Honey.
Honey.
Bangun.
Gintoki membuka matanya. Tsuki berada di atas mengenakan bath robe.
"Ayo, sarapan," kata Tsuki. Dia mendekatkan wajahnya pada Gintoki dan mencium bibirnya.
Gintoki menyambut bibir Tsuki dan mengucek-ucek matanya. "Kamu berat juga. Kamu makan apa kemarin? Badak panggang?"
Tsuki menyentil dahi Gintoki. "Sarapannya aku minta bawakan ke kamar. Ayo."
Tsuki bangkit dan turun dari tempat tidur. Dia berjalan menuju jendela dan membuka gorden. Sinar matahari pagi menyinari kamar tidur mereka.
"Kuso," Gintoki berbisik pada dirinya sendiri. "Kenapa kamar ini punya jendela super besar seperti akuarium?"
Gintoki menguap dan turun dari tempat tidur. Dia berjalan menuju meja kecil di dekat jendela dan menggaruk punggungnya.
"Are?" Gintoki sadar bahwa dia hanya mengenakan celana panjang untuk tidur. Dia menoleh ke arah tempat tidur dan melihat kaus tidurnya ada di lantai. Di sebelahnya, terdapat baju yang Tsuki kenakan kemarin.
"Kau benar-benar merobeknya semalam," kata Tsuki sambil duduk di kursi. "Itu salah satu baju favoritku. Dan semalam, aku belum mandi."
"Pantas semalam baumu seperti chuka idako," kata Gintoki sambil ikut duduk di kursi. "Jangan lempar kunai-mu."
Gintoki menyuap bubur ayam ke mulutnya, sedangkan Tsuki melahap sepotong besar buah melon ke mulutnya.
"Kemana kita hari ini?" tanya Tsuki.
"Terserah," Gintoki menatap ke luar jendela. "Kau yang putuskan."
"Aku ingin jalan-jalan saja," kata Tsuki. "Naik boat dan berkeliling Danau Toya."
"Ayo," kata Gintoki sambil menenggak susu stroberi.
Keduanya mandi dan bersiap. Gintoki mengenakan ini.
Sedangkan Tsuki mengenakan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Listen
FanfictionDengarkan dia. Dengarkan aku. Dengarkan kami. Ini suara yang kau cari. Suara hati Hijikata Toshirou, Sakata Gintoki, dan Okita Sougo. Cover picture belongs to @shirotan_xx