Chapter 3 : Desa

341 12 3
                                    

Chapter 3 : Desa

==========================================================

judul      : 13 GEIST

penulis : ARA

genre    : adventure,supernatural,fantasy,action,Romance

Dua hari setelah pertemuan mereka di kota yang sebelumnya, kini Vivi sedang berjalan mengikuti Ryo demi mendapatkan info tentang Geist yang diketahui olehnya. Mereka berjalan menyelusuri hutan mengarah ke selatan dari kota yang sebelumnya. Perjalanan yang cukup sulit untuk Vivi yang masih terluka akibat serangan Graziel. Sehingga selama berjalan dia terus saja menggerutu dan menanyakan harus sampai kapan mereka berjalan.

Kini mereka sedang berada di kota Paloma di wilayah kerajaan Harvleks. Kota Paloma berada di pinggiran wilayah kerajaan Harvleks hingga tak begitu banyak penduduk di kota ini. Berbeda dengan wilayah ibu kota yang terlindungi oleh pasukan kerajaan dari negara Harvleks dan pasukan Ordo Suci, wilayah kota ini cukup bebas dari peraturan. Penduduk di sini lebih banyak bekerja sebagai pedagang dan pengrajin senjata dan bahan seni jadi kota ini juga menjadi tempat mengimpor senjata ke luar daerah.

“Hei , cepat lah berikan informasi itu padaku,” pinta Vivi saat berjalan memasuki kota.

“Jika kau ingin maka kau harus membayar!” balas Ryo.

 Vivi bertanya terus seperti itu tanpa henti selama perjalan menuju kota. Dan Ryo pun hanya terus menjawab seperti itu. setelah melewati gerbang kota, mereka berjalan melewati jalan utama di tengah-tengah banyaknya penduduk yang berlalu lalang.

“Apa yang akan kita lakukan di kota ini?” tanya Vivi.

“Tentu saja mengumpulkan informasi , uang serta istirahat sebentar,” ucap Ryo menjelaskan tujuan ke kota ini.

Ramainya penduduk di setiap jalan di kota yang sedang berdagang atau hanya sekedar berjalan biasa menikmati kota. Ada yang berdagang dan menawarkan apa yang ada di toko mereka pada setiap orang yang lewat. Ada juga beberapa orang yang terlihat seperti penjahat, melihat kepada Ryo dan Vivi yang baru saja memasuki kota.

Sambil berjalan Ryo melamunkan temannya yang seharusnya dia tunggu di kota yang sebelumnya. Dia berpikir, semoga saja temannya itu tak kan marah karena dia telah meninggalkannya lagi.

“Kuharap dia tak marah padaku.” Ryo memegang dagunya.“sudahlah, lagi pula dia tahu tujuanku...tak masalah jika aku pergi ke sana lebih dahulu.”

Ryo kembali berjalan sedangkan Vivi masih mengikutinya dari belakang. Dia teringat bahwa hari sudah cukup siang, jadi dia memutuskan untuk mencari uang atau makanan sekaligus mencari tempat untuk beristirahat. Dia melihat ke arah Vivi  di belakangnya yang sedang memandangnya dengan tatapan tajam, lalu kembali berjalan seperti biasa.

“Akan lebih baik jika aku tinggalkan dia,” ucap Ryo dalam hatinya.

13 GEISTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang