"kenapa ke sini bae?" tanya siyeon saat sudah duduk di kursi depan sekolah bersama baejin.
"kepingin liat lo aja," jawab baejin sambil menyeruput es kesukaan siyeon.
"oh kirain ada apa," siyeon tersenyum canggung, "kenapa nggak pulang sekolah aja kesini nya?"
"gue pulang cepet yeon, mama sakit." baejin tersenyum tipis sambil melihat siyeon.
"kok nggak ketempat tante?"
"mama masih di UGD, gabisa ditemuin sekarang, tadi gue udah kesana,"
"-gue inget lo nemenin gue pas lagi nungguin mama di rumah sakit." sambung nya.
"iya bae, kayaknya waktu kita dulu, banyak kita habisin di kantin rumah sakit." siyeon tertawa.
"tapi waktu itu kita bahagia kan?" tanya baejin.
"iya." jawab siyeon.
"kalau sekarang gimana?" baejin yang tadi menatap kosong kearah depan, sekarang beralih kepada siyeon.
"gimana apanya?"
"gak mau sering-sering ke rumah sakit?" baejin tersenyum canggung kepada siyeon.
"nggak bisa sering-sering bae, kalau jenguk tante, pasti gue usahain," siyeon tersenyum lagi, "lagian udah semester dua, sebentar lagi kelas 12."
"kenapa? lo udah punya pacar?" baejin menatap siyeon yang terlihat terkejut.
"hah enggak kok," jawab siyeon sambil menggeleng.
"siyeon."
baejin dan siyeon menoleh.
"katanya mau ke kantin, gue tungguin juga."
"hah?" siyeon terkejut melihat jeno datang membawa beberapa bungkusan di tangannya.
"gue bawain roti ni." jeno mengangkat bungkusan tadi sambil menggoyang-goyangkan bungkusannya.
"bae." siyeon melihat ke arah baejin yang menatapnya dengan tatapan tidak bisa siyeon mengerti.
"yaudah, gue balik ya." baejin mengusap rambut siyeon pelan.
"bae, hati-hati."
''iya.''
∆∆∆
"tadi siapa?" tanya jeno sambil membuka bungkus roti rasa coklat.
"baejin."
"iya, siapa lo?" Jeno memberikan roti rasa coklat itu ketangan siyeon.
"temen." siyeon menggenggam roti dengan rasa kesukaannya itu tanpa ingin memakannya.
"oh, oke." Jeno kembali membuka bungkusan roti dengan rasa coklat.
"Lo kenapa sih jen?" tanya siyeon.
"kenapa apanya?" jeno menatap siyeon heran.
"kenapa lo deketin gue?"
"karena gue mau."
"mau deketin gue terus ninggalin gitu aja? lo pernah denger gue suka sama lo kan?"
"itu udah lama yeon, waktu itu kita masih kelas 10."
"ya terus kenapa?!" kini siyeon tidak bisa menahan tangisannya, mata nya mulai berkaca-kaca, karena jawaban jeno yang terlalu biasa.
"Lo gak usah nangis, gue ngelakuin ini bukan karena mau main-main," jeno berdiri di depan siyeon yang duduk dengan mata berkaca-kaca.
"tapi, karena gue suka lo."
_______
hehe gimana gimana?
seharusnya ada foto jeno megang lighstick terbaru, akan tetapi tidak jadi
KAMU SEDANG MEMBACA
expensive | jeno, siyeon
Short Story"every single things we do are expensive" #305 shortstory (27/6/18) #318 shortstory (25/6/18) ✓non baku