Boobs?! [Aomine's Birthday One-shot Special]

1.1K 36 4
                                    

a/n: author bakal kasih special oneshot setiap salah satu dari member generation of miracles ultah ^^

anyway, HAPPY BIRTHDAY MY BELOVED TEIKO'S ACE :3 AOMINE DAIKI!!❤

------------------------------------------------------------------------

"Mai-chan~" geram pemuda berkulit gelap itu. Seperti biasanya, ia kabur dari kelas pertama dan tidur diatas atap. Udara diatas atap memang menyegarkan. Membuat pemuda itu ketagihan untuk terus-terusan tidur diatas atap.

Aomine tidak sadar, jika selama ini ada yang membuntutinya, menemaninya diatas atap.

"Dada Mai-chan memang yang paling hebat." ucapnya seperti orang mabuk. Beberapa menit kemudian, Aomine bangkit dari tidurnya, mengambil minuman kaleng dari sakunya. Sebuah bir, dengan alkohol 1%. "Mmmm~"

"Dai-chan?"

"WHAAA―"

SPLURT!!

Spontan Aomine menyemburkan apa yang ada didalam mulutnya, mengakibatkan pacarnya menjadi basah kuyup. Kise hanya tertawa kecil, melihat reaksi Aomine.

"WHAT THE FUCK, KISE?! Apakah kau menirukan Kuroko?! Dan apa maksudmu memanggilku dengan Dai-chan?!"

"Ehhhh, gomen gomen, Aominecchi."

"Sejak kapan kau ada disini, hah?!"

"Sejak daridulu, semenjak kau dan aku jadian. Emm, setiap kali kau membolos, aku juga ikut, Dai-chan."

"Omg, bala bala." omel pria berambut navy itu. "Jadi, mau apa kau disini?"

"Geez, Dai-chan. Bisakah kau lebih romantis denganku? Oh, bukankah beberapa bulan yang lalu kau berkata jika dada Mai-chan sudah tidak menarik lagi? Dan bisakah kau memanggil pacarmu ini dengan 'Ryo-chan'?"

"Berisik, Kise. Aku akan menendangmu dari sini."

"So mean!" Kise cemberut, menyilangkan kedua lengannya. "Aku kesini hanya ingin mengucapkan sesuatu, Dai-chan."

"Hee?" jawab Aomine dengan malas.

"Happy birthday."

DEG!

Dada Aomine menjadi sesak seketika. Ulang tahun? Ahh, pemuda itu pasti akan tanggal ulang tahunnya.

Tanggal berapa ini? Bahkan aku melupakan hari ulang tahunku. gumam Aomine.

"Mintalah sesuatu, Dai-chan. Aku akan memberikannya apapun itu."

Setelah Kise mengucapkannya, senyuman licik mengembang di wajah Aomine. 'Apapun itu' memiliki arti yang sangat spesial, membuat Aomine bersemangat. Wajah ngantuknya berubah menjadi wajah pria yang baru saja mendapat cek satu milyar.

"Apapun itu? Oke, oke.." Aomine terkekeh, membuat Kise menaikkan salah satu alisnya. "Bagaimana jika kau membelikanku mobil, motor sport baru, rumah yang dekat denganmu, dan cek dua milyar?"

"EHHHH?!" mendengarnya, Kise terbelalak. Ia tidak menyangka permintaan pacarnya terlalu berlebihan. Sangat berlebihan. "T-Tapi.."

"Kau bilang apapun, kan? Yasudah, jangan protes."

".. Oke, Dai-chan." jawabnya lemas.

"HAHAHA, aku hanya bercanda sayang, geez."

S-sayang?

Wajah Kise memerah seperti rambut Akashi,hingga menuju ke leher. Ia sangat malu sekaligus senang. Aomine memanggilnya sayang mungkin hanya satu abad sekali.

"Aku hanya minta satu saja."

"...?"

"Dada besar."

WHAT THE FUCKK ASDFGHJKKLL!!! jerit Kise dalam hatinya.

"DA-DAICHAN!! BAGAIMANA BISA AKU MEMBERIMU DADA BESAR?! ITU SAMA SAJA KAU BERCINTA DENGAN GADIS LAIN-SSU!"

"Neehhh, maksudmu dada besar milikmu."

Wajah Kise semakin memerah.

"Tapi.. Aku tidak bisa menumbuhkannya." Kise menunduk, merasa kecewa karena ia tidak bisa memberi apa yang pacarnya inginkan. Dada besar miliknya. Dan hari ini adalah hari ulang tahun Aomine, hari spesial Aomine. Namun, sebagai pacar Aomine ia merasa gagal tidak bisa membuat hari Aomine menjadi spesial.

Melihat Kise menjadi sedih, Aomine merasa bersalah. Ia beralih untuk memangku blonde berkulit seputih susu itu di pangkuannya, mengusap kepalanya dengan penuh kasih sayang.

"Ryo-chan." gumam Aomine, dengan husky voicenya.

Kise merasakan sesuatu yang lembut, basah, dan hangat di bibirnya. Matanya spontan tertutup, merasakan sensasi bibir Aomine yang menyenangkan. Ciuman mereka berubah menjadi sangat dalam, setiap pasangannya menikmati, bertukar saliva.

"D-Da-Daichan.." lirih Kise, setelah mereka saling melepaskan ciuman. Mereka berburu oksigen setelah berciuman.

"Well," ucap Aomine pada ahkirnya. "Jika kau tidak bisa menumbuhkannya untukku, it's okay lah. Tapi.."

"Tapi?"

"Aku yang akan menumbuhkannya."

GRAB!

Tangan Aomine berkeliaran di dada Kise, menggaruk dan meremasnya seolah dibalik seragam Kise ada yang harus ia cabut. Ia terus melakukannya berulangkali dengan gemas tanpa melihat reaksi blonde itu, yang kini menegang dan memerah wajahnya.

"AOMINECCHIIII!!!!!"

END.

gomen gomen kalo pendek xD.

I LIVE BY MYSELF [Aomine Daiki]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang