Tak terasa Hari telah berganti menjadi gelap lampu di sepanjang jalan telah menerangi seluruh kota Seoul udara malam mulai menusuk pada kulit siapa saja yang berlalu lalang di sepanjang jalan kota SeoulTapi udara dingin tidak mengaruh kepada seorang gadis cantik bersurai hitam yang sedari tadi duduk di sebuah bangku dekat dengan Sungai Han dengan kepala lurus melihat indahnya Sungai Han.
Wajah gadis Itu sangat pucat matanya sedikit bengkak karena air mata yang tak kunjung berhenti surai hitam panjangnya sedikit berantakan akibat tarikan tangannya menahan rasa sakit kepalanya yang tiba tiba muncul di waktu yang tidak tepat
Untung saja gadis Itu membawa obat pereda sakit kepala mungkin Ini sebuah keberuntungan bagi gadis Itu karena ingat membawa obat kalau tidak mungkin gadis Itu akan mati kesakitan di pinggir Sungai Han Dan tentu saja gadis Itu tidak akan membiarkan Hal memalukan Itu terjadi
Tiba-Tiba sebuah tangan mendarat mulus di puncak kepalanya Dan mengelus pelan membuat gadis Itu Mau Tak Mau menoleh ke belakang mencari pemilik tangan yang sekarang sibuk mengelus kepalanya
"Udah merasa baikan Hanie?"
Gadis menemukan seorang Tak asing di matanya sosok pria tampan yang kini sedang mengambil posisi duduk disampingnya dengan tangannya yang Tak lepas dari puncak kepalanya.
"DisinI dingin Hanie! Kenapa kau tidak pulang? Kau Bisa Sakit nanti ayo Aku antar pulang!" Ucap namja Itu dengan Nada khawatir, Hanie tersenyum Dan kembali menatap lurus ke arah Sungai Han dengan tatapan kosong membuat namja mengernyit bingung Dan khawatir
"Izinkan aku disini dulu Oppa, aku ingin menikmati pemandangan Sungai Han dulu disini, Oppa sedang apa disini hmm?" tanya Hanie namja itu tersenyum seraya mengacak rambut Hanie.
"Jalan-jalan aku bosan terus di apartement, rasanya seperti dikurung dalam penjara, ya sudah kalau kau tidak mau pulang biarkan aku menemanimu disini, bolehkan?" jelas namja itu panjang lebar membuat Hanie mengernyit beberapa detik kemudian gadis itu terkekeh pelan
"Biasanya kau selalu membaca buku kalau kau sedang bosan Oppa? Kenapa tumben sekali kau memilih untuk keluar dari apartemenmu dari pada duduk dan membaca buku di apartement? Bukan kah kau suka membaca buku hmm?" tanya Hanie bertubi tubi pasalnya Hanie bingung dengan Oppanya yang satu ini yang keluar dari apartement karena rasa bosan, Oppanya ini adalah tipe orang yang mengatasi rasa bosan dengan membaca buku tidak mungkinkan dia bosan membaca buku?
"Hmm karena aku lagi tidak ada mood untuk baca, kepalaku penuh dengan pikiran saja jadi aku jalan jalan keluar mencari angin sambil menenangkan fikiranku, beruntung aku menemukanmu disini jadi ada yang bisa aku ajak ngobrol" jelas namja itu membuat Hanie menganggukan kepalanya mengerti.
"Hmm apa aku mengganggu waktu sendiri mu Hanie kalau kau terganggu aku akan segera per...!" perkataan namja itu terpotong cepat oleh Hanie yg sudah menggelengkan kepalanya tidak setuju.
"Aniyo Oppa sungguh kau sama sekali tidak mengganguku justru aku butuh teman untuk di ajak bicara juga disini dari pada melamun kan tidak baik" Jelas Hanie membuat Namja itu terkekeh gemas melihat wajah polos gadis itu, sekali lagi namja itu mengacak gemas rambut Hanie
"Berarti aku diperbolehkan untuk menemani Gadis Cantik di Tepian Sungai Han kan?" goda namja itu membuat Hanie tertawa kecil dan tanpa menunggu lama Hanie kembali menganggukan kepala.
"Ne Jihoon Oppa"
######
"Harie aku tidak mau meninggalkan mu disini sendiri, aku ingin kita pergi bersama dari tempat ini ayo Harie!"
isak tangis gadis remaja berusia 15 tahun mulai menggema tatkala saudara kembarnya terus menggeleng tanda tidak setuju dengan ajakan saudara perempuannya ia tahu Hanie pasti sangat berat menerima semua ini.
"Hanie dengar aku baik baik kaki ku sudah tidak bisa di gerakan lagi kau lari saja dulu keluar dan masuk kedalam mobil merah itu aku janji akan menyusul mu kesana dan pastikan kau sembunyi ditempat yang benar!" jelas pria itu kedua kakinya sudah terluka karena tertembak, isak tangis hanie makin kencang tidak tega melihat kembarannya terluka
"tidak aku tidak akan meninggalkan mu bagaimana cara kau berjalan sini biar kubantu ayo Harie kita sembunyi!" ucap Hanie masih berusaha membujuk Harie, dan lagi lagi dibalas gelengan oleh Harie
"kumohon pergilah Hanie aku berjanji akan menyusul dirimu percaya lah pada ku Hanie!" ucap Harie dengan nada memelas membuat Hanie tak ada pilihan lain selain meninggalkan Harie pun mulai berdiri bersiap untuk meninggalkan Harie
"aku percaya pada mu akan ku pegang janji mu bahwa kau akan menyusul diriku!" Haeie hanya mengangguk meyakinkan Hanie bahwa dirinya baik baik saja dan akan segera menyusul, HAnie mulai belari menuju mobil merah yang ditunjukan Harie
Harie hanya menatap sedih punggung kembarannya yang mulai menjauh pria itu tersenyum miris bahwa dirinya akan mengingkari janjinya kepada Hanie munkin dirinya memberi harapan palsu kepada Hanie bahwa dirinya akan kembali karena nyatanya dia tidak akan kembali bertemu dengan kembarannya itu
"Maafkan aku Hanie kumohon jangan bersedih dengan kepergianku.....
Selamat Tinggal Kim Hanie1"
########
"HARIIEEEE!!!!"
Hanie terbangun dari tidurnya dia bermimpi itu lagi mimpi kejadian 5 tahun itu lagi dimana Harie kembarannya merenggang nyawanya dikejadian itu gadis itu teringat Janji Harie untuk menyusulnya di mobil merah dan bersembunyi bersama tapi kenyataannya Harie tidak pernah menyusulnya dan malah memilih untuk pergi untuk selamanya dari sisinya
gadis itu beranjak dari tempat tidurnya jam masih menunjukan 04.00 dini hari gadis itu mengambil sebuah foto di meja riasnya lalu berjongkok di pinggir ranjangnya kepalanya mulai berdenyut tapi Hanie memilih mengabaikannya air matanya sudah turun menatap figura foto yang digenggamnya yang berisi 2 anak kembar berusia 10 tahun yang memakai seragam sekolah saling merangkul wajah mereka dihiasi senyum polos dari keduanya.
"Harie kau bohong, kenapa kau meninggalkan ku Harie aku kesepian aku sendiri sekarang tidak ada yang menganggapku ada disini boleh kah aku ikut dengan mu?" lirih Hanie gadis itu mulai terisak tangannya meremas figura itu menandakan jika gadis itu menderita selama ini
"kau tahu sekarang aku terkena karma karena meninggalkanmu waktu itu, tuhan menitipkan cobaan sangat berat padaku mungki aku akan menyusulmu sebentar lagi" gadis itu tertawa miris air mata nya makin turun dengan deras denyutan kepalanya makin menjadi hidungnya mulai mengeluarkan cairan kental warna merah dan menetes pada foto tersebut.
"kau lihat ini yang aku maksud dengan karma dari tuhan tapi aku minta pada tuhan untuk memberi sedikit waktu untuk meminta maaf kepada ketujuh oppa ku dulu mereka marah pada ku atas kematian mu dukung aku oke!" kini wajah Hanie penuh dengan darah lantai sedikt demi sedikit mulai berwarna merah karena tetesan darah Hanie tangannya bergetar menahan sakit dikepalanya
"huuhhh aku sudah tidak kuat Harie aku tidur dulu ya Harie Selamat malam" setelah ucapan itu berakhir figura yang Hanie pegang terjatuh ke lantai yang sudah basah karena darah yang keluar dari hidung dan mulut gadis itu, Hanie sudah tidak sadarkan diri.
"Selamat malam Harie!"
Tbc
chapter 5 udh update huuh sempet juga apdate setelah kemaren banyak kegiatan padet maafkan aku dan terimakasih yang masih menunggu ff ini ayoo ditunggu vote and commentnya sebener udh selesai kapan tahu ini tuh baru sempet update sekarang maafkan aku ya jangan lupa mampir ke ff yang sebelah Save me sekali lagi terimaksih semuanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Mianhae My Sister (Bts ff)
FanficKim Ha Nie adalah putri bungsu dari seorang konglomerat terkenal di Korea Selatan kehidupan Hanie berubah tatkala insident yang penculikan 5 tahun silam yang mengakibatkan saudara kembar laki lakinya Kim Ha Rie merenggang nyawa ditempat, Semenjak in...