajin rajin nihhh. Sebenarnya berkat seseorang yang benar membangunkan aku dari tidur ku yang nyenyak 😂😂😂. Misstypo91 terimakasih untuk apresiasi yang kamu kasih buat aku untuk selalu semangat update rutin.

Dan untuk pembaca yang lain, yang loyal akan like dan komentar thanks banget. Kalian yang terbaik.😘😘😘. Tolong koreksi kata yang kurang tepat dan typo ya... karena belum direvisi.

Scarlett berdiri dari duduknya setelah dia melihat kedatangan Adimas yang sendirian di acara pernikahan kakak sepupunya Davano dan juga mantan istri dari Adimas, Aqilla

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Scarlett berdiri dari duduknya setelah dia melihat kedatangan Adimas yang sendirian di acara pernikahan kakak sepupunya Davano dan juga mantan istri dari Adimas, Aqilla. Dia menanti kedatangan Adimas setelah dia mengirim pesan pada lelaki itu kalau dia akan menunggu di lobby hotel.

Mengenai bagaimana Scarlett bisa mengirim pesan pada Adimas. Sebenarnya Scarlett mendapatkan nomor lelaki itu ketika dia terpaksa pulang untuk meminjamkan buku cerita anak miliknya pada Shaca beberapa hari yang lalu. Padahal waktu itu dia belum menyelesaikan satu pun tugas dari sekolahnya. Demi lebih dekat dengan Adimas juga Shaca Scarlett melakukan apa saja. Termasuk harus lembur sampai dini hari karena tugas sekolahnya yang terbengkelai.

Dan karena itulah Scarlett bisa mendapatkan nomor Adimas dengan alasan biar mudah menghubungi Shaca jika gadis kecil itu sudah selesai dengan bukunya atau hendak meminjam buku cerita lagi. Beberapa kali Scarlett mengirim pesan pada Adimas, walaupun tak ada respon balik dari oleh lelaki itu. Asal dibaca sudah di baca Scarlett sudah sangat bahagia.

"Hai Om... emm Shaca mana?" Scarlett bertanya setelah sudah berdiri di dekat Adimas yang baru saja datang seorang diri tanpa Shaca di sisinya maupun di dalam gendongan. Lelaki itu terlihat sangat tampan malam ini seperti biasanya.

"Dia dengan kakek dan neneknya?" Adimas menjawab dengan datar tanpa menatapnya. Adimas terus melangkah memasuki gedung lebih dalam.

Scarlett mengikuti Adimas di belakang lelaki itu beberapa langkah. Langkahnya terhenti ketika Adimas berhenti berjalan ketika sudah berada di tengah gedung acara. Scarlett berdiri disamping Adimas mengikuti arah pandang lelaki itu. Lurus ke arah pengantin perempuan, kak Aqilla. "Apakah cinta itu masih milik kak Aqilla?" Scarlett bergelut dengan batinnya sendiri. "Kenapa rasanya sakit sekali." Scarlett secara spontan memegang dadanya.

"Kamu kenapa? Ada apa dengan dada kamu?" Adimas bertanya setelah mendengar gumam dari Scarlett yang sedang memegang dadanya. Timbul rasa khawatir sebagai dokter dia di tuntut untuk cepat tanggap pada pasien yang sedang sakit.

Scarlett tegang, hatinya mendadak merasakan gemeruh tak menentu. Rasa khawatir yang Adimas tunjukkan padanya dengan memegang dan sedikit ada remasan di tangannya membuat hati terasa seakan ada letupan kembang api. "Oh Tuhan apakah ini mimpi, manis sekali."

"Kamu tidak apa apa?" Tanya Adimas untuk kedua kalinya, karena gadis yang di khawatirkan tidak kunjung menjawab pertanyaannya malah merancau tidak jelas.

My SEXY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang