ROLIKUR

232 8 0
                                    

Mereka telah sampai puncak,indra milik Ivan menuntun mereka ke sebuah pohon raksasa, di bagian bawah pohon tersebut, diantara akar-akarnya yang sebesar paha orang dewasa terdapat sebuah lobang, mirip goa jika dilihat lebih seksama. Didalam lobang itulah tersimpan sebuah peti yang mana di dalamnya berada Mustika Wesigeni, pohon itu mengandung rajah yang konon dibuat oleh raksasa iblis jaman dahulu, pemilik asli Mustika Wesigeni.

Tak jauh dari pohon tersebut, hanya beberapa puluh meter, Ivan dan Fang berhadapan dengan seorang wanita muda, wanita itu memakai kaus oblong ketat, dipasangkan dengan celana jins yang juga tak kalah ketat, sehingga lekuk tubuhnya yang sintal dan montok jelas terlihat.

"Telah kulalui banyak hal demi mengetahui bahwa Wesigeni berada di gunung ini.. 40 malam telah kuhabiskan untuk bersemedi, tak terhitung jumlah benih dan jabang bayi yang kupersembahkan hanya demi membuka rajah Sang Hyang Bahurekso, dan kalian..!! mau merenggutnya saja begitu dariku..!!" Kala Ireng membuka kalimatnya.

"Istriku yang tak tahu apa-apa sudah kau bunuh iblis keparat..!! Aku datang bukan karena Mustika omong kosongmu..!! melainkan nyawamu..!!" nada bicaranya jelas dipenuhi oleh dendam, kali ini Fang tak banyak bicara, ia tahu bahwa setan yang hampir membunuhnya beberapa bulan lalu itu bukan setan biasa, dia tak bisa dikalahkan dengan mudah, bahkan oleh gabungan kekuatan mereka berdua.

Dari mulut Kala Ireng terlontar cekikikan, disusul ringkikan seram, dan sumpah serapah. Lalu tangan kanannya terangkat, dalam bayangan rembulan tampaklah tangan itu memanjang, makin panjang tangan itu mulur, warna kulitnya pun mulai berubah, dari putih bersih menjadi hitam, kian hitam, berkilauan. Tumbuh sisik-sisik dengan bunyi bergemerisik. Sementara telapak tangan mengatup, seperti akan meninju.

Ivan Phoenix dan Fang Abraham, mereka berdua saling siaga, Ivan menghunus pedangnya, Fang menyiapkan pistolnya, kuku tangan milik Fang nampak memanjang dan meruncing, baru kali ini dia memutuskan untuk menggunakan ilmu cindakunya setelah beberapa lama terus melatihnya, kuku setajam silet itu ia gunakan untuk perlindungan keduanya apabila pistol yang ia bawa sudah tak bisa membantunya.

Tangan Kala Ireng mulai bergerak, Ivan dan Fang bergerak ke sisi yang saling berlawanan menghindari tinjuan tangan Kala Ireng, Fang melepaskan tembakan menyasar tubuh Kala Ireng yang diam walaupun tangannya bergerak dengan liar.

"Tak berguna.." peluru yang harusnya mengenai keningnya bisa dihindari hanya dengan sedikit menggeleng kesamping, tangan Kala Ireng semakin ganas, Ivan mulai kepayahan menangkis serangan itu dengan pedangnya, Fang juga tak kalah kerepotan, ia jadi tak punya kesempatan untuk bisa menembak Kala Ireng. Mereka hampir tak punya kesempatan untuk menyerang balik.

"Lihat ini pak..!" Fang berseru, ia melompat tinggi dengan bertumpu pada tangan Kala Ireng yang berhasil ia hindari ketika hendak menyabetnya tadi. Diatas, ia mendapat sudut menembak yang jelas,maka dengan tempo singkat beberapa detik itu, Fang melayangkan tembakan.

"Bajingan..!! Kau berani menyentuh tubuh berhargaku.." bahu kiri Kala Ireng robek, ia masih sempat menghindari tembakan Fang, lukanya tidak menutup kembali dikarenakan pistol yang digunakan Fang adalah pistol yang sudah diberkati. Fang harus menerima konsekuensi dari tindakannya, sebelum berhasil mendarat ke bumi, lengan Kala Ireng lebih dulu menyabetnya, Fang terlempar menghantam pepohonan hutan hingga salah satunya harus tumbang. Ivan yang melihat celah itu segera bergerak cepat, tapi Kala Ireng berhasil menahan tangannya ketika mata pedang Ivan hanya berjarak satu jari dari lehernya.

"Tanpa pedang ini.. apa yang bisa kau perbuat.." Kala Ireng menarik pedang dari genggaman Ivan dan melemparnya hingga menancap ke salah satu pohon disamping tempat Fang tergeletak tak berdaya.

"Aku sebenarnya bisa membunuhmu disini dengan memutus kepalamu.." Kala Ireng menghantamkan pukulan tangan kanannya yang sekarang telah kembali ke ukuran sempurna.

The Darkslayer : Evils Among UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang