Jalanan gelap

105 8 0
                                    

Hujan sudah mulai berhenti dan di gantikan oleh gerimis. Jalanan di sekitar kantor Kanya mulai sunyi. Hanya ada beberapa pejalan kaki dan mobil yang lewat. Kanya dan Zein menyusuri jalan dengan kedinginan menyelimuti mereka.

"Hari yang berat yah, banyak pekerjaan di kantor dan sekarang harus berjalan di antara gerimis" Zein mencoba memecah kesunyian di antara mereka 

"Iya, tapi aku yakin hari yang berat ini akan terbayar lunas dengan berhasilnya proyek yang kita kerjakan. Klien kita akan sangat puas dengan desain iklan yang kita buat"

Kanya menjawab dengan mata yang berseri-seri. Ah, jantung Zein mulai kehilangan kontrol untuk berdetak teratur.
Zein tersenyum dan mencoba mencari topik lain untuk menyeimbangkan detakan jantungnya.

"Setelah pulang kerja, apa yang kau lakukan di rumah ?" tanya Zein.

"Biasanya aku akan mandi, istirahat dan berbincang sebentar dengan saudariku. " Jawab Kanya sambil memperhatikan atap-atap gedung yang di lewatinya. Sesekali matanya menangkap bayangan hitam itu lagi.

"Saudari ? Kau tidak pernah bercerita kalau punya saudari."

"Oh ya , aku punya saudari kembar." Mata Kanya masih menyisiri atap gedung-gedung yang di lewatinya.

"Benarkah ? Kembar ? Wah aku tidak sabar ingin bertemu dengannya." Zein sangat antusias membayangkan ada versi lain dari Kanya.

"Mungkin tidak sekarang" Jawab Kanya sambil sesekali menengok ke arah belakang. Ia merasa sedang di ikuti.

Zein menyadari perubahan sikap Kanya dan bertanya untuk memastikan keadaan Kanya.

"Ada apa Kanya ? Kau terlihat khawatir "
Kanya tidak menjawab. Ia hanya mempercepat langkahnya. Tinggal 3 blok lagi sebelum tiba di apartemennya.
Genangan air di jalan membuat langkah mereka terdengar sangat jelas. Dari jauh tampak dua bayangan sosok hitam berlompatan dari satu gedung ke gedung yang lainnya. Kanya hanya berharap untuk tiba di apartemennya sebelum pukul 21.00

NighthawkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang