"Duh si Cherryl, ke kamar mandi aja kok lama banget. Padahal Kan aku pengen nanya sesuatu ke dia" gerutu Agatha yang mulai kesal menunggu kedatangan Cherryl yang sejak tadi pergi ke kamar mandi namun tak kunjung kembali ke kamar Agatha.
KREK
Pintu kamar Agatha berbunyi, menandakan bahwa kamarnya kedatangan seseorang. Langsung saja Agatha menyebut nama Cherryl, karna ia merasa yakin bahwa itu Cherryl.
"Cherryl, kok lama banget deh..." ucap Agatha tanpa menengok ke pintu sedikitpun, ia mengatakan itu sambil memainkan laptopnya.
"Ini Bibi, Agatha..." sahut Bibi sambil mengambil piring bekas makanan Agatha dan Cherryl dan juga dua buah gelas. Bibi juga membersihkan bekas-bekas makanan yang berserakan, dan dibawanya juga beberapa sampah makanan ringan yang sudah habis dimakan Agatha dan Cherryl.
"Loh Bi, susunya gausah dibawa juga... Cherryl masih main kok Bi, belum pulang..." ucap Agatha yang sedikit terkejut dengan apa yang dilakukan Bibinya.
Karna tak biasanya Bibi membersihkan bekas makanan ataupun minuman jika masih ada tamunya, kecuali memang sudah sangat berantakan. Tapi ini, bahkan kata berantakan juga tidak cocok untuk keadaan dimana gelas-gelas dan piring tertata dengan rapih di atas nampan yang Agatha letakan di atas meja tamu.
"Loh? Memang Non Cherryl tidak pamitan dulu ya ke Agatha?" tanya Bibi yang tampak terkejut juga dengan apa yang dikatakan Agatha.
"Pamit? Emang Cherryl pulang Bi? Kapan pulangnya? Bibi ngaco nih" sahut Agatha sambil menutup laptopnya dan terbangun dari kasurnya.
"Ih Agatha kali yang ngaco, jelas-jelas Bibi liat Non Cherryl melewati dapur. Dan keliatannya dia menuju pintu utama" ucap Bibi sambil berjalan menuju pintu kamar Agatha.
"Loh Bi? Ih si Bibi kebiasaan, kalo diajak ngobrol pasti pergi... Huuh" gerutu Agatha.
Tapi di balik itu, Agatha masih terus berusaha berpikir keras. 'apa aku mimpi ya tadi?' pikir Agatha. 'ah enggak kok, makanan ringan, susu, semuanya nyata'.
"Gak mungkin kan, Cherryl pulang tanpa membawa tasnya?" tanya Agatha pada dirinya sendiri.
"Orang jelas-jelas tas dia ada di si...tu" ucap Agatha yang sangat terkejut ketika ia menengok ke sofa dimana seharusnya ada tas milik Cherryl, tetapi justru ia tidak melihat apapun di situ.
"Gak bisa dibiarin" ucap Agatha yang langsung berlari menuju pintu kamarnya.
Agatha berlari menuruni tangga, tekadnya hanya satu 'ia harus berhasil menemukan Cherryl'. Ia berlarian menuju kamar mandi, tempat dimana seharusnya Cherryl berada.
Agatha melewati kamar kedua orang tuanya, dan segera memberhentikan dirinya ketika sudah tiba di depan sebuah kamar mandi yang berukuran lumayan besar, namun tidak sebesar kamar Agatha.
Segera is memanggil-manggil nama Cherryl, karna pintu kamar mandi tertutup dan tidak mungkin is membukanya tanpa memanggil Cherryl terlebih dahulu.
Panggilan pertama, tidak ada yang menyaut
Panggilan kedua, hanya terdengar deru nafas Agatha yang semakin memburu karna kepanikannya.
Panggilan ketiga, terbuka lah pintu yang menampakkan seorang wanita berparas cantik, berkulit putih yang tampak sangat terawat. Mamanya, ya itu Mama Agatha. Jika yang berada di dalam kamar mandi itu Mamanya, lantas dimana Cherryl? pikir Agatha.
Agatha hendak berlari lagi untuk melanjutkan perjalanannya, tapi belum sampai satu langkah ia menjauhi Mamanya. Tangannya sudah ditahan oleh Mamanya, ya! Hilangnya Cherryl bukanlah masalah besar untuk Agatha, karna mungkin saja Cherryl memang pulang dan tidak pamit dulu ke Agatha, tetapi Mamanya! Ya! Mamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gone Island
Mystery / ThrillerKota tempat Agatha, Cherryl, Finn, Zazie, dan Sam tinggal, dilanda terror menghilangnya beberapa warga. Ketidakpedulian warga kota terhadap terror ini, membuat Agatha dan yang lainnya bertekat untuk menguak misteri yang menjangkit kotanya itu. Petua...