3. Sick

8.6K 1.1K 42
                                        

...

Yoongi sampai di depan markas Knife bersama Taehyung dan mereka hanya menyerahkan alat penting itu dan setelah itu langsung pergi ke markas yang mereka buat sendiri. Mereka mudah saja masuk dan tinggal di markas itu tapi di dalam sana bagaikan penjara yang selalu menyiksa mereka.

Ia dapat melihat kalau markas begitu sepi hingga ia masuk ke ruangan pengobatan, mata Seokjin membulat saat melihat Taehyung dan langsung melakukan pertolongan. Setelah itu Yoongi menghela nafas lega saat Taehyung bangun dan terlihat biasa saja.

"Kau membuat cemas." Yoongi berseru setelah itu keluar dari ruangan dengan cuek. Namjoon menghela nafas melihat Taehyung, ia mendapatkan luka karena incaran dari para pasukan yang dibawa oleh detektif itu.

"Jika ada misi lagi kau sebaiknya tidak ikut dan pulihkan saja tenaga mu." Ucap Namjoon dan Taehyung hanya menggeleng dengan wajah datar nya.

"Aku akan tetap ikut dalam misi bersama kalian. Tenang saja, aku tidak akan pernah merepotkan. Lagipula Knife tidak akan pernah peduli aku sakit atau apapun." Taehyung berdiri sambil menyambar kaos yang tersampir di pinggir sofa yang ada di ruangan itu.

"Aku heran. Apa dia tidak merasakan sakit?" Tanya Seokjin dan memilih membersihkan alat medis nya.

"Hyung, memang luka Taehyung begitu parah." Namjoon menyahut pelan.

"Dia punya dua sayatan di lengan kanan dan bahu. Di lengan tidak dalam tapi di bahu cukup dalam, aku yakin dia bertarung cukup sengit dan kita tau kalau Taehyung berhasil menghindar dari kejaran detektif Jungkook, jadi pasti dia melawan anak buah nya. Aku heran dia tidak mengeluh padahal dia mendapatkan 5 jahitan tanpa bius. Taehyung adalah pria yang kuat yang aku temui, Namjoon. Dia hebat." Seokjin tersenyum dan Namjoon menghela nafas.

"Aku yakin Knife tidak akan pernah ingin kehilangan Taehyung hingga harus berbohong dengan cara bilang kalau orang tua Taehyung berada di tangan mereka. Aku yakin orang tua Taehyung pasti tidak bersama Knife. Hanya saja kita tidak bisa membantu."

...

Jungkook kembali menyamar dan hari ini ia masuk ke sekolah. Ia cukup jenuh mendengar banyak gosip yang tersebar di sekolah begitu cepat, selain itu berhasil membuat pria manis itu melamun.

Kemarin aku dengar ledakan.

Kota ini semakin tidak aman. Aku berencana pindah kota saja.

Organisasi itu juga semakin melawan bahkan mereka sampai bisa meledakan gedung itu. Polisi dan semuanya tidak dapat berbuat apapun.

Pengamanan nya ketat tapi bisa meledak juga.

Wanita mengosip sudah biasa dan itu tepat terdengar di telinga Jungkook, berita memang cepat untuk menyebar. Ia cukup cemas kalau sekolah ini tidak begitu aman lagi.

Tapi semua pikiran itu hilang seketika saat melihat punggung tegap milik pria yang selalu ia suka. Jungkook berlari dengan ceria menyusul Taehyung yang berjalan di depan nya.

"Taehyung!" Seru Jungkook bersemangat sedangkan Taehyung menghela nafas lelah, ia tidak memiliki tenaga untuk meladeni atau sekedar mengusir Jungkook.

Ia sadar kalau Jungkook sedang menyamar dan semua perasaaan pria itu pasti hanya sekedar sandiwara, tapi mengapa ia merasa tidak terlalu yakin akan pikiran nya. Ia mencium Jungkook melakukan apapun untuk menggoda detektif yang begitu gencar mengejarnya. Sekali lagi tubuhnya bergerak tanpa di minta untuk melakukan semua itu.

"Taehyung! Taehyung!"

Taehyung menghela nafas lagi saat Jungkook memeluk lengan nya menahan agar ia tidak akan kabur, serta tetap berada di dekatnya. Pria manis itu merasa aneh saat melihat wajah Taehyung yang tidak seperti biasa, terlihat lelah dan sedikit pucat.

Knife -vk ✔ RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang