Chapter 11 (Regret To The Sister)

11.6K 907 158
                                    

"Appa sejak kapan kau berada disini kenapa tidak membangunkanku?"

Tanya seorang Gadis yang berusaha bangun dari tidurnya dengan Sigap sang Ayah membantu putri kesayangannya untuk bangun dan mebenarkan bantal untuk sang Putri bersender di dassbord

"Appa tidak tega membangunkan mu nak, bagaimana keadaanmu? Ada yang sakit? Mana yang sakit? Apa panggil Dokter dulu yah" tanya sang Ayah yang berakhir dengan beranjak dari kursi untuk memanggil Dokter tapi tangan mungil mencekal tangannya membuat sang empu menoleh mendapatkan sang gadis menggeleng pelan bertanda tidak mau ditinggalkan

Pria paruh baya yang bernama lengkap Kim Ryewook itu terkekeh gemas melihat Putri satu satunya merengut lucu membuat Ryewook ingin sekali mencubit kedua pipinya jika tidak ingat Putrinya sedang sakit

"Aigoo Putri Appa manja Sekali hmm! Baiklah Nona Kim Hanie Mau Apa Sekarang?" Tanya Tuan Kim membuat sang Putri yang bernama Lengkap Kim Hanie melebarkan Senyum manisnya

Ahh kira kira kapan terakhir Tuan Kim melihat senyum Indah sang Putri yah rasanya sudah lama sekali mengingat Hanie baru bangun dari tidur panjangnya dan jangan Lupa tentang Penyakit yang diderita sang Putri Oke itu Membuat Tuan Kim terus menerus merutuki dirinya sendiri yang tidak bisa menjaga anak anaknya dengan baik

"Appa aku ingin..."

Ckleek..

Tiba tiba saja pintu ruang rawat Hanie terbuka menampilkan tujuh sosok Pria yang masuk ke Ruangan Rawat Hanie wajah mereka Sembab penuh dengan air mata, Mata mereka menatap Hanie penuh dengan Penyesalan dan Kekhawatiran

Hanie jangan ditanya mata gadis itu mulai berkaca kaca antara sedih dan Takut menjadi satu sedih karena melihat ketujuh kakaknya sangat kacau Takut jika kakaknya akan kembali bersikap dingin dan kasar kepadanya akhirnya Hanie hanya bisa mengerat pegangan ditangan sang Ayah membuat sang ayah tersenyum mengerti dan mencoba untuk menenangkan Hanie agar tidak terlalu tegang

"Hanie Neo gwencana?"

"Apa ada yang sakit?"

"Beri tahu Oppa jika ada yang sakit!"

"Berjanjilah Jangan menahan sakit sendiri lagi berbagilah rasa sakit mu kepada Kami!"

Runtuh sudah pertahanan Hanie dengan pertanyaan dan pernyataan yang gadis itu dengar melalui bibir manis ketujuh kakaknya pertanyaan yang sudah Hanie jawab sebelum dilontarkan membuat Hanie terisak kencang dengan mengeratkan pegangan tangan pada sang Ayah

Melihat itu ketujuh kakaknya merengkuh tubuh ringkih sang adik perempuannya tubuh yang tidak Pernah mereka Sentuh, tubuh yang selalu menjadi sasaran amarah mereka, tubuh yang sering mereka sakiti kini direngkuh erat oleh mereka betapa berharganya Seorang Kim Hanie bagi mereka yang Sialnya baru sekarang mereka menyadari bahwa mereka tidak membenci Hanie mereka hanya di kuasai oleh ego masing masing membuat rasa sayang mereka ditutupi kabut tebal di hati mereka

Mereka menagis bersama dengan posisi masih berpelukan sungguh mereka tidak ingin melepas rengkuhan mereka kepada adik perempuannya tapi mereka harus melepaskan rengkuhan mereka jika tidak ingin adik nya kembali tertidur panjang

Seokjin dan Jungkook menggenggam erat kedua tangan Hanie sesekali mencium lembut tangan sang adik Taehyung dan Jimin memeluk kepala Hanie mengelus lembut Rambut Sang Adik sesekali memberikan Kecupan Lembut di kepalanya Hoseok dan Yoongi memeluk kedua kaki Hanie seperti memeluk guling Namjoon Pria itu merangkul sang ayah seraya mencoba memghentikan tangisannya membuat Hanie menggeleng kepala melihat kakak dan Ayahnya menangis karena dirinya

Uhh jika tidak melihat keadaan Hanie ingin sekali memotret wajah lucu mereka jika sedang menangis mereka seperti balita menangis karena ditinggal ibunya ke dapur sungguh lucu dan menggemaskan menurut Hanie

Mianhae My Sister (Bts ff)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang