●Flasback"Jadi ada yang bisa anda jelaskan kepada kami Tuan Lee? siapa yang ingin mencelakai adik Kami? Kami menuntut penjelasanmu sekarang juga Tuan Lee Donghae!" Tanya Kim Seokjin yang sadari tadi menatap pria Paruh baya di depannya dengan Tatapan terimidasi menuntut jawaban yan akan diberikan oleh Tuan Lee
Seluruh keluarga Kim Ryewook sudah mengumpul diruang Tamu termasuk Chen dan Key yang memang sudah mulai tinggal di Rumah besar itu, Tuan Kim hanya Diam menatap kosong kearah depan matanya masih sembab karena terus menangis
Tak jauh beda dengan kesembilan Pria yang duduk disana wajah mereka sembab karena menangis mengkhawatirkan adik perempuan mereka Kim Hanie bedanya mereka menatap Tuan Lee menuntut sebuah jawaban atas pertanyaan yang Seokjin tanyakan kepada Pria Paruh baya itu sebagai perwakilan pertanyaan mereka
Tuan Lee Sebagai pelaku sorotan mata mereka hanya menghela Nafas berat dan memgusap wajahnya guna memghapus Air matanya yang terus keluar lalu menatap mereka satu persatu sebelum menjawab pertanyaan Seokjin
"Oke aku jelaskan" Tuan Lee menggantungkan kata katanya melirik sebentar kepada Tuan Kim yang dibalas anggukan Lemah oleh Pria paruh baya itu
"Seperti yang kalian tahu, 5 tahun yang lalu Hanie dan Harie diculik, dan Jujur saja kami hampir menyerah mencari pelaku penculikan mereka Tapi kami memdapatkan sedikit Petunjuk yang mereka tinggalkan bahwa mereka akan merencanakan pembunuhan kepada Hanie seperti yang mereka lakukan kepada Harie saat itu jadi kumohon kali ini singkirkan rasa egois kalian kepadanya karena sekarang Kim Hanie dalam bahaya!" Jelas Tuan Lee membuat seluruh orang di ruang tamu terkejut kecuali Tuan Kim yang memang sudah tahu dari awal
Tuan Lee kembali memghela nafas panjang dan menatap ketujuh Pria yang merupakan kakak dari Kim Hanie yang mulai berkaca kaca karena rasa menyesal atas sikap mereka terhadap adik perempuannya selama ini bahkan Jungkook dan Hoseok sudah terisak kencang ingin sekali mereka menulikan telinganya
"Dan Soal kematian Harie, kumohon berhenti menyalahkan Hanie dia tidak bersalah setidaknya Hanie masih berusaha menyelamatkan Harie saat itu jika Harie tidak menyuruh Hanie untuk pergi saat itu juga akan kupastikan Hanie tidak ada ditengah tengah kalian seperti saat ini jadi singkirkan Ego kalian kepadanya kumohon lindungi Hanie gadis itu dalam bahaya!" Jelas Tuan Lee yang diakhiri isakan kecil dari pria paruh baya itu
Sungguh Tuan Lee sangat menyayangi Gadis bermarga Kim itu dari dulu Pria itu sangat memginginkan seorang anak Perempuan tapi mungkin Tuhan hanya bisa memberi dia dua orang anak laki laki
Tapi seolah olah Tuhan memberikan kesempatan kepada Tuan Lee untuk memiliki anak perempuan saat dirinya bertemu gadis polos yang berusia 7 tahun yang saat itu digandeng oleh kembarannya membuat Tuan Lee merasa sangat senang bukan main hanya karena gadis polos itu memanggil dengan sebutan 'Abeoji'
Sedangkan kesembilan orang Pria itu sudah terisak merutuki kebodohan mereka yang membenci adik perempuannya mereka terisak kencang memcaci maki diri mereka sendiri dan membenci Egonya yang selama ini mengendalikan mereka untuk membenci Kim Hanie adik perempuan mereka
"Errrgght kau bodoh Kim Jungkook sangat bodoh Hiks...kakak macam apa kau ini huh? Hiks... Kenapa kau membuat adik perempuanmu sendiri menderita bodoh? Dasar bodoh! Mati saja Kau" teriak Jungkook tangannya terus memukuli kepalanya Pria itu sangat Frustasi rasa bersalah, marah, dan kecewa menjadi satu
"Yakk!! Cukup Jungkook -ah jangan sakiti dirimu sendiri bukan hanya kau saja yang mersa bersalah disini hiks... aku juga kook rasa seperti ribuan Jarum menusuk di hati ku melihat Hanie hiks.." lirih Namjoon Pria yang selalu terlihat bijaksana kali hanya menampilkan wajah yang sangat berantakan hanya karena rasa bersalah yang begitu besar kepada adiknya Kim Hanie
KAMU SEDANG MEMBACA
Mianhae My Sister (Bts ff)
FanficKim Ha Nie adalah putri bungsu dari seorang konglomerat terkenal di Korea Selatan kehidupan Hanie berubah tatkala insident yang penculikan 5 tahun silam yang mengakibatkan saudara kembar laki lakinya Kim Ha Rie merenggang nyawa ditempat, Semenjak in...