Makasih banyak ya

40 3 1
                                    

saat ku membuka mataku, aku ditemani oleh rudi. "a.. aku.. dimana?" tanyaku. "kamu lagi di puskesmas keliling... tadi kamu pingsan","kamu pingsan 3 hari" lanjutnya.  "apaa!? bukannya kita hanya liburan 2 hari?" aku terkejut. "ya... yang lain udah pergi sih.. tapi aku mau jagain kamu aja" ucap rudi. "aduuh.. maaf banget rud..kamu temen terbaik aku, ngomong ngomong aku ngerepotin ya? aku nyusahin ya? a-aku hanya bikin susah ya?" tanyaku. "nggak kok...malahan aku senang bisa jagain kamu" ucap rudi. aku tidak mengerti apa yang rudi maksud. "maksud kamu?" tanyaku. "am-em-am-em.. anu-a.. aku.. ahhh!! udah lah gak usah dipikirin, yang penting kamu cepet sembuh" ucap rudi. "a-aku udah sembuh kok.. a-aduuh!!" aku mencoba untuk bangun dari tempat tidur. "gak usah nad.. kamu belum sembuh total" ucap rudi. "gak papa rudi.. mau sampai kapan aku terbaring dari tempat tidur ini.. aku gak mau menyusahkan kamu... AAAA!!!" tiba-tiba aku terjatuh dari tempat tidur. "AAWW.. sakiit!!" teriakku. "waduh.. kan udah kubilang kamu istirahat aja dulu..(rudi membantuku untuk berdiri, aku berteriak)yah.. infusnya lepas tuh dari tangan kamu aku panggil dokter ya.." rudi meninggalkanku dan memanggil dokter. tanganku mati rasa, kepalaku kembali pusing,dan tiba tiba aku haus. "rudi!! aku hauus.." aku memanggil rudi. tidak ada respond. tenggorokanku serasa mau terbakar. aku melihat ke samping yang terdapat meja di dekat ku, aku melihat terdapat gelas berisi air.  aku mencoba untuk mengambilnya. "arghh.. susah amatbatinku. aku berusaha menggapai dan... "pranggkkkk" gelas itu terjatuh. aku hanya bisa pasrah dan menunggu rudi datang. "nih.. minum" ucap seseorang. orang itu berada di sebelah ku, akupun segera menoleh ke samping dan... andika? ngapain dia disini?. "ayoo.. minum!" ucap andika. "nggak" aku menoleh ke arah lain. "apa perlu aku suapin?" tanya nya. "suapin? emang makanan"ucapku. andika pun segera membuka botol minum tersebut dan memasukkan sedotan ke botol tersebut,ia segera memasukkan ujung sedotan tersebut ke ujung bibirku."minum" satu kata yang diucapkan andika. yah.. mau nggak mau aku minum deh. "sebenarnya kamu kenapa sih? kok tiba-tiba pingsan?" tanya nya. "hmm.. aku itu jantungan orangnya, sekali terkejut bisa pingsan. yah.. aku punya penyakit juga sih namanya penyakit katup jantung." ucapku. "oh..ya udah aku pergi dulu" ucapnya. "cuma kamu doang yang tinggal? selain rudi" tanyaku. "iya.. yang lain udah pada pulang" ucapnya. andika pun segera meninggalkan ku. "lama banget sih rudi" batin ku.  yah.. panjang umur nya, rudi datang dengan dokter dan juga ia membawa roti yang ada di plastik transparan.
dokter segera mengambil alat infus yang baru dan menusukannya ke tanganku. kalian gak akan bisa menahan rasa sakitnya. rasanya seperti menendang besi, ngilu sekali. dokter itu pun meninggalkan aku dan rudi. "makasih ya rud.." ucapku sambil tersenyum. "gak papa... loh kok gelasnya pecah?" tanya rudi. "maaf rud.. tadi aku haus banget terus pas. aku ambil jatuh deh.. maaf ya" ucapku.  "gak papa kok, oh iya kondisi kamu sudah agak membaik jadi kita sudah bisa pulang besok.. tapi infus ditangan kamu masih belum dilepas... dan harus di ganti 5 hari sekali... nanti kamu pulang naik mobil aku aja ya" ucap rudi panjang lebar. "makasih banyak ya rud.." ucapku malu malu.  rudi membalasnya dengan tersenyum

you and meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang