Ingatan

20 4 0
                                    

Saat temanku menanyakan perihal kamu.
Aku hanya mampu tersenyum getir.
Pikiran ini seakan mempunyai sel aktif yang langsung memutar kembali memori tentang kamu, tindakan demi tindakan yang pernah kamu lakukan.
Dari tindakan itu, aku dapat mengerti.
Dari retina mata itu, aku dapat memahami.
Dari sentuhan itu, aku dapat mengetahui.
Seakan itu semua menjadi perantara untuk hatimu dan hatiku berkomunikasi.
Saat bibir tak dapat berucap.
Saat kata tak lagi dapat melukiskan.
Aku tau, sekarang aku hanya dapat mengingat, tidak dapat lebih dari sekadar mengingat.
Saat ini, kamu telah melanjutkan hidup dengan pilihan hidupmu tanpa ada aku lagi.
Demikian pula aku yang melanjutkan hidup tanpa ada kamu lagi.
Ketika aku bertanya dan memikirkan apa yang akan terjadi atas cerita hidupku ke depannya. Aku tidak menemukan dan tidak akan pernah tau apa yang terjadi ke depannya.
Dengan kamu atau siapapun nantinya yang bakal menemaniku, bergandeng tangan denganku untuk melangkah bersama adalah orang yang tepat. Tepat menurut Ilahi.

Buku, Pena, dan Cerita.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang