Kamu gak salah. Aku yang salah.
Aku yang udah ciptain ilusi tentang kamu terlalu berlebih. Padahal kamu hanya bayangan semu yang tak sengaja tertangkap oleh retinaku.
Menangkap seolah semuanya nyata.
Aku terlalu mudah. Aku terlalu bodoh mengartikan semuanya adalah nyata.
Kamu hanya datang untuk singgah sementara bukan menetap selamanya.
Kamu datang untuk menyapa. Kemudian pergi.
Aku hanyalah pilihanmu ketika kamu bosan.
Malang sekali nasibku. Dicari saat kamu bosan, saat kamu sepi.
Miris. Aku yang selalu ada. Aku yang mampu berikan kenyamanan. Justru tak mendapatkan hatimu.