2

376 37 8
                                    


Chaerin p.o.v

Lagi lagi aku duduk di sekitar mereka. Melihatnya bersama kekasihnya. Jujur saja, melihat mereka berdua dekat memang menggores hatiku. Masih teringat dengan jelas saat dia, mengutarakan ketertarikannya pada kekasihnya itu kepadaku dan bahkan mengutarakan cintanya di depan kedua mataku.

Flashback On

"Hey.. Chae-ah.. Malam ini kita makan malam berdua ne.." Ajak Jingyo oppa padaku. Aku memang senang melakukan privat dinner bersamanya. Dia adalah orang yg melatihku dan benar benar dekat denganku. Karena itulah aku selalu suka berada di sekitarnya. Dia mengajarkan banyak hal padaku. Dan aku sungguh berterimakasih padanya akan semua itu.

"Hey.. Mau tidak?"

"Nde? Arasseo.. setelah ini ne.." sahutku cepat. Dia tersenyum senang. Entah, sepertinya ia terlihat sangat senang hari ini. Tak seperti biasanya. Aku mengenyahkan fikiran itu, mungkin oppa memang sedang senang karena suatu hal mungkin. Aku juga tidak tau.

Aku menyelesaikan gambarku. Setelah itu aku memasukkannya ke dalam tas.

"Sudah?" tanya Jingyo oppa padaku. Aku tersenyum simpul dan mengangguk.

"Kajja.." Jingyo oppa mendahuluiku, ia membukakan pintu dan ia terlihat sangat antusias.

"Eoh aku gugup.." Aku mengangkat kedua alisku dan bingung atas pernyataan oppa.

"Wae oppa gugup?" Tanyaku, Oppa menoleh padaku dan tersenyum miring.

"Nanti juga kau akan tau.." sahutnya. Aku hanya menganggukkan kepalaku. Kami pun masuk ke dalam mobil masing masing. Ya, Kalian tau bukan.. Kami berdua artis Korea papan atas. Jika media tau kami berdua dalam mobil yg sama, Pemberitaan tentang kedekatan kami akan semakin menguar. Dan aku tidak mau hal itu terjadi, Karena kami memanglah hanya sebatas Bro n Sis.. No more.. Aku pikir, Jika aku dan Jingyo oppa berpacaran bukankah itu hal yg lucu? haha.

Kami meluncur ke sebuah restoran yg cukup mewah. Dan seperti biasa, kami melakukan private dinner disana. Sebenarnya tidak hanya kami berdua, manajer kami juga ada, tapi mereka membiarkan kami berdua untuk menikmati waktu private kami. Menjadi artis adalah hal yg menyenangkan sekaligus melelahkan. Menyenangkan karena kami menikmati saat saat dimana orang orang terhibur karena kami. Tapi melelahkan saat mereka tak membiarkan kami memiliki waktu pribadi dan terus mengorek kegiatan pribadi kami.

Aku termenung saat melihat dekorasi ruang makan yg kami tempati kali ini. Dekorasinya begitu menyejukkan mata. Terdapat lukisan bunga Daisy, Di samping meja tersebar bunga Daisy dan di vas bunga bagian tengah barulah bunga mawar. Di tambah ruangan ini memiliki pencahayaan yg temaram. Jingyo oppa mempersilahkan aku duduk berhadapan dengannya. Jingyo oppa tersenyum penuh arti padaku. Dan iapun duduk berhadapan denganku.

Entah kenapa aku teringat sesuatu, Arti lain dari namaku adalah Daisy. Jadi apa ini untukku? Eoh.m Tentu saja bukan.. Untuk apa pula oppa melakukan semua ini untukku.. Pasti bukan.. Tapi.. Kenapa oppa mendekor ruangan ini sedemikian rupa. Apa oppa akan melakukan suatu hal? Apa dia hanya mau menyenangkan diriku seperti biasanya atau apa?

Tiba tiba oppa menggenggam kedua tanganku. Dan itu membuatku sungguh terkejut. Oppa menatapku dalam dalam, dan itu membuat kerongkonganku terasa kering seketika, dan itu membuatku terpaku padanya.

"Sejujurnya.. Aku sudah menyukaimu sejak lama.. Kau periang.. Ceria.. Senyummu begitu indah.. Dan Kau terlihat begitu sempurna.."

Aku terpaku mendengar kata kata oppa. Jantungku terasa berdegup kencang. Apa yg terjadi pada diriku? Kenapa aku merasa gugup? Kenapa aku serasa ingin melayang akan kata kata oppa? Wae?

Faith And Peace (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang