62 (end)

42.5K 2.9K 663
                                    

Setelah Chanyeol menyelesaikan pakerjaannya, Baekhyun meminta Chanyeol untuk menurunkan dirinya di parkiran pasar malam. Baekhyun sebenarnya tidak berharap jika Chanyeol mau menemaninya namun ternyata Chanyeol mengikuti Baekhyun sampai lelah hingga akhirnya mereka kini berada di kedai ramen sederhana yang masih ada di area pasar malam.

"lo gak capek" tanya Baekhyun membuka pembicaraan selagi menunggu pelayan menyiapkan pesanannya.

"capek kenapa?" tanya Chanyeol bingung.

"ya lo kan kerja tuh, terus nemenin gue ke tempat rame begini?" jawab Baekhyun.

"enggak kok. asal sama kamu" jawab Chanyeol

"najis modus bat lo dugong" jawab Baekhyun. bukannya sakit hati Chanyeol justru terkekeh sambil mencubit pipi Baekhyun hingga memerah.

"sakit anjing" kata Baekhyun sarkastik sambil mengelus pipinya yang memerah karena di cubit Chanyeol.

"mulutnya yaaa dari dulu gak pernah berubah" ungkap Chanyeol.

"gue apa adanya yaa. Dari pada bermulut manis tapi hatinya kayak sampah" jawab Baekhyun santai.

"jangan berubah yaa.. biar aku aja yang berubah" kata Chanyeol. Baekhyun menyernyit heran dengan ucapan Chanyeol. entah karena Chanyeol yang semakin pintar atau memang IQ Baekhyun yang semakin jongkok.

"kenawhy begitu?" tanya Baekhyun.

"kamu gak perlu berbubah karena kamu udah sempurna buat aku. sifat kamu, cinta kamu, kesetiaan kamu apapun yang ada dalam diri kamu itu semua udah sempurna untuk aku. tapi enggak saat aku lihat diri aku sendiri, sampai saat ini aku masih memantaskan diri aku untuk kamu. aku gak mau cari pengganti karena ngerasa gak pantes. Tapi aku mau rubah diri aku supaya bisa pantas bersanding sama kamu" ucap Chanyeol penuh kelembutan membuat gejolak dalam dada Baekhyun bergetar hebat. Ia yakin rona di pipinya sudah terlihat jelas, bertuntung ramen pesanannya sudah datang jadi Baekhyun segera memakan ramen itu sambil menunduk untuk menyembunyikan rona merah di pipinya.

"kok pipinya merah. Kenapa hmm?" tanya Chanyeol. Baekhyun sudah memaki Chanyeol dalam hati. Entah Chanyeol memang sengaja jail atau memang tidak peka dengan keadaan ini. bahkan mulut Baekhyun kelu untuk mengucapkan kata konyol agar menjadi perusak suasana seperti biasanya.

"i—ini ramennya pedes" jawab Baekhyun terbata.

Chanyeol terkekeh dengan jawaban Baekhyun yang terbata seperti itu jelas sekali menunjukkan bahwa Baekhyun sedang gugup. Selama pacaran Chanyeol jarang sekali melihat Baekhyun yang gugup baginya membuat Baekhyun gugup adalah momen paling langka.

"alasan klasik menjurus bego tau gak?" ucap Chanyeol menggoda.

"masih godain gue, liat aja gue tidur di ruang TV" ancam Baekhyun.

"oke – oke selamat makan sayang" Chanyeol mengalah dari pada ia harus tidur sendiri.

Selama beberapa menit mereka menciptakan keheningan, hanya ada suara sumpit yang sedikit berdenting, mereka berdua fokus menghabiskan makanannya. Kali ini Chanyeol sudah tak kepedasan seperti saat sekolah dulu dimana Baekhyun yang mengajaknya tanding makan ramen untuk membuktikan siapan yang paling manly. Sesuatu yang konyol namun menjadi kenangan indah yang tersimpan di dalam memori otak Chanyeol. Benar kata Sehun, harga diri nya di pertaruhkan hanya karena ramen oleh Baekhyun. dan kali ini Chanyeol hanya memesan Ramen dengan kepedasan tingkat wajar, Baekhyun? jangan di tanya! Bahkan melihat kuah ramen milik Baekhyun pun Chanyeol tak kuat.

"pedes?" tanya Chanyeol sedikit khawatir.

"iya tapi enak, beban di pikiran gue sedikit berkurang" jawab Baekhyun.

Maybe He Is NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang