5. Hurt

7.1K 909 60
                                    

Warn!
Tags
Violence
Fight
Blood

Before read, please read the tags.

...

Jungkook masih berdiri di tempat tidak bergerak sama sekali, bahkan semilir angin menerpa helaian rambut. Pemadam kebakaran, polisi datang begitu cepat ke gedung markas detektif saat mendengar kabar markas di Bom.

"Bagaimana keadaan semua orang di markas?"

Daehyun baru datang dan melontarkan pertanyaan itu pada Jimin yang terlihat bingung, panik, sedih bercampur satu.

"Ketua ingin jawaban seperti apa memangnya?" Tanya balik oleh Jungkook yang masih menatap gedung yang telah hancur, perlahan api padam tapi tetap saja gedung itu sudah hancur. Sudah hitam dan mengepul asap abu-abu di udara.

"Apa maksudmu, Jungkook?"

Jungkook menoleh menarik kerah seragam Daehyun membuat semua kepolisian mengarahkan senjata pada pria manis itu, bahkan Jimin telah menepuk bahu rekan nya.

"Kami mendapatkan kabar darurat kalau Ketua telah menghancurkan salah satu markas yang di duga milik Knife tanpa diskusi terlebih dahulu dengan kami. Apa Ketua tidak berpikir kalau kami terburu-buru datang ke markas untuk diskusi tapi terlambat ketika gedung markas kami meledak di depan wajah sendiri?!"

Mata Jungkook menunjukkan emosi dan rasa kesalnya, karena Daehyun terlalu terburu-buru untuk melawan Knife. Organisasi itu sangat berbahaya, mereka bermain dengan perlahan bukan dengan tindakan gegabah.

"Jungkook, aku hanya berniat untuk menyelamatkan jutaan manusia dengan salah satu markas mereka yang aku hancurkan paling tidak mereka memiliki rasa takut."

"Perbuatan Ketua malah membuat jutaan nyawa melayang!" Teriak Jungkook melepaskan kerah baju Daehyun.

Selama ini Jungkook hidup di karantina dan pelatihan, karena sebagai seorang pria yang tidak memiliki orang tua paling tidak ia akan menjadi seorang anak yang berguna bagi negara. Rekan nya dan gedung tempat ia mengabadikan hidup harus hancur karena tindakan semberono Daehyun yang tidak mau bersabar sebentar saja.

"Lapor. Saat ini pusat perbelanjaan di Seoul sedang ricuh, Ketua. Banyak warga yang takut karena adanya bom disana. Kita harus menghentikan bom itu sebelum jutaan manusia kembali jadi korban."

Daehyun meminta anak buahnya untuk pergi lebih dahulu, pria itu masih menatap Jungkook yang tetap berdiri diam.

"Maaf, Jungkook. Ini semua salah aku karena terlalu gegabah. Aku hanya ingin menangkap ketua organisasi itu. Kali ini aku tidak akan lagi membiarkan manusia lain jadi korban."

Setelah berbicara Daehyun langsung pergi membawa mobil dinas nya, Jimin menarik Jungkook yang tetap diam.

"Ayo pergi. Kau mau diam sambil melihat gedung yang sudah usang itu. Jungkook, aku tau kau sedih dan terpukul tapi ada yang lebih perlu bantuan kita. Biarkan urusan markas pemadam kebakaran dan kepolisian yang mengurus. Kita harus menangkap para penjahat itu, aku yakin rekan-rekan kita akan bangga mati karena bom, daripada mati menjadi pengecut yang tidak bisa menuntaskan kasus. Semua tugas mereka saat ini ada di tangan kita."

Jungkook menoleh menatap Jimin setelah itu mereka kembali naik motor membela jalan dengan begitu cepat. Kali ini ia akan menghancurkan para penjahat itu, jika memang ia tidak dapat dengan mudah menangkap maka ia akan berhasil untuk membuat wajah mereka hancur.

...

Kembali lagi Taehyung terduduk di atas gedung dengan beberapa gedung pencakar langit yang terlihat jelas, apalagi gedung mall besar yang tidak pernah terlewat dari incaran nya. Jujur saja Taehyung merasa bersalah karena ia ikut bekerja menaruh bom di markas detektif dan yakin sekali Jungkook marah besar saat ini.

Knife -vk ✔ RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang