from: 08xxxxxxxxxx
makasih, gue bakalan terus pegang rahasia seoyeon.
∆∆∆
jeno menghela nafas pelan, masih berbekas di benaknya bagaimana hubungannya dan siyeon kandas malam itu.
siyeon yang sedang berkumpul bersama-sama temannya dikejutkan dengan kedatangan jeno sambil membawa beberapa tangkai bunga mawar.
"so sweet banget anjing, haechan kapan giniin gue."
siyeon hanya tersenyum tipis kepada somi dan teman-temannya yang lain, hubungannya dengan jeno sedang tidak baik, jadi dengan niat apa jeno memberikannya bunga? ngajak baikan?
"ayo." jeno menggenggam erat tangan siyeon, siyeon bisa merasakan tangan jeno amat sangat dingin saat menggenggam tangannya.
sesampainya mereka di taman belakang sekolah, suasana di sana cukup sepi karena pentas seni sudah usai, tepatnya jeno membawa siyeon ke tepi kolam ikan.
"siyeon, aku tau aku salah, kita emang belum banyak menghabiskan waktu bersama, kita emang jarang jalan bareng karena kita sama-sama sibuk, bahkan akhir-akhir ini aku jarang ngehubungin kamu, ini semua salah aku yeon, salah aku karena nggak bisa jagain kamu."
omongan jeno terhenti saat melihat siyeon mulai terisak, di genggamnya erat tangan siyeon yang mulai gemetar, lalu mengusapnya perlahan.
"jujur, mempertahankan hubungan kita lebih sulit dari yang aku kira, dan itu semua salah aku yeon."
jeno memberikan beberapa tangkai bunga mawar itu kepada siyeon, di peluknya siyeon selama beberapa saat, dan membiarkan siyeon menangis di pelukannya, lidah jeno kelu, teramat sangat sulit untung mengucapkan kata-kata perpisahan itu.
"kalau kamu mau kita udahan, aku gapapa." ucap siyeon dan melepas pelukan mereka.
"aku sayang kamu, maafin aku." jeno menggenggam erat tangan siyeon kembali, siyeon mengangguk.
"brengsek, bilang sayang tapi mutusin." siyeon tertawa, tapi jeno tahu, siyeon terluka.
"maaf." hanya itu kata-kata yang berhasil keluar dari mulut jeno.
siyeon tampak tidak peduli dengan kata-kata jeno barusan, dia memukul jeno beberapa kali dan tersenyum, "sejak kapan kita aku- kamuan?"
"sejak aku sayang kamu." siyeon mendengus lalu tertawa, diikuti jeno yang tersenyum tipis.
"udah ah, aku balik ya, makasih buat hari-harinya." siyeon berbalik meninggalkan jeno di taman sendirian.
siapa yang tahu, mereka berdua menangis tepat setelah momen itu berakhir, bahkan jeno yang biasanya tidak terlalu bisa mengekspresikan diri menangis tersedu-sedu saat menuju rumahnya.
_______
maaf, aku gabiasa nulis ginian, biasanya nulis yang recehan wkwkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
expensive | jeno, siyeon
Short Story"every single things we do are expensive" #305 shortstory (27/6/18) #318 shortstory (25/6/18) ✓non baku