pernyataan

45 1 0
                                    

bla... bla.. bla.. ya begitulah esoknya aku pulang dengan rudi menggunakan mobil pribadi nya. sedangkan andika, aku tidak tau juga ia naik apa.. untuk apa aku peduli? "rudi...antar aku langsung ke rumah yaa" ucapku. "siiiiip!" serunya. "oh iya nanti pas tiba di rumah jangan lupa makan siang ya... teruus jangan sering sering pake gadget nanti matanya sakit, teruus banyak istirahat agar besok bisa sekolah" ucapnya. aku hanya diam, karena terkejut. ya.. walau rudi sahabat ku, aku tak pernah melihat nya begitu perhatian,tapi ya sudahlah. "makasih rudi.. nanti akan kulaksanakan" ucapku sambil hormat ke rudi. rudi tersenyum melihat tingkah ku seperti anak kecil. entah mengapa tiba-tiba aku teringat kepada andika, aku merasa ia telah berjasa padaku walau aku gak tau apa itu. "oh iya.. andika pulang naik apa?" tanya ku.
"tumben nanya" ucap rudi.
"ya.. cuma nanya aja, gak boleh ya? ".
"gak salah ia pulang naik truk semen".
" truk semen?serius?! kok kamu gak ngajak dia".
"ngapain ngajak dia...nanti kalo disini malahan jadi ribut." ucap rudi.
"ya.. gak kayak gitu juga kali "aku menoleh ke arah kaca mobil. suasana di mobil tiba-tiba menjadi hening, sepi,seperti tidak ada orang.
--.--.--.--.--.--.--.--.--
" hei.. nadia, bangun.. kita sudah sampai" seseorang memanggil ku. astaga aku tertidur. ternyata kami sudah sampai di rumahku, aku segera bangun dan keluar dari mobil.
"gak masuk dulu? "tawarku.
" oh nggak usah.. dah malem nih, tadi macet makannya lama sampai malam. oh iya nanti kamu jangan lupa minum obat yang di kasih dokter tadi ya.. oh iya sebelum itu makan dulu,baru minum  obat, habis itu langsung tidur ya" ucap rudi.
"siiip! oh iya thanks banget ya rudi dah nolongin aku.. "ucapku. tiba tiba rudi berjalan lebih dekat, walau kami sudah berhadapan dan...

"aku mencintaimu"bisiknya di telinga ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"aku mencintaimu"bisiknya di telinga ku. aku tak menyangka dia berkata hal itu. dan juga aku juga menyangka ia akan menciumku ternyata tidak. jantung ku berdebar kencang, aku tak mampu melihat matanya.
"nadia..lihatlah mataku, jangan menoleh ke bawah" bisiknya. aku hanya diam dan tidak melakukan apa yang ia suruh. kemudian jari telunjuknya memegang daguku, kemudian ia mengangkat kepalaku hingga aku bisa melihatnya. "aku mencintaimu,tapi.. harapan aku mungkin tidak tercapai. mengapa? karena mungkin kamu tidak mencintaiku"ucapnya. aku semakin gelisah,bibirku membisu. akupun mulai mengalihkan pembicaraan," rudi.. apa bisa aku masuk sekarang? tanyaku. ia tidak menjawab dan masih melihatku,tapi menurut ku berarti "boleh". aku segera pergi meninggalkan nya, namun... "tunggu!" ia meraih tangan ku. "aku akan memimpikan mu, night" ucap rudi. kemudian ia melepaskan tanganku. aku segera berlari menuju gerbang rumah ku. dan aku masuk ke rumah

you and meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang