Ada yang bilang, setiap orang akan berada pada fase yang disebut Quarter Life Crisis. Di mana fase ini adalah masa seseorang mempertanyakan tentang dirinya, hal-hal apa saja yang sudah dilewati. Setiap orang mengalami fase ini pada usia yang berbeda-beda, ada yang di awal tahun 20-an atau tahun 30-an, dan lain-lain.
Aku nulis tentang ini karena ingin bercerita kalau aku sedang ada di masa quarter life crisis. Umurku sekarang baru menginjak 22 tahun. Di usia segitu aku sudah mulai mempertanyakan tentang diriku, apa yang sudah aku lakukan, membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Di usiaku sekarang, banyak sekali teman-temanku sudah selesai sidang, wisuda, bahkan kerja. Sedangkan aku? Masih gini-gini saja. Skripsi gak selesai-selesai.
Di masa ini, aku merasa menjadi pribadi yang negative vibes-nya parah banget. Lihat teman dapat jalan yang mudah buat menyelesaikan skripsinya, teman sudah sidang, teman sudah wisuda, teman sudah dapat kerjaan, ada yang diterima jadi guru sekolah negeri, ada yang kerja di instansi, rasanya emosiku memuncak. Bukan karena aku iri tapi aku marah sama diriku sendiri, kenapa aku belum bisa, apa usahaku kurang keras, apa yang harus aku lakukan, bahkan aku berpikir, apa aku gak pantas ada di posisi seperti mereka. Ya, senegatif itu energiku sekarang. Aku tau itu gak baik tapi aku gak bisa kontrol emosiku sendiri.
Aku percaya, keajaiban itu ada. Aku percaya, setiap kesulitan pasti ada kemudahan. Aku percaya, setiap gelap selalu ada terang. Aku juga percaya, Nahkoda yang handal gak lahir dari laut yang tenang. Aku tau, fase setiap orang berbeda-beda, porsi kesulitan setiap orang juga berbeda. Tapi menurut aku, fase yang aku rasakan saat ini terlalu berat. Menyerah pun gak bisa, ada orang yang menggantungkan harapan dan aku gak mungkin mengecewakan hal itu.
Gak banyak yang bisa aku lakukan, bercerita kepada orang lain, aku terlalu takut menambah beban mereka, karena aku tau setiap orang mempunyai beban, bagaimana bisa aku menambah beban mereka dengan ceritaku. Aku memilih menulis, setidaknya apa yang aku rasakan dan pikirkan dapat terungkap, setidaknya ada sedikit kelegaan yang aku rasain walaupun gak sepenuhnya. Aku gak tau setelah ini harus apa, harus gimana, yang jelas aku akan pasrah dengan segala alurnya sambil terus berpikir, semua yang terjadi karena sebuah alasan dan pembelajaran. Kalau sudah mulai merasa negative vibes lebih dominan, ya rehat sejenak, setelahnya baru jalan lagi.
