Chapter 3

286 64 8
                                    

Warning Typo bertebaran,
Alur cepat dan gaje hehehe.
Tapi komen dan 🌟 ini sangat
Dibutuhkan, untuk penyemangat ⚠





______________________________________

  'Apa aku yang seperti ini yang kamu suka. Hahaha baiklah mari kita lakukan kesukaanmu'  

.

.

.

"Oke, kita sial" Ujar Jiyeon yang ku jawab anggukan. Tempat karaokenya tutup, sial emang.

"Ya sudahlah nuna~, kajja kita pulang saja. Jieun sepertinya ingin istirahat juga. Iyakah Ji?" Tanyanya seraya mengalihkan pandangannya padaku.

Tidak, aku tidak boleh balas menatapnya!

"Iya, aku ingin istirahat saja. Aku pulang duluan" Ucapku menatap Jiyeon lalu bergerak meninggalkan mereka.

"LEE JIEUN!!" Panggil Jiyeon membuatku mau tak mau menengok lagi kearah mereka. HUWAA AKU TIDAK KUAT MELIHAT JUNGKOOK.

"Wae?!" Tanyaku dengan kencang, karena jarak kami cukup jauh dan garis bawahi bahwa sekarang aku sudah mengalihkan pandanganku dari Jungkook dan mencoba mati-matian untuk tidak menatapnya lagi.

"Besok karaokeannya yah! Kau harus ikut! Dan yeoja idiot satu itu juga akan aku paksa ikut" Aku mengangguk pasrah. Aku akan bertemu dengannya lagi besok dan jantungku ini akan semakin gila. Besok libur dan kalo aku berkata tidak, besok pasti sahabat-sahabat idiotku itu akan menyeretku.

"BAIKLAH! AKU PULANG DULU!"

.
.
.

Sarangeul haeda uriga manna~
Jiuji moshal chueogi dwaeda~
Bolmanhan mellodeurama~
Gwaenchanheun gyeolmal~
Geugeomyeon dwaeda neol saranghaeda~
(IKon - Love Scenario)

"Ugghhh~~~~" Lenguhku seraya merutuki penelpon kurang ajar yang menggangu tidur cantikku.

📞📞📞📞📞📞

"Mmmmm"

"YAKKK!!! LEE JIEUN KAU MASIH TIDUR?! AISH! JANGAN BILANG KAU LUPA JANJI HARI INI?!" 

Aku menjauhkan ponselku dan mendapati tulisan 'Jeon Idiot+Liar' sebagai penelpon kurang ajar dan sekarang akan aku tambah menjadi penelpon kurang ajar+perusak kedamaian.

"Aku ingat"

"JADI KENAPA KAU MASIH TIDUR SEKARANG,HAH?! AKU AKAN SUDAH MEMBERIMU PESAN KAPAN KITA AKAN PERGI!"

"Mandi sekarang!"

"Iya"

Klikk

📞📞📞📞📞📞

Aku mengacak rambutku frustasi. Hilang sudah kenyamanan dan kehangatan dekapan selimutku. Ini semua gara-gara sahabat idiotku itu. Mungkin aku harus mulai berpikir untuk mencoretnya dari daftar sahabatku dalam waktu dekat.

"Sampai jumpa, chagia~" Ujarku tak rela pada kasurku lalu bangkit menuju kamar mandiku.

.
.
.

"Mana si bodoh itu sih?! Aish kalo tau bakal nungguin bocah bodoh itu, lebih baik aku menemani, Baekhyun oppa ke toko musik dulu deh" Gerutu Sunyoung yang tidak menyadari kedatanganku.

DifficultTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang