Terlihat dua orang sepasang pengantin yang duduk menghadap para tamu undangan.
"Selamat ya revan. Gue gx nyangka Lho akan nikah juga" cibirnya
"Hn"
"Dasar patung" ejeknya adam kesal
"Anu kalian teman ya mas revan ya" tanya sila pelan
"Ah iya sih. Gue adam dan dia aldo. Kita sudah bersahabat dari kecil sama suami lho ini" kekeh adam geli
"Eh benarkah. Apa mas revan memang kaya begitu ya " bisik sila kepada aldo
"Tidak. Dia seperti ini karna ditinggal pergi oleh kekasihnya yang matrek itu" desisnya benci
"Oh benarkah" lirih sila
"Apa yang kalian bicarakan" tanya revan dingin
"Tidak apa apa kok" tawa aldo takut.
Mereka hanya menatap lucu tingkah revan dan aldo. Tapi pandangan sila beralih kearah tamu yang baru datang menghampiri mereka dengan raut terluka.
"Kak danu" lirih sila
Dengan kesal revan memeluk pinggang sila saat melihat orang yanh disukai sila datang.
"Sila selamat ya" kata danu
"Makasih karna sudah mau datang kak" lirihnya
"Semoga bahagia selalu ya sila. Doa ku selalu menyertai dirimu dan keluarga" kekehnya
"Sekali lagi makasik kak" senyumnya manis.
Tapi bagi danu dan revan itu adalah senyum terluka.
"Aku permisi dulu sila" sahutnya dan berlalu pergi
"Kak danu" lirihnya
"Hapus air matamu itu" suruhnya dingin
"Maaf mas revan" sesalnya
"Lama tidak bertemu revan" kekehnya
Sedangkan revan yang melihat perempuan yang sudah mendustai dirinya hanya menatap datar.
"Aku tidak nyangka kau akan menikah dengan anak kecil" ejeknya
"Hn"
"Bahkan kalian beda 10 tahun. Oh ya ampun revan revan" ejeknya lagi
"Maaf nyonya jika anda datang kesini hanya untuk menghina suami Saya lebih baik nyonya pergi saja" usirnya sadis
"Aapa kau bilang gadis sialan." marahnya
"Ah. Sila kau benar dia memang nyonya, tapi nyonya matrek" cibir aldo
"Hahahah. Kau benar aldo sila" kekehnya sinis
"Sialan. Awas kau" desisnya malu
"Hooo. Sudah pergi ya nenek sihirnya" maki sila
"Huwahahaha. Nenek sihir gila" tambah adam lagi dan mereka tertawa
Revan hanya tersenyum tipis melihat keberanian istri mudanya itu.
'Aku tidak salah pilin kali ini' batinnya menyeringai senang
KAMU SEDANG MEMBACA
Honey Wedding (END)
Romanceaku tidak menyangka di umur ku yang belum 17 tahun sudah akan dinikahkan oleh mantan guru di sekolahanku.