Chap 8

9.6K 321 2
                                    

"Awas saja jalanv kecil itu. Dia tidak tahu siapa diriku ini" kekehnya jahat

"Akan aku buat dia menyesal karna sudah menghina diriku" katanya

Skip time

"Mas revan" panggil sila

"Hn. Ada apa" tanyanya

"Mas janjikan jika kita sudah menikah nanti mas akan membebaskan saya" tanyanya

"Hn"

"Mas jawab yang benar" kesalnya

Dengan wajah mengeras revan berjalan kekamar mandi. Hatinya panas saat mendengar kata kata sila tadi.

Revan pov

Sialan. Apa apan kata katanya. Apa dia mau bersama dengan lelaki itu. Awas saja kalau iya akan aku singkirkan pria itu. Berengsek.

Saat aku keluar dari kamar mandi, aku bisa lihat wajah merona sila yang melihat diriku yang hanya memakai selembar handuk. Aku hanya terkekeh melihat nya.

"Ada apa" tanyaku

"Ttidak aapa aapa kkok mmas" gagapnya malu

"Yakin. Kenapa muka mu merona" godaku

"Kyaaaa" pekiknya saat aku menariknya dikasur empuk kami

"Mmas muka kamu terlalu dekat" lirihnya

"Kenapa kita kan sudah menikah" godaku lagi dan mencium telinganya

"Eggh"

Ah desahannya sangat merdu. Aku ingin lagi. Dengan cepat aku menyambar bibirnya yang merah alami. Bibir yang aku inginkan sedari tadi.

"Aahh..mas lepas. Aku mau mandi" pekiknya dan mendorong diriku

"Ah sangat manis" kekehku.

Revan end

Sila hanya mengatur nafasnya yang berburu buru karna malu dan berdebar karna ulah revan.

Sila pov

Ya ampun ya ampun. Jantungkku berdetak dengan cepat.kyaaa malunya malunya. Mana lobang mana lobang, aku malu banget.

"Apa apaan mas revan itu" lirihku malu

"Tapi kenapa saat aku bertanya tentang janjinya itu dia marah ya" gumamku binggung.

"Bodoh amet ah. Lebih baik aku mandi saja" tukaski cepat.

Sila end

Setelah selesai mandi sila keluar dengan pakaian yang lengkap. Saat didalam kamar mandi tadia dia sudah membawa baju ganti.

"Mas revan" panggilnya saat melihat suaminya tidak ada dikamar

"Mas revan kemana ya kok disini tidak ada" katanya dan berlalu pergi keluar dari kamar.

Revan pov

"Wanita sialan. Berani sekali dia berniat menyingkirkan istriku. Sebelum itu terjadi aku yg akan menyingkirkan dia dulu" kekehnya menyeringai licik dengan pandangan datar.

"Mas revan" panggil sila

"Ada apa hmz" tanyaku sambil berjalan kearah sila

"Aku lapar kita makan dulu yok" ajaknya

"Baiklah mas juga lapar" kekehhku saat melihat wajah cemberutnya sila

"Mas kok malah tertawa" kesalnya

"Hn"

"Apaan sih mas. Aku marah ni" gerutunya dan berlalu pergi

'Ah manisnya istriku ini. Aku tidak menyesal menikah denganmu sila. Kau gadis yang baik' batinku

"Baiklah maafkan mas ya" sahutku

"Hn"

"Mau apa akan mas turuti asal istri mas yang cantik ini tidak marah" kekehku

"Benarya" pekiknya

"Iya sayang. Apa pun" tukasku

"Bagaimana kalau kita besok jalan jalan" usulnya berseri

"Hmmz.. Baiklah" ujarku dan berjalan keluar rumah dengan disusul sila yang berteriak senang atas jawabanku tadi.

'Semakain cinta aku sama kamu sila' batinku bahagia

Honey Wedding (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang