Prologue

4K 117 3
                                    

Siapa sangka aku terlahir dengan fisik yang seksi dan eksotis seperti ini? Sekarang umurku masih 13 tahun dan aku menikmati hari-hariku dengan jeritan-jeritan gadis yang penuh dengan pujian dan dukungan.

Lumayan bangga sih bisa terkenal di kalangan wanita. Tubuh berotot sempurna ini kubentuk sejak kecil, melakukan fitness dan hasilnya memang sempurna dengan keuntungan membuat gadis-gadis disekolahku klepek-klepek.

Apalagi beberapa kakak kelas yang sudah menyatakan cintanya melalui surat cinta. Memang agak kuno, tapi sayangnya surat itu berahkir di tong sampah. Dan juga adik kelas super annoying yang mengganggu jam latihan basketku. Niatnya sih mendukung tapi malah sangat mengganggu.

Satu orang yang bisa memikat hatiku sekarang hanyalah dirinya, gadis dengan rambut pirang. Ia seangkatan denganku. Seksi. Satu kata buat gadis itu yang bernama Nanoka.

Setiap malam aku menyisakan waktuku untuk memasangkan sepasang earphone di telingaku. Dan sama seperti malam-malam biasanya, malam ini aku melakukan hal yang sama.

Malam ini bulan begitu terang. Aku duduk di jendela, mengayunkan kaki-kaki kecilku yang melayang tidak menyentuh lantai. Yang kupikirkan malam ini adalah hanyalah gadis berambut pirang itu, Nanoka. Bisa dibilang pacar pertamaku yang brengsek. Aku tidak habis pikir, bocah wanita seumuran denganku bisa selingkuh. Great, dunia sudah berubah drastis. Berbalik 180 derajat dan ini hebat.

Oh, bintang jatuh! Entah ini hanya halusinasi atau apa, tapi rasanya nyata. Benda berkilauan jatuh dari langit hendak mendarat entah kemana. Di jaman cinder*lla sering menggunakan bintang jatuh sebagai permohonan. Sebenarnya konyol, tapi apa boleh buat. Anak iseng yang suka coba-coba sepertiku mencoba hal konyol ini.

Mumpung dirumah tidak ada siapapun. Setidaknya orang annoying yang disebut 'papa' namun tidak menyayangiku seperti yang seharusnya itu sedang pergi meninggalkanku sendirian dirumah.

"Bintang jatuh!" aku menjerit dan tertawa geli dengan apa yang kulakukan sekarang. Memohon pada benda mati yang diragukan kebenarannya.

"Aku mohon, berikan aku pasangan yang ganteng dan tidak selingkuh!" tawaku terpecah seketika setelah mengucapkan permohonan gila semacam itu. Candaan itu cukup membuat nafasku hilang. Aku kembali menikmati musik yang mengalun dari ponselku.

I LIVE BY MYSELF [Aomine Daiki]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang