XIII - Cherryl's Silentness

43 6 0
                                    

"Tante, sebenarnya kita ke sini juga mau bertanya dan bercerita tentang... Hal-hal aneh yang belakangan ini terjadi di sekolah kita," ucap Agatha kepada tante Vie sambil menundukkan kepala. Sesungguhnya Agatha tidak suka membicarakan hal ini, namun mau bagaimana lagi, dia sudah sangat penasaran dengan apa yang terjadi di kelasnya.

"Oh ya? Memangnya apa yang belakangan ini terjadi?" Tanya tante Vie bingung.

Agatha pun mulai berbicara tentang yang terjadi di kelasnya, "Umm, jadi di sekolah kita itu... Eh, lebih tepatnya di kelas kita-"

"Mac anak kelas kita telah hilang!" Potong Cherryl histeris.

"Ehh, huh, ya itu benar, tapi ada-"

"Marsha juga hilang!" Seru Zazie ikut memotong ucapan Agatha.

"Iya. Itu juga benar. Tapi ada yang aneh lagi, karena-"

"Karena Shira juga hilang!!!" Teriak Finn memotong ucapan Agatha dengan tak kalah histeris. Kali ini bukan hanya Agatha yang kesal, namun Cherryl juga kesal. Mungkin kekesalan keduanya telah berada di level yang sama.

"Hey! Bukan itu maksudku! Argh! Maksudku-"

"Maksudnya adalah hal ini aneh karena orang yang menghilang hanya ada di kelas kami dan kelasnya," potong Sam dengan tak kalah menjengkelkannya. Kekesalan Agatha telah mencapai ubun-ubun. Ia sudah tidak bisa menahannya lagi.

"KALIAN! JIKA KALIAN MEMOTONG SEKALI LAGI! AKU TAK AKAN SEGAN-SEGAN MELAKBAN MULUT KALIAN YANG BERISIK ITU!" Seru Agatha sangat kesal. Hal itu tentu saja membuat teman-temannya takut.

Seorang Agatha marah? Maka dunia akan kiamat. Jika kalian tahu, Agatha tidak pernah marah. Terakhir kalinya ia marah adalah pada saat mereka dulu waktu mereka masih berumur 7 tahun, mereka mematahkan boneka plastik kesayangan Agatha.

"Hei kalian tenanglah! Tante tidak mengerti apa yang kalian bicarakan. Boleh ceritakan dari awal?"

"Umm... Agatha bisa kau ceritakan?" Pinta Zazie takut-takut.

"Tidak mau!" Ujar Agatha marah.

"Ayo lah Tha, kami minta maaf ya," ucap Sam meminta maaf pada Agatha.

"Tetap tidak!" Balasnya dengan masih marah.

Teman-temannya yang mendengar itu langsung saling berhadapan dan dengan serempak mereka berkata, "kami mohon Agatha." Mereka berempat pun menunjukkan senyum termanis mereka hanya untuk membujuk Agatha.

"Huh, baiklah. Tapi ingat! Kalian tidak boleh memotong ucapanku lagi!" Ujar Agatha sambil melemparkan tatapan tajamnya.

"Baiklah aku akan mulai ceritanya, jika kalian ingin menambahkan tolong menambahkan TANPA memotong ku."

Sam, Finn, Zazie, dan Cherryl yang mendengar ucapan Agatha itu hanya bisa menelan ludah takut. Sementara tante Vie sekarang sedang terkekeh pelan melihat persahabatan keponakannya ini.

"Aku mulai. Jadi dua hari yang lalu, teman kelasku, Cherryl, dan Zazie yang bernama Mac menghilang. Hal itu tentu saja mengundang banyak pertanyaan di kelas kami. Tepat pada keesokan harinya, saat istirahat, teman kelas kami ada yang menghilang kembali. Ia menghilang tepat setelah ia mendapat catatan harian Mac yang isinya sepertinya penting bagi Mac dan mengandung beberapa informasi aneh,"

"Dia adalah Marsha!" Seru Zazie mengejutkan Agatha.

"Eh Agatha maaf, hehe."

"Baiklah, aku lanjutkan. Ya, namanya memang Marsha. Setelah kejadian Marsha, kelas kami pun menjadi ribut kembali. Ya seperti itulah. Dan ternyata di hari yang sama salah satu anak dari kelas Finn dan Sam hilang. Dia adalah Shira," ucap Agatha berhenti sejenak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 25, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gone IslandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang