“JiUmJi? Siapa dia? Dia kenal dengan Jungkook?”
.
.
.“OMO! BAYIKU! Kau sakit eoh? Kenapa akhir-akhir ini kau sering sekali ke kelasku? Sekangen itukah dirimu padaku? Atau kau ke sini untuk bertanya tentang uri Kookie” Aku membelalakkan mataku tak percaya bagaimana ia bisa tau.
“Aniyo. Aku kesini karena Sunyoung meninggalkan aku sendiri lagi” Bohongku lalu duduk disampingnya.
“Ck, jadi aku hanya pelarianmu saja?”
“Berhentilah bertingkah dramatis Nyonya Jeon” Jiyeon tertawa kecil menanggapi perkataan muakku.
“Jieun-ahh~” Aku menoleh memandang Jiyeon yang sekarang memandangku serius. Aku menatapnya dengan tatapan seolah meminta ia melanjutkan perkataannya.
“Mulai sekarang panggil aku 'Jiyeon eonni' , arra?”
“Kau berkomplot dengan 2 bocah idiot itu?”
“Tidak. Lagipula memang harusnya aku dipanggil 'eonni' olehmu”
“Shirreo. Itu akan terdengar aneh. Dan lagipula jika aku memanggilmu 'eonni' itu akan membuat 2 bocah idiot itu semakin gencar memintaku memanggil mereka 'oppa'” Jelasku panjang yang hanya diresponi tatapan datar darinya.
“Mianhae Jiyeon-ah” Lanjutku yang membuat otot mukanya melemas dan menggantikan wajah datarnya dengan senyum tipis padaku.
“Baiklah. Tapi mulai sekarang kalo berdua denganku panggil aku 'eonni'”
“Akan aku usahakan Jiyeon eonni” Jiyeon tersenyum lebar membuatku terkekeh kecil.
Entah mengapa Jiyeon si idiot yang biasanya mengajarkanku hal liar, akhir-akhir ini berubah menjadi Jiyeon si kakak penyayang yang melindungiku.
“Ji, lihatlah!” Aku menatap layar ponsel Jiyeon yang hanya menampilkan notifikasi dari Instagram nya.
“Wae?”
“Lihatlah, sejak aku memposting foto kita kemarin, banyak orang-orang yang tidak kukenal memfollowku” Aku mengangguk mengerti maksudnya sekarang. Oh bentar, ini kesempatanku untuk bertanya pertanyaan yang membuatku berpikir keras semalaman.
“Aku juga. Banyak orang-orang yang tidak kukenal memfollow bahkah berkomentar di postinganku”
“Aku melihatnya. JiUmJi kan?” LAGI. Aku takjub dengan jiwa peramalnya. Kau menyeramkan Jeon Jiyeon.
“Iya. Dia siapa sih? Teman Jungkook?”
“Iya. Tapi kata Jungkook, dia itu menyukainya. Asal kau tau, dia bahkan selalu mengajak Jungkook berangkat sekolah bersama, sebelum Jungkook pindah ke sini. Bahkan sekarang pun setiap Jungkook pulang sekolah, si Umji itu selalu menunggu di rumahku lalu mengajak Jungkook jalan-jalan. Dia menggelikan”
Glekk
“Y yak! Bagaimana kau bisa berkata dia menggelikan eoh?”
“Kau tidak merasa dia menggelikan hah? Dia kan perempuan tapi dia malah terlihat murah dengan mengejar-ngejar Jungkook seperti itu.”
“Heii~ Kau tidak bisa berbicara seperti itu. Bagaimana jika Jungkook menyukainya?”
“Tidak mungkin. Jungkook saja malas menghadapinya. Makanya aku dan Jungkook selalu berusaha untuk pulang malam, jadi tidak perlu bertemu dengan si Umji itu”
“Tapi tetap saja”
“Tidak, pokoknya tidak mungkin Jungkook menyukai Umji. TITIK.”
KRINGGG KRINGGGG
KAMU SEDANG MEMBACA
Difficult
FanfictionLee Jieun Gadis yang bodoh tentang perasaan. Bahkan ia tidak bisa membedakan mana yang disebut 'cinta' mana yang disebut 'peduli' Tapi, ia tahu akan kebodohannya itu, dan karena itu, dia tidak bisa mengekspresikan diri perasaannya. Ia selalu berhara...