"Aku playboy? Memang! Siapa peduli? My life my rules." kubentak gadis bermata hitam pekat yang ada didepanku. Rambutnya di kepang seperti gadis desa. Mau secantik apapun, yang ingin kulakukan hanyalah menamparnya sampai tanganku yang gatal ini puas.
"Cowo sepertimu memang pantas untuk di friendzone!" jeritnya.
"What the fuck, friendzone? Are you fucking kidding me? Jadi, selama aku berpacaran denganmu kau tidak sadar jika aku menggandeng gadis lain? Jangan sok angkuh, selingkuh didepanku! Nyatanya? Karma does exist, bitch!"
Gadis didepanku bernama Aika Hana. Jangan salahkan kelakuan brengsekku. Ini semua tidak akan kulakulan jika ia tidak melakukannya. Namanya cantik, secantik parasnya. Tapi mulutnya busuk, sebusuk hatinya.
"Aku dan Ishida hanya berteman!" gadis bernama Aika Hana itu menyilangkan kedua lengannya.
"Lies, bitch." jawabku santai. Menghadapi gadis pembohong sepertinya hanya perlu bersikap dewasa.
"Sudahlah, Aomine Daiki, pria playboy tak beretika. Diam saja! Aku lelah harus beradu mulut bersamamu! Baiklah, kita putus and i don't care of it!"
"Sesukamu."
"Huh!" gadis jalang itu meninggalkanku sendirian di kelas. Memang kami melaksanakan pertengkaran konyol didalam kelas sepulang sekolah setelah aku memintanya untuk berpisah. Sejak awal memang aku tidak menyukainya. Tapi yang membuatku berlaku semakin jahat adalah ketika ia selingkuh didepanku, dan ketika aku membalas perbuatannya ia marah. Fucking childish.
Aku menyambar tas ranselku yang tergeletak di atas meja, berjalan seolah tidak terjadi apa-apa dan keluar dari kelas.
Memang aku terkenal suka selingkuh, tapi aku tidak pernah selingkuh secara terang-terangan.
Dia. Iya, gadis berambut hitam pekat itu. Selingkuhanku dari Aika. Gadis itu bernama Yasuko Shizuko. Ia memperhatikanku dari kejauhan dan memberikan senyuman manis kearahku. Yang kutahu, sepertinya ia tidak melihat insiden 'si-kece-badai-adu-mulut-sama-gadis-jalang'. Tapi ia terlalu polos untuk kubohongi nantinya jika ia mengerti desas-desus si mulut bocor.
"Dai-chan," panggilnya berlari mendekat.
"Jangan panggil aku dengan sebutan menjijikan itu." jawabku dingin. Namun gadis itu malah tertawa. Saking polosnya mungkin. Aku hanya menghela nafas.
"Sudah makan?" tanyanya.
Aku menggeleng.
"Sudah minum?"
Aku mengangguk.
"Gimana tadi ulangan biologinya? Bisa?"
Aku menggeleng.
Percakapan weird as fuck yang membuatku bosan. Kuharap Midorima segera menyelamatkanku dengan cara membuat latihan basket dadakan. Tapi, sayangnya aku tidak melihat Midorima dimanapun. Mungkin sudah pulang.
Kuperhatikan murid-murid perempuan masih berkeliaran di SMA Teikou. Sesekali berbisik melihat ke arahku lalu cekikikan tidak jelas. Dan lagi yang frontal memanggil-manggil namaku sambil melambaikan tangan. Ada juga mulut-mulut orang bodoh yang menggossip ketika melihat gadis polos itu membuntutiku.
Intinya, sekarang aku sedang dalam proses menjauhi gadis ini.
"Sudah, ya, aku pulang dulu." pamitku sambil menaiki motor CBR hitam dan mulai menstaternya tanpa melihat wajah polos yang sepertinya masih berada di belakangku.
"Hati-hati, Dai-chan."
Malang sekali nasib selingkuhan polos nan konyolku yang satu ini. Aku langsung mengegas motorku ketika mendengar sebutan 'Dai-chan' muncul dari bibirnya. Asap-asap knalpot dari motorku mengenai wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I LIVE BY MYSELF [Aomine Daiki]
FanficWARNING 15+! Genre YAOI, Man x Man. This story contains too many kata-kata kasar dan lumayan vulgar yang seharusnya ga dibaca sama anak-anak dibawah umur apalagi ditirukan nyahaha :3 Bijaklah dalam membaca. Dont like dont read. Kuroko no Basuke © Fu...