Salamkan aku pada dia
Dia yang aku tau namanya
Dia yang ku tau perannya
Dia yang ku tau bagaimana sikapnya.
Salamkan aku pada dia,
Dia yang datang dari penjuru yang sama
Datang dari kota yang sama,
Sebagai peran yang sama
Bolehkah ku sebut kau dan dia sebagai komplotan penghancur?
Atau kurang lebihnya sebagai orang yang buta mata dan hati?
Ah.. atau lebih tepatnya lagi sebagai orang yang sama sama tak tau diri.
Jangan Rindu,
Mungkin kata Dilan berat.
Tapi aku melarang rindumu
Karna aku sudah tak butuh rindu itu.
Sudah tak butuh rindu juga dalam deru nafasku..
Simpan semuanya
Selamat bersenang senang
Di atas kebohongan yang kau sembunyikan.
Salamkan aku kepadanya
Dan mereka yang sudah masuk hanya untuk sekedar tau, siapa aku dan hanya jadi mata mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEBUAH KECEWA
Poésiekumpulan puisi dari hati yang sedang kehilangan seseorang sedang kehilangan cinta yang dijaga sedang menikmati lara diantara senja yang hilang oleh malam
