I. Sakata Gintoki

672 24 27
                                    


"Wow," Tsuki terbelalak melihat pemandangan di depannya. "Pemandangannya indah sekali."

Tsuki berjalan menuju jendela dengan pemandangan Danau Toya. Cuaca siang itu cerah sekali. Kedua matanya terlihat berbinar.

"Kamu suka?" Gintoki menaruh tasnya di atas tempat tidur.

"Suka sekali," Tsuki masih menatap Danau Toya yang biru. "Oh, aku tidak ingin meninggalkan tempat ini!"

"Kita cuma punya dua hari. Hotel ini mahal," kata Gintoki sambil melepas jaketnya dan melemparnya ke atas tempat tidur.

Tsuki berbalik menatap Gintoki yang baru saja membanting dirinya di atas tempat tidur. "Gintoki, ayo kita jalan-jalan!"

"Satu jam lagi, ya?" Gintoki meraih bantal dan menguap. "Aku lelah."

Tsuki menghampiri Gintoki di tempat tidur sambil melipat kedua tangannya. "Aku bisa jalan-jalan sendiri."

Gintoki berdecak. "Iya, ayo."

***

Setelah pertarungan Gintoki dengan Oboro dua bulan lalu, Gintoki memutuskan untuk mengajak Tsuki pergi ke luar kota atas dorongan Kagura dan Shinpachi.

Awalnya, dia tidak mau melakukannya dengan alasan tak punya uang. Tapi, Kagura dan Shinpachi tahu bahwa Shinsengumi telah mengirimkannya sejumlah uang dalam jumlah besar atas jasanya menyelamatkan Edo. Mau tak mau, Gintoki pergi mengajak Tsuki untuk liburan selama tiga malam di Danau Toya.

"Honey," Gintoki bersandar di pintu kamarnya sambil bersedekap. "Kamu sibuk minggu depan?"

"Tidak begitu," kata Tsuki sambil melipat pakaian untuk dimasukkan ke lemari. "Ada apa?"

"Syukurlah," kata Gintoki dengan senyum lebar. Namun, Kagura dan Shinpachi yang berada di belakangnya mencubit pinggangnya. "Ah! Oh! Um, kamu mau pergi?"

"Kemana?" Tsuki masih memperhatikan pakaian yang ia lipat.

"Mabuk di Ichiran," kata Gintoki dan Kagura menjambak rambutnya. "Bagaimana kalau kita berlibur?"

"Memang kau punya uang?" tanya Tsuki. Dia masih membelakangi Gintoki.

"Tidak punya. Kondisi keuanganku sudah seburuk kehidupan Hasegawa-san," kata Gintoki dan Shinpachi menendang kakinya. "Ada. Aku memang menyimpannya untukmu agar kita bisa jalan-jalan."

Tsuki menoleh menatap Gintoki. "Kau mau mengajakku ke mana?"

"Hokkaido, Danau Toya," kata Gintoki. "Sebenarnya, aku sudah menghubungi Hinowa untuk memberimu cuti. Hinowa langsung mengiyakan dan kau tak perlu cuti."

Senyuman merekah di wajah Tsuki. "Benarkah? Kita berlibur?"

Gintoki tersenyum. "Itu kalau kamu mau."

Sekarang, Gintoki dan Tsuki sudah berada di Danau Toya. Pemandangan siang hari itu cukup cerah. Gintoki bersandar di pagar pembatas Dana Toya. Busananya seperti ini

 Busananya seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ListenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang