XI - Finn and Sam's Class Weirdness

47 5 1
                                    

"Benda itu ada padaku, Marsha memintaku untuk menyimpannya. Benda itu adalah... cacatan harian Mac," ucap Lucas kepada seantero kelas yang sedang mendengarkan. Sontak saja, hal itu memicu keributan di kelas Agatha.

"Apa isinya Lucas?! Cepat katakan!" Teriak Dhalya tidak sabar. Sekarang ia sudah tidak peduli lagi apakah yang lain akan menganggapnya tidak sopan atau apa. Yang lebih penting adalah dimana keberadaan sahabatnya?

"Hey hey tenang semuanya. Jangan memicu keributan jika tidak ingin kita semua dihukum!" Ujar Agatha tegas. Berhubung sekarang ketua kelasnya yang sedang dipojokkan, jadi lebih baik dia mengambil alih untuk sementara sebelum kelasnya menjadi semakin ricuh.

"Tidak bisa! Kita harus mendengar isinya," sahut anak yang lainnya dan dilanjutkan dengan dukungan teman-temannya.

Jika sudah terjadi hal semacam ini, Agatha hanya bisa menghela napas pasrah dan menyerahkan semuanya kepada Lucas.

***

Sementara tanpa kelas Agatha sadari. Ada seorang guru yang masih belum mengikuti rapat.

Guru itu mendengar keributan kelas Agatha dan berusaha mengintip. Tidak ada niat untuk menegur, hanya ingin mengintip di balik jendela tanpa diketahui siapapun.

Namun, yang membuatnya aneh adalah, guru itu mengintip sambil memunculkan sebuah senyum mengerikan di wajahnya...

***

"Baiklah Lucas, sepertinya tidak ada pilihan lain selain menceritakannya."

"Baiklah, tapi tolong jangan ribut dan memancing anak kelas lain," ucap Lucas pasrah sambil memperingatkan anak kelasnya.

"Jadi, sebelumnya, saat pertama kali buku ini diberikan kepadaku dan Marsha, Marsha memegang bukunya hingga kami memberhentikan taksi. Mungkin dari situ dia tau bahwa buku ini merupakan catatan pribadi Mac yang penting. Oleh karena itu, saat ia turun dari taksi duluan, dia menyerahkannya padaku dan menyuruhku untuk menyimpannya."

"Sementara, saat Marsha hilang. Aku tidak sempat bahkan tidak berpikiran untuk membuka buku ini! Jadi kalian semua jangan menuntut apa-apa dari ku. Kalau kalian ingin tahu, lebih baik kita membuka buku ini bersama-sama. Ada yang mau kah?" Tanya Lucas ke seantero kelas. Sementara kelas yang tadinya mendengarkan Lucas dengan tatapan mengintimidasi, sekarang melunak terutama Dhalya. Itu karena dia menyadari bahwa ternyata Lucas juga peduli pada Marsha.

Sementara setelah gertakan Lucas tadi, tidak ada yang berani menyetujui untuk membuka catatan yang dipegang Lucas dan memilih untuk bubar. Namun hal itu tidak berlaku pada semua orang. Mereka adalah Agatha, Dhalya, Zazie, dan tentu saja Cherryl. Walaupun penakut, tapi Cherryl adalah orang yang setia kawan, jadi tidak mungkin dia meninggalkan teman-temannya hanya karena masalah seperti ini.

"Kalian? Kenapa kalian masih di sini?" Tanya Lucas bingung. Ia kira, setelah ucapannya tadi, sudah tidak akan ada yang mengusiknya lagi.

"Tentu saja untuk mengetahui isi catatan itu," ucap Agatha tanpa beban.

"E-eh. Huh, baiklah kalau begitu ayo kita buka bersama-sama. Tapi kuperingatkan sekali lagi kepada Dhelya, jangan berteriak apapun yang terjadi," peringat Lucas pada Dhalya dengan sedikit penekanan di bagian akhirnya.

"Iya iya, sudah cepat buka!"

Tangan Lucas pun mulai mengusap sampul catatan Mac, lalu ia menaruh jarinya di samping dan mulai membuka lembar pertama menggunakan jarinya. Yang terlihat di lembar pertama hanyalah sebuah kalimat bertuliskan 'Milik Mac'.

Gone IslandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang