Kamar103#2

1.2K 61 2
                                    

NEXT...






"Oh... Oke oke nanti saya siapin"
Jisoo bicara dengan orang ditelpon itu.

"E...Rose, lo kan belum ada temen sekamar nih" -Jisoo

"Iyaa trus?" Rose menjawab sambil asik mainin hp

"Nahh gue ada nih calon temen sekamar buat lo, lo mau ngk? Mau yaa ya ya..." Jisoo mengatakan sambil mengedip ngedipkan matanya, agar Rose mau menurutinya.

"Ngak ah... Udah enak sendiri"
-Rose

"Yahh... Please dong ahh, kamar udah penuh semua nih Rose, bantuin gue ngapa sii. Pleaseeeeee yaaaakkkkk, Rose cantik deh" dengan menyatukan kedua tangannya dan memuji mujinya, berharap Rose luluh
dengan bujukannya.

"Rose turutin aja apa susahnya sii" akhirnya Lisa mulai angkat bicara yang sejak tadi hanya diam menyaksikan drama Rose dan Jisoo.

"iya nih Rose turutin aja, untung jugakan lo punya temen sekamar jadi ngk kesepian lo"
Jennie pun mulai berbicara karna dari tadi sibuk telponan sama Taehyung.

"Gue ngk kesepian kali, kan ada kalian semua ngapain gue kesepian" Rose bersikeras tetap tidak ingin ada teman sekamar.

"Malam kan kita ngk bisa nemenin lo, pastinya lo bakal kesepian yakann? Ayolah Rose"
Jisoo masih membujuk Rose.

"Hmm..." Rose hanya mendehem

"Mau kann?" -Jisoo

Rose hanya menganggukkan kepalanya.

"Aaaa yeyy...akhirnyaaa"
Jisoo loncat loncat kegirangan setelah bersusah payah meyakinkan Rose.


Dan sore haripun tiba...

-Author pov

Teman sekamarnya Rose sudah tiba di Apartementnya Jisoo.
Dia berjalan menuju kamarnya Rose yang sudah diberi tahukan Jisoo sebelumnya.

"Kamar 103..." Gadis yang belum diketahui identitasnya itu mencari kamar bernomor 103, dia terus saja mengatakan kamar 103, kamar 103 berulang kali.

Setelah ia mencari, akhirnya ia menemukan kamarnya. Ia membuka pintu itu dan masuk kedalam. Dan saat itu Rose sedang tidak ada dikamarnya, ia pergi keluar bersama dengan kekasihnya Jungkook.

Langkah demi langkah ia memasuki kamar 103, ia melihat kesekitar kamar hingga matanya tertuju pada satu pandangan. Ia menemukan sebuah foto didekat tempat tidur Rose. Ia trus memandangi foto Rose sambil tersenyum sedikit.

Lalu ia berjalan menuju tempat tidurnya yang berseberangan dengan tempat tidur Rose, dan meletakan barang barangnya. Sejenak ia duduk diatas ranjangnya dan kembali menatap foto Rose dari seberang tempat tidurnya. Entah apa yang gadis itu pikirkan tentang orang yang berada dalam foto itu.

Jadi, orang yang menelpon Jisoo tadi pagi itu adalah seorang gadis Las Vegas yang baru saja pindah ke Indonesia. Dan ia memesan kamar untuk ia diami sementara.

Tidak lama kemudian Rose datang


-Author pov end

Hai?" Rose mencoba menyapa gadis itu yang sebenarnya Rose merasa ragu untuk menyapanya.

Gadis itu hanya membalasnya dengan senyuman.

"Jadi Kamu teman sekamar aku?" Rose perlahan duduk di samping gadis itu. "Kalo gitu kenalin aku Rose" sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

"Iya..." gadis itu juga mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Rose.

Rose hanya tersenyum

"Nama kamu?" tanya Rose

Gadis itu menunjukkan gelang yang bertuliskan namanya.

Rose membaca tulisan itu dan Rose merasa bingung kenapa gadis yang sekamar dengannya ini tidak mau bicara.

"Ouu... Caitline Shai namanya? nama yang bagus" Rose berdiri dan kembali ke tempat tidurnya.

"Kamu mau aku panggil apa? Cait, Line, Shai atau..."

"CAITLINE" tiba tiba gadis itu langsung memotong omongan Rose, dan menarik selimut untuk menutupi wajahnya dan langsung tidur.

Rose hanya membulatkan mulutnya dan sedikit mengerutkan keningnya, Rose merasa heran dengan sifat teman sekamarnya. Lalu Rose juga ikut tidur.















Cringgggg....cringgggggg
















Pagi hari, tepat pukul 06:00
Alarm di Hp Rose berdering.
Dengan mata yang masih terpejam Rose mencari Hpnya untuk mematikan Alarm itu.

Perlahan Rose membuka matanya.

"Caitline..." Rose kaget ketika ia membuka matanya, Caitline sudah berada tepat didepannya.

"Good morning" Caitline mengucapkan selamat pagi dengan menyodorkan segelas teh panas kepada Rose.

Rose mengambilnya
"Caitline, this for me?" tanya Rose heran, karna pagi hari ini ia merasa Caitline 90° berubah drastis dari tadi malam yang sikapnya sangat aneh dan canggung.

"Ya... This for you. Anggap ini ucapan maafku atas perlakuanku tadi malam yang mungkin membuatmu tidak enak" jelas Caitline.

Rose hanya tersenyum

"Minumlah, tenang minumannya aman kok, ngk di kasih racun. Hehe..."

"Hehe... Bisa aja. Iya aku minum kok, thanks ya" yang sebenarnya Rose tadi agak ragu untuk meminumnya.


"Ya... Samasama"







Rose kemudian mandi dan bersiap siap untuk berangkat kerja ke tempat kakaknya Jennie

"Caitline, aku berangkat kerja dulu ya. Dahhh..." Rose menutup pintu kamarnya dan meninggalkan Caitline sendiri dikamarnya.

Caitline melihat Rose berjalan dari jendela kamarnya, dan entah apa lagi yang ada dipikiran Caitline saat melihat Rose berjalan.

Tidak lama setelah Rose pergi, Caitline juga ikut pergi keluar kamar.





















.
Sampai situ dulu deh ceritanya
Nanti disambung lagi ya.
.
Jangan lupa
VOTE . KOMEN . FOLLOW
.
TERIMAKASIH KARNA SUDAH MEYEMPATKAN WAKTU ANDA UNTUK MEMBACA CERITA ABAL ABAL SAYA
.
HEHE

POSESIFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang